Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Melongok Depo Depok, Depo Terbesar se-Asia Tenggara

1 Februari 2016   17:46 Diperbarui: 2 Februari 2016   06:05 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tempat pertama adalah ruangan perawatan kereta bulanan . Tempat ini memiliki spesifikasi perawatan mulai dari bagian bawah kereta hingga bagian atas. Di tempat ini ada dua orang teknisi untuk mengecek satu rangkaian kereta . Dua orang teknisi ini mengecek keseluruhan kereta dengan berjalan dibawah kereta. Ada enam jalur di ruangan ini . Tempat ini hanya bagian dari perawatan kereta secara berkala. Bukan tempat perbaikan . Jadi tak akan ditemukan peralatan teknik yang lengkap ditempat ini.

[caption caption="Dua orang teknisi ini sedang mengecek rangkaian KRL | Foto : Rushan Novaly"]

[/caption]

[caption caption="Suasana Depo Depok| Sumber foto : Rushan Novaly"]

[/caption]Tempat kedua adalah bengkel kereta. Ditempat ini sangat banyak terdapat part kereta , baik berupa ban kereta yang nampaknya baru didatangkan karena masih disegel plastik. Di bengkel kereta ini terdapat alat alat berat, baik pengungkit body kereta, bordes yang belum terpasang, Ditempat ini terasa sekali suasana bengkel berat . Banyak bagian kereta dan perkakas teknik yang tersusun rapi.

Di tengah bengkel sedang ada dua kereta yang sedang dalam tahap perbaikan. Seluruh bagian bawah telah dicopot termasuk bagian ban dan bordes. Untuk mengerjakan satu rangkaian kereta yang dibongkar full diperlukan waktu kurang lebih 30 hari. Sebuah pekerjaan besar nan melelahkan pikir saya melihat peluh para teknisi yang sedang bekerja.

[caption caption="Alat ungkit kereta | Sumber foto : Rushan Novaly"]

[/caption]Tempat yang tak kalah menarik adalah kuburan kereta. Dilapangan terbuka ini terdapat puluhan bangkai rangkaian kereta yang sudah purna tugas. Terlihat menyedihkan bila melihat body kereta teronggok . Kalau saja body kereta ini bisa dimanfaatkan menjadi ruangan TK (sekolah) di daerah rapat penduduk. Saya pernah membaca sebuah TK di Jepang yang berasal dari gerbong yang tak terpakai lagi. Mungkin ada juga manfaatnya.

Bertemu “Takeshi” sang Instruktur Masinis asal Jepang

Ketika acara Gathering KCJ berlangsung ternyata ada 6 orang masinis asal Jepang yang sedang melatih para asisten masinis Indonesia. Pemandangan langka itu membuat sebagian peserta gathering terutama para wanita jadi “agak-agak”.

Selfie dan foto bersama pun jadi pilihan. Tidak ada Lee Min Ho asal korea, Takeshi asal Jepang juga no problem . Mungkin mirip-mirip. Saya sendiri tidak ikut berfoto bareng para masinis Jepang karena tidak kebagian dan saya takut kalah ‘bersaing’ (he..he ..he)

[caption caption="Masinis Jepang sedang dikerubungi peserta gathering | Foto : Rushan Novaly"]

[/caption]Masinis Jepang ini mendapat sesi pada acara di ruang serbaguna. Ketika ditanya tentang kesan istimewanya selama mengajar masinis asal Indonesia, Jawabannya : BAGUS . Sambil memberikan dua jempol kearah peserta gathering dengan suara setengah berteriak.

Pemerintah Jepang cukup konsen untuk membantu pihak KCJ dalam pelatihan masinis, pelatihan teknis dan pelatihan sistem pengereman secara Otomatis. Seperti yang diakui Jhon Roberto , pihak JR East Company Jepang banyak membantu pihak KCJ dalam perawatan kereta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun