Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kenapa Memilih Sarinah?

15 Januari 2016   04:42 Diperbarui: 15 Januari 2016   07:27 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Para Pemburu Berita terus meng-Update dari lokasi kejadian | Sumber : Liputan6.com"][/caption]

Jakarta kembali diserang teroris. Sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab melakukan aksi kejinya menjelang Kamis siang (14/1) di dekat pusat perbelanjaan Sarinah. Korban tewas dan korban luka dari pihak aparat kepolisian dan warga sipil berjatuhan. Tercatat lima terduga pelaku teroris, satu anggota polisi dan satu warga sipil menjadi korban tewas . Sedang korban luka berjumlah kurang lebih dua puluh orang.

Jakarta siaga satu. Pihak kepolisian dan TNI bekerja keras mengungkap motif pelaku. Mengendus jaringan yang terlibat hingga memastikan seluruh Jakarta aman terkendali. Jakarta sebagai pusat pemerintahan dan pusat bisnis memang menjadi ikon yang paling menarik untuk menjadi sasaran para teroris. Efek kejut dan efek beritanya bisa dipastikan akan mengguncang dunia internasional.

Bila selama ini pola serangn teroris ditujukan ke titik serang yang ‘berbau’ Amerika serikat dan sekutunya Australia. Kali ini pola serangnya berada di jalan utama disekitar Sarinah. Pola serangnya memang mirip dengan gaya teroris Prancis. Walau bedanya teroris di Sarinah tak melakukan penembakan massal .

Sarinah sebuah ikon Sejarah

Pusat perbelanjaan Sarinah dibangun ketika masa Presiden Soekarno berkuasa. Bangunan paling modern di zaman Soekarno ini dibangun pada tahun 1963 . Dibangun setinggi 74 meter dengan lima belas lantai.

Saat itu Sarinah adalah ikon dan pamor gedung pencakar langit pertama yang dibangun di Jakarta. Bahkan eskalator pertama di Indonesia berada di Sarinah ini. Mengambil nama seorang wanita yang dipercaya sebagai salah seorang pengasuh Soekarno ketika  kanak kanak . Pusat perbelanjaan Sarinah menjadi trensetter shopping.

Mengambil lokasi sangat strategis. Diujung jalan kawasan elit menteng. Sarinah memang dibangun dekat kawasan pemukiman elit menteng. Apalagi disekitar menteng saat itu belum ada pusat perbelanjaan modern.

Megaria atau Metropole di persimpangan Jalan Diponegoro memang lebih dulu terkenal. Tempat nonton paling keren di Jakarta ketika era tahun enam puluhan itu ternyata tak terlalu luas untuk dijadikan pusat perbelanjaan modern. Maka lokasi pusat perbelanjaan modern dipilih di ujung jalan Menteng yang saat ini menjadi jalan MH Thamrin.

Sarinah sendiri dibangun sebagai upaya Jakarta berbenah karena Asian Games di Jakarta. Bila melihat waktu pembangunan Sarinah, Hotel Indonesia, Semanggi hingga Gelora Bung Karno dibangun pada masa yang bersamaan.

Jalan besar yang menghubungkan kawasan harmoni dan kebayoran dibangun, Jalan yang kelak menjadi Jalan utama MH Thamrin dan Jalan Jenderal Soedirman. Landskap Jakarta modern memang telah direncanakan sejak zaman Soekarno. Poros jalan utama juga dibangun melintang dari kawasan timur di Pangkalan udara Halim hingga kawasan barat di Grogol yang kelak menjadi jalan Jenderal Gatot Subroto dan Jalan S Parman .

Sarinah memang bersinar ketika itu. Presiden Barack Obama saja masih ingat masa kecilnya sering diajak berbelanja di kawasan Sarinah. Sebuah kenangan masakecil Barak Obama tentang Indonesia adalah Sarinah.

Saat ini pamor Sarinah tidak secemerlang saat era tahun enam puluhan dan awal tahun tujuh puluhan. Dimana pusat perbelanjaan belum menjamur seperti saat ini. Sarinah tak ada lawan ketika itu. Paling banter Pusat belanja di Pasar baru dan kawasan pecinan glodok, Pusat grosir Tanah abang sendiri belum sebesar saat ini. Tanah abang masih berupa pasar tradisional malah menjadi pasar hewan pusat penjualan kambing .

Seiring waktu pamor Sarinah tergeser dengan berdirinya mal dan pusat belanja modern di seantero Jakarta. Sarinah tidak lagi menjadi tujuan utama para penggila belanja. Walau begitu Sarinah tetap memiliki magnet tersendiri. Lokasi yang strategis diapit kawasan bisnis utama Jakarta menjadikan kawasan ini tak lantas sepi pengunjung. Sarinah menjadi tempat hang out paling keren . Pusat kuliner, ngopi, sekedar melepaskan lelah sehabis bekerja. Sarinah menjadi shelter orang yang menunda pulang ke rumah karena alasan macet atau alasan three in one.

Maka Sarinah masih menyimpan kilaunya sebagai tempat bersantai sesaat , bertemu klien, berduaan dengan pasangan, mengadakan acara gathering hingga sekedar cuci mata. Sarinah masih menjadi tempat berkumpul para sosialita hingga artis papan atas.

Inilah salah satu alasan kenapa teror dilakukan di Sarinah. Sebagai tempat berkumpul para eksekutif dikala weekdays. Banyak ekspatriat yang berseliweran. Karena bila bergeser sedikit kearah timur ada Jalan KH Wachid Hasyim dan kawasan jalan Jaksa yang selalu ramai oleh para pemburu kuliner Jakarta. Kawasan ini sejatinya ramai pengunjung. Tempat berkumpulnya para pekerja disekitaran Jalan MH Thamrin . Sarinah adalah pusat keramaian yang pasti memancing berita besar.

Tujuan utama teroris adalah efek berita yang menakutkan. Kengerian yang ditimbulkan. Efek ini bisa dipastikan akan menyeret sentimen pasar , bursa efek terkoreksi negarif, nilai tukar melemah, investasi terhambat, kunjungan wisata mengempis, pembatalan nilai transaksi hingga berbagai macam sentimen negatif lainnya.

Ledakan bom, penembakan massal secara acak adalah metode lama yang dipakai teroris di dunia. Dengan efek kengerian itulah tujuan kemenangan para teroris tercapai dengan sukses. Hingga banyak ketakutan berlebihan yang mengkristal menjadi paranoid. Kecurigaan berlebihan hingga timbul saling fitnah dan saling tuduh tanpa dasar yang jelas.

Bila itu terjadi timbul perasaan saling tidak percaya. Rakyat tak percaya lagi dengan aparat keamanan. Tidak percaya lagi terhadap pemerintahan yang dianggap gagal menjaga keamanan. Para investor tak percaya lagi keamanan yang kondusif untuk berinvestasi. Pemain di pasar uang menarik modalnya keluar Indonesia. Dan wisatawan mempercepat atau membatalkan masa liburannya di Indonesia karena pengaruh travel warning dari negara asalnya.

Bijak Dalam Pemberitaan

Beberapa menit pasca serangan bom di Sarinah seluruh stasiun TV, Radio, media cetak hingga media sosial ramai ramai memberitakan suasana ter-update dari lokasi kejadian. Traffic portal berita online melejit hingga ratusan ribu , youtube diakses hingga puluhan ribu orang dalam waktu hampir bersamaan. Lalu para netizen ramai ramai berkomentar bersahut sahutan. Menautkan berita, men-tag, me-reply belum lagi para blogger aktif turut menurunkan berita kejadian. Dunia maya riuh dan ‘bising’ .

Sayangnya diantara berita yang terus mengalir bagai tsunami masih ada saja berita yang tak pantas. Baik berita candaan dan guyonan atau memajang foto korban secara vulgar. Bahkan ada juga yang malah membuat analisa yang kelewat ‘cerdas’ sehingga seperti paling mengerti tentang kejadian dilapangan.

Era kebebasan berita ini memang punya sisi yang negatif . Sisi ini malah memperkeruh suasana, menambah efek kengerian, membuat keadaan bertambah kacau. Entah sadar atau tidak pemberitaan yang tak bijak malah menjadi teror baru dalam bentuk lain.

Padahal inilah yang dimaui para teroris sebenarnya . Efek lanjutan dari peristiwa ledakan bom adalah ledakan informasi yang membawa kengerian dan ketakutan. Sayangnya detonatornya berada di gadget para wartawan, jurnalis, netizen, blogger yang tidak bisa memilah mana berita yang bisa menentramkan atau berita yang malah membuat suasana bertambah kisruh.

Doa untuk bangsaku. Tetap kuat. Tetap semangat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun