Dalam kesempatan itu saya diterima Bang Rony Margo sebagai ketua komunitas Reptil zone. Laki-laki ramah ini bersedia menjawab pertanyaan yang saya ajukan.
Reptil zone sendiri berdiri sejak Februari 2008. Awal berdirinya komunitas Reptil Zone adalah sebagai upaya untuk mengedukasi tentang stigma terhadap hewan reptil yang berkonotasi jahat, suka menyerang, berbahaya, dan konotasi negatif lainnya.
Reptil zone sendiri memiliki tiga program yang di antaranya adalah Reptile's education, rescue, dan entertaintment. Tiga program Reptil zone ini menjadi hal yang biasa dilakukan setiap anggota sesuai dengan spesialisasinya.
Untuk edukasi dan sosialisasi, Reptil zone mengadakan kunjungan ke sekolah-sekolah untuk mengenalkan hewan reptil, bagaimana memperlakukan, karena tidak semua hewan reptil berbahaya dan menakutkan. Dengan diadakannya edukasi dan sosialisasi, minimal pandangan anak dan remaja bisa lebih mengerti terhadap hewan reptil.
Sedang untuk program rescue, Reptil zone membuka layanan khusus bagi masyarakat yang punya masalah dengan hewan reptil liar yang mengganggu, misalnya ular yang masuk ke rumah. Tim rescue akan melakukan upaya penangkapan ular yang masuk ke rumah. Saya mendapatkan cerita dari Bang Rony, beberapa hari yang lalu tim rescue berhasil menangkap seekor anak ular sanca yang masuk ke rumah warga.
Reptil zone juga memiliki tim entertainment yang diberi nama Reptile's X-treme Snake Show. Tentu untuk pertunjukan ini dilakukan oleh anggota yang telah terlatih dan profesional. Tujuannya sebagai upaya pengenalan hewan reptil sebagai hewan yang tak perlu ditakuti, dibenci apalagi dibunuh. Nah, coba lihat aksi anggota komunitas yang nampak akrab dan bersahabat dengan seekor ular. Tapi biar bagaimanapun harus juga diedukasi bahwa hewan reptil yang mana bisa diajak ‘bermain’ dan mana yang harus berhati-hati.
Di kalangan ular sendiri, ada ular yang berbahaya dan berbisa. Ada pula ular yang tidak berbahaya dan juga tak memiliki bisa. Untuk mengetahui itu orang harus belajar tentang jenis ular dan mengerti tabiat ular. Ya, namanya juga ular. Perlu kewaspadaan.
[caption caption="Seorang anggota komunitas Reptil Zone sedang mengamati seekor ular | Foto : Rushan Novaly"]
Hasil Tangkapan Alam
Reptil zone saat ini memiliki kurang lebih tujuh puluh anggota tersebar pada tiga regional. Regional pusat berada di Curug Tangerang tepatnya di Margi Grass, Perumahan Citra Raya Tangerang, regional kedua berada di Tangerang kota sedang regional ketiga berada di Bandung. Ke depan sedang dijajaki membuka regional Lampung dan Padang.
Rata-rata ular yang saat ini dipelihara anggota Reptil zone adalah hasil tangkapan dari laporan masyarakat. Jadi ular yang masuk ke lingkungan perumahan warga. Ular hasil tangkapan liar seperti ini lalu dijinakkan. Diberi pakan mulai dari tikus hingga ayam hidup. Diadaptasi dengan lingkungan barunya. Perlu waktu hingga ular bisa dekat dengan manusia.