Bisnis e-commerce masuk dalam cakupan 16 sektor BEKRAF . Dengan pertumbuhan yang sangat menjanjikan bisnis e-commerce juga membuka peluang bagi para pelaku usaha kecil menengah (UMKM) untuk memasarkan produknya . Ahmad Zaky selaku CEO Bukalapak.com menjelaskan upayanya menggandeng pelaku UMKM .
Jaringan internet sejatinya memangkas tiga hal dalam pemasaran produk yaitu modal keuangan, pengetahuan dan jaringan sosial. Pelaku UMKM akan terbantu dalam memasarkan produknya melintasi batas geografis, menembus banyak calon pelanggan, meningkatkan nilai produk. Rata rata pelaku UMKM akan memperoleh keuntungan dua kali lipat daripada penjualan konvensional. Hanya saja kendala yang diungkap Ahmad Zaky ketika memaparkan pada acara nangkring bersama JNE juga cukup sulit. Pelaku UMKM masih terkendala dengan cara pembayaran, ribet dalam mengurus bisnis online, hingga masih salah dalam persepsi.
Maka menurut lelaki yang pernah hanya bercelana pendek ketika beriklan ini , merubah mindset pelaku UMKM menjadi upaya penting pertama, melakukan pendampingan hingga membantu menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan. Bukalapak.com menyediakan tim untuk melakukan hal tersebut. Ahmad Zaky yakin pertumbuhan UMKM yang ikut bertransaksi akan semakin baik dan semakin banyak. Saat ini diperkirakan ada 50 juta pelaku UMKM dan menyerap tenaga kerja hingga 70 persen. Di era internet orang jauh lebih mudah mendapatkan akses informasi dari berbagai hal, termasuk pemasaran pelaku UMKM.
Hal senada juga diamini Iwan Setiawan , CEO Provetic. Saat ini era digital telah menjadi hal yang tidak bisa lagi dibendung. ‘Sinting’ bila ada orang yang menolak era digital. Iwan melihat pergeseran lifestyle sudah merombak hal yang dulunya tidak ada menjadi ada. Era ‘narsis’ telah membuka mata bahwa hidup harus dinikmati. Maka jangan heran bila saat ini banyak hal yang dulu tidak mungkin dilakukan saat ini malah menjadi tren. Lihat bagaimana fenomena menggilanya kuliner, travel berbiaya murah alias backpacker , fashion dunia yang semakin menggila.
Semua ini terkait karena kelas menengah Indonesia semakin melebar. Jumlahnya ‘meledak’ karena bonus demografi yang diperoleh Indonesia saat ini. Diperkirakan jumlah kelas menengah akan menjadi pemuncak susunan penduduk Indoensia. Dengan spending uang dalam jumlah besar, tentu bisnis e-commerce akan mendapat limpahan transaksi yang luar biasa besar . Teknologi jaringan dan akses internet melalui aplikasi yang mudah diunduh melalui smartphone. Memungkinkan memesan tiket, membayar asuransi, mentransfer uang, membeli perlengkapan rumah tangga, pakaian hingga kuliner dapat dilakukan secara online.
Tentu gaya hidup kelas menengah ini yang disebut Iwan sebagi ‘orang kaya baru’ mempengaruhi laju transaksi bisnis e-commerce . Dan secara horizontal mempengaruhi bisnis jasa pengiriman yang tak bisa dipisahkan. Semakin tinggi load penjualan online maka semakin tinggi juga permintaan jasa pengiriman.
Dalam rentang usia 25 tahun JNE kini memasuki fase bisnis e-commerce beberapa tahun terakhir ini. Bisnis online akan menaikkan volume pengiriman , diperkirakan pada tahun 2016 akan naik hingga 30 persen pengiriman. Kota yang dilayani saat ini 28 kota besar akan terus bertambah.
[caption caption="Jenis layanan JNE Ekspres | Sumber : www.jne.co.id"]
JNE Merangkai Nusantara
Sebagai perusahan yang bergerak dibidang jasa pengiriman, logistik dan Freight . JNE menjadi perusahaan besar yang mengindahkan aspek spiritual, sosial dan lingkungan hidup. Dengan membawa tagline Connecting Happiness . JNE memang memiliki banyak program CSR.
Ketika acara nangkring Jum’at siang itu, acara dibuka dengan pembacaan doa. Sebuah hal spiritual yang jarang ditemui pada banyak perusahaan. Hal ini juga diakui Iwan Setiawan yang ikut membidani tagline Connecting Happiness. JNE memiliki nilai positif dan nilai lebih pada sisi sosial, dan hubungan antar mitra bisnis yang terjalin baik.