Pertamina selaku perusahaan BUMN yang menjadi perusahaan negara pengumpul devisa dari sektor migas merasa terpanggil dan berkewajiban memberikan kontribusi nyata dalam menyemai benih sains dari para mahasiswa yang menimba ilmu di perguruan tinggi . Upaya penting dan mulia ini menjadi contoh positif dimana peran perusahaan nasional dalam memajukan ilmu pendidikan khususnya dibidang sains melibatkan para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa.
Aura positif itu terlihat dari banyaknya peserta dan antusiasmenya para civitas akademika dalam even OSN Pertamina 2015 ini. Dalam pameran yang dilakukan selama satu pekan (21 November-27 Novenber 2015) berbagai karya proyek sains yang digagas para peserta menuai banyak pujian. Tak kurang Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset dan Teknologi, Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) , Prof Dr Intan Ahmad Ph.D memberikan nilai positif dan acungan jempol melihat inovasi dan ide yang ditawarkan peserta proyek sains OSN Pertamina 2015.
Ide brilian yang ditawarkan para mahasiswa peserta OSN Pertamina bukan saja genuin tapi memiliki nilai sosial yang tinggi. Proyek yang tidak saja memiliki kejelian dan kecerdasan dalam sains tapi memiliki nilai manfaat bagi banyak lapisan masyrakat.
Pemanfaatan energi terbarukan sebagai solusi dari krisis energi yang dirasakan sebagian besar wilayah di Indonesia terutama energi listrik. Pertamina berjanji akan meneruskan ide dan inovasi yang ditawarkan para peserta sebagai upaya menciptakan energi baru.
Dalam kategori proyek sains, beberapa proyek yang ditawarkan peserta cukup menarik. Ada Portable NanoHydro Power Station for Simple Outdoor Activity yang digagas tiga mahasiswa asal IPB Bogor ini . Alat ini nampak sederhana, dibuat dalam beberapa ukuran . Menggunakan bahan yang mudah ditemukan disekeliling lingkungan masyarakat umum. Alat berbentuk silinder dengan sebuah baling yang dapat berputar ketika mendapatkan tenaga dari enegi potensial air yang jatuh. Konsepnya brilian dengan air yang jatuh dengan debit tertentu maka baling akan berputar dan menghasil energi elektromagnetik karena terdapat medan magnet dan kumparan tembaga. Putaran pada medan magnet dan kumparan tembaga akan menghasilkan arus listrik yang dapat digunakan dalam memberikan solusi listrik di daerah terpencil. Sayang proyek ini tidak terpilih sebagai pemenang karena alat ini punya beberapa keterbatasan yang membutuhkan penyempurnaan lanjutan.
[caption caption="Penghasil listrik portable karya Mahasiswa IPB | Foto : Rushan Novaly"]
Keluar sebagai pemenang pertama dalam kategori proyek sains adalah Tim Universitas Airlangga Surabaya. Dengan proyek sains berjudul : Yellow Green Microalgae Nannochropsis oculata as a new source of electricity dan berhak mendapatkan hadiah beasiswa sebesar Rp 50 juta . Untuk juara kedua terpilih proyek sains berjudul : Breakwater Hybrid Buliding : Design of Hybrid Breakwater and Piezoelectric Based Powerplant yang berasal dari Tim Universitas Brawijaya mendapatkan dana beasiswa sebesar Rp 30 Juta. Sedang tempat ketiga jatuh kepada tim asal Universitas Indoensia dengan mengambil judul : Pie-Hat (Piezoelectric Harvesting Technology) as Renewable Energy for Illumination in Railway Station dan mendapatkan dana beasiswa sebesar Rp 15 juta.
Untuk kategori teori sains terbagi dalam empat bidang, Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi. Tiap bidang dipilih 4 orang pemenang. Juara satu mendapatkan Rp 8 juta, juara dua mendapatkan Rp 6 Juta , juara tiga mendapatkan Rp 4 juta dan juara harapan mendapatkan Rp 1 juta .
Untuk bidang Biologi juara satu terpilih Yudhistira Oktaviandie asal Universitas Indonesia . Untuk bidang teori Fisika terpilih Jason Kristianto juga dari Universitas Indonesia. Sedang untuk bidang teori Kimia jatuh kepada Ivone Marselina Nugraha asal Universitas Gajah Mada. Untuk bidang Matematika terpilih Jefferson Caesario dari Unversitas Airlangga.
Selain itu Panitia OSN Pertamina 2015 juga memilih tiga perguruan tinggi mitra terbaik dari setiap zona. Untuk zona barat terpilih Universitas Sriwijaya , zona tengah Institut Teknologi Surabaya dan zona timur terpilih Universitas Mataram. Ketiga perguruan tinggi tersebut mendapatkan tambahan masing masing 3 buah LCD Proyektor.
Baru Awal
OSN Pertamina 2015 menerbitkan sebuah harapan bagi para peneliti muda Indonesia. Walau angka persentase penelitian di Indonesia kalah oleh negara negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand yaitu dibawah angka 2 %. Dengan jumlah dana penelitian yang juga tidak besar, Indonesia terus melakukan pembenahan dan berusaha mengejar ketertinggalan dalam bidang penelitian.