Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

OSN Pertamina 2015 : Menyemai Benih Inovasi Sains di 'Ladang' Perguruan Tinggi

1 Desember 2015   04:12 Diperbarui: 1 Desember 2015   04:15 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rendahnya angka penelitian di kalangan akademisi boleh jadi kurangnya apresiasi dan dukungan pemerintah. Hal ini memang menjadi kendala serius yang bisa mengurangi semangat para peneliti muda yang punya potensi untuk mengembangkan bidang sains kearah yang lebih maju dan profesional.

Padahal salah satu kriteria majunya sebuah bangsa dibidang ilmu pengetahuan adalah dari tingginya angka penelitian yang dilakukan dan dikembangkan. Jepang, Korea dan China adalah contoh negara yang menganggarkan dana besar dalam bidang penelitian ilmu pengetahuan.

Saat ini Indonesia memang masih jauh tertinggal bila dibanding tiga negara tersebut. Tingkat penelitian yang rendah memang punya dampak terhadap laju pengembangan SDM akademik yang tidak berorientasi pada lingkup aplikasi yang dibutuhkan masyarakat luas. Padahal dunia akademik seharusnya menjadi ‘dapur’ dari semua solusi , inovasi dan kreatifitas ilmu pengetahuan yang berbasis kebutuhan dan perkembangan iptek nasional.

Kajian hasil penelitian menjadi blue print dalam membentuk platform pembangunan berjangka dengan tahapan yang jelas dan terukur. Setiap level kebijakan yang diterapkan pemerintah seharusnya juga dilatarbelakangi sebuah kajian teoritis dan terapan dari penelitian yang bernas dan aktual.

Permasalahan banjir, kebakaran hutan, kemacetan lalu lintas kota, pengembangan lingkungan perkotaan, pengembangan desa hingga pencapaian sebuah program nasional dan daerah selayaknya menggunakan hasil penelitian yang valid dan komprehensif.
Pemenang OSN Pertamina 2015 yang telah terpilih merupakan awal dari sebuah rangkaian pengembangan penelitian akademik yang akan dilanjutkan pada even regional dan internasional. Para pemenang OSN Pertamina akan kembali di adu pada even olimpiade dengan peserta dari perguruan tinggi Asia dan juga belahan dunia lainnya.

Melihat dari apa yang ditampilkan pada OSN Pertamina 2015 , optimisme tumbuhnya peneliti muda yang semakin banyak dan semakin bervariasi dalam banyak bidang . OSN Pertamina akan menjadi salah satu barometer penting dari lahirnya peneliti muda yang punya integritas dan kepedulian sosial termasuk kepedulian terhadap isu lingkungan hidup.

OSN Pertamian 2015 bukanlah tujuan akhir tapi hanyalah tujuan antara untuk melangkah lebih jauh. Hasil penelitian akademis juga tak akan berguna banyak bila tidak bisa diterapkan dalam aplikasi kehidupan sehari- hari. Karena kajian penelitian akademik bukanlah menara gading yang membanggakan tapi jauh dari solusi permasalahan kehidupan masyarakat luas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun