Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ketika Operasi Naga Jilid 2 Dilaksanakan di Papua

21 November 2015   04:48 Diperbarui: 21 November 2015   07:46 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyadari adanya penerjunan rahasia yang dilakukan pihak Indonesia. Maka pesawat pengintai Belanda terus terbang rendah mencari keberadaan pasukan Indonesia. Keberadaan pasukan digaris belakang pertahanan Belanda tak urung membuat Belanda ketar ketir. Lebih dari 500 pasukan marinir Belanda dipindahkan ke Merauke dalam upaya mengejar dan menghancurkan keberadaan pasukan Indonesia.

Medan yang berat dan peta pertempuran yang ternyata tak akurat karena dibuat pada tahun 1937 menyulitkan operasi naga. Beberapa kali pasukan marinir Belanda bisa mencium jejak pasukan Indonesia dan terjadilah baku tembak dalam jarak dekat. Beberapa anggota pasukan Indonesia gugur ataupun terluka terkena tembakan musuh. Beberapa anggota pasukan tertangkap dan ditawan sebagai tahanan militer.

Taktik gerilya, hit and run seperti kucing kucingan membuat pasukan Belanda terganggu. Operasi Naga yang memiliki peralatan komunikasi radio singgle-sideband dapat berhubungan dengan Markas di pulau Amahai berkat stasiun relay rahasia di pulau Am. Karena keberadaan alat komunikasi itulah operasi naga dapat mengatur penerjunan lanjutan , menentukan titik dropping zone hingga meminta bantuan logistik yang dibutuhkan .

Operasi naga adalah salah satu operasi penyusupan pasukan Indonesia ke wilayah Papua. Selain tentara reguler juga terdapat relawan relawan yang telah dilatih dan disusupkan secara rahasia melalui jalan laut atau penerjunan. Selama fase infiltasi terdapat juga peristiwa penembakan kapal perang RI Macan Tutul dilaut Arafuru pada 15 Januari 1961. Gugur dalam peristiwa itu Komodor Yos Sudarso , Deputi Operasi TNI AL.

Papua adalah wilayah Indonesia yang tidak diserahkan Belanda pasca keputusan Konferensi Meja Bundar (KMB) pada tahun 1949. Kegusaran Indonesia terus bertambah karena Papua dijadikan negara boneka Van Mook. Permintaan Indonesia terus saja diabaikan, hingga Presiden Soekarno mencetuskan perintah Trikora untuk merebut Papua dan mengembalikan kepangkuan ibu pertiwi.

Kekayaan Bumi Papua

Selama pemerintahan orde lama di bawah pemerintahan Presiden Soekarno seluruh perusahaan asing (Belanda) dinasionalisasi . Ladang ladang minyak diambil alih pemerintah. Presiden Soekarno memang meminta konsesi 60% dari laba yang didapatkan perusahaan asing. Hal tersebut memang mengganggu . Orde lama (Orla) memang tak menerbitkan kontrak karya dengan perusahaan asing. Keadaan ekonomi di zaman Orla memang kacau balau, hiperinflasi berkembang cepat. Pemotongan nilai uang pun terjadi . Pembangunan fisik nyaris tak ada. Beruntung ada harta pampasan perang dari Jepang sehingga beberapa bangunan mentereng bisa dibangun ketika itu. Monas, Semanggi, Bundarah HI, Hotel Indonesia, Istora Senayan dan TVRI . Beberapa ruas jalan di Jakarta juga mulai dibuka pada zaman orla.

Papua yang telah menjadi bagian wilayah Indonesia memang jauh tertinggal dari wilayah Indonesia di wilayah barat terutama di pulau Jawa. Padahal diperut bumi papua ini terdapat harta berharga yang berlimpah.

Pihak Asing terutama Amerika memang telah lama mengincar kekayaan bumi cendrawasih ini. Kandungan emas yang berlimpah menarik perusahan Freeport untuk segera masuk ke Indonesia. Maka kontrak karya pertama yang tanda tangani pemerintah orde baru adalah eksplorasi PT Freeport di Papua , selanjutnya Blok Mahakam di Kalimantan Timur yang dikelola oleh perusahaan asal Prancis.

Nyatanya UU No.1 /1967 tentang Penanaman Modal Asing (PMA) merugikan pihak Indonesia sendiri.
Pasca jatuhnya Presiden Soekarno dan lahirnya rezim orde baru (orba) perekonomian warisan orla memang menyisakan masalah berat. Hiperinfalsi, hutang negara dan pemasukan negara yang kecil. Tim ekonomi yang dibentuk memang mengambil tindakan penyelamatan. Membuka kran investasi asing sebesar besarnya berharap ekonomi segera recovery.Tapi tindakan itu merugikan dalam jangka waktu panjang. Kekayaan bumi Indonesia tak serta merta mensejahterakan rakyatnya malah hanya dinikmati segelintir orang. Konsesi yang dterima pemerintah Indonesia terlampau sedikit.

‘Operasi Naga Jilid 2’

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun