Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Blogshop Insurance In Digital Era :Dari Beli Asuransi 'Ketengan' Sampai Jangan Nyampah di Lapak Orang

19 Oktober 2015   11:10 Diperbarui: 21 Oktober 2015   06:30 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 [caption caption="Ibu Sumani dan Reginald J Hamdani (doc:pri)"][/caption]

Rasanya siang itu (Jum’at,16/10) saya benar benar ‘dikerjai’ . Mencari lokasi acara Blogshop kok kaya mencari sebatang jarum yang jatuh di dalam tumpukan jerami. Semua yang saya tanya tidak ada yang tahu. Sampai sampai bagian informasi yang seharusnya punya info valid bin akurat angkat tangan , nyerah. TKPnya di Unika Atmajaya, gedung dan ruangnya tidak jelas .

Tiga orang di bagian informasi sudah nge-bel kemana mana. Semua bagian di bel , tetap aja nihil, tak ada yang tahu dimana acara  Blogshop : Insurance in Digital Era itu berlangsung. Malah saya dibilang dibohongin kali pak...wkwkwk baru kali ini ada acara kompasiana saya dibohongi.  Masa sebagai master nangkring dan blogshop saya dibohongi , tidak mungkin teriak saya dalam hati.

Mungkin karena ga enak saya diarahkan ke aula D. Saya yang sudah telanjur bahagia akhirnya menelan pil pahit. Di aula gedung D sedang berlangsung acara lain. Acara cerdas cermat. Lho ini yang dibohongi pikir saya. Seorang ibu yang saya temui di aula D menggelang tak tahu dimana acara Blogshop tersebut.

Entah karena melihat penampakan saya yang sudah hopeless,  seorang Romo yang baik hati mengantarkan saya berkeliling mencari lokasi acara. Bayangin sampai seorang Romo yang mengantarkan saya . Saya jadi ingat tahun 1994 ketika belajar disekolah katolik di bilangan Jatinegara. Lingkungan Atmajaya mengingatkan saya pada sekolah saya dulu. Patung patung dan diorama sang juru penyelamat tersebar di banyak titik.

Tur singkat mencari lokasi acara saya manfaatkan untuk mewawancarai Romo tentang Unika Atmajaya . Tidak banyak sih yang saya  tanya tapi saya jadi tahu  luas Unika Atmaja  yang ada di Jalan Sudirman 2,4 hektar. Sedang  yang di Pluit khusus fakultas kedokteran dengan luas 4,5 hektar. Tur singkat itu menghabiskan waktu hampir 30 menit.

Kebuntuan mencari lokasi acara akhirnya terungkap juga ketika Romo bertanya kepada salah satu OB yang khusus membereskan tempat acara. Kata Romo ada 4 orang yang biasa mempersiapkan tempat acara . Jadi ketika seluruh staff, dosen dan pihak rektorat tak tahu bertanyalah kepada salah satu OB. Itu pesan yang saya tangkap siang itu. Hasilnya cespeleng.

Setelah diantar ke lokasi acara, saya mengucapkan rasa terima kasih kepada Romo yang mau bersusah susah mengantarkan saya berkeliling. Contoh yang boleh ditiru , seorang Romo mau menyediakan diri untuk membantu orang lain yang bukan mahasiswanya untuk mencari lokasi acara yang tak ada seorangpun tahu.

Nah, guys sekarang saya sudah di aula tempat acara. Beruntung acara ternyata  belum dimulai. Mungkin karena saya belum bergabung kali ya. Jadi saya adalah orang yang membuat acara blogshop terlambat. Gara gara menunggu saya datang . Luar biasa saya sangat tersanjung. Jadi ingat satu peristiwa di Bengkulu, gara gara saya datang terlambat pesawat yang akan berangkat terpaksa menunggui  penumpang terakhir. Karena kebiasaanya penumpang terakhir adalah orang penting di Bengkulu. Eh, bukannya pejabat yang nongol  malah kompasianer yang nongol.  Saya terpaksa meminta maaf dengan menyalami seluruh penumpang dan dihukum duduk di barisan paling belakang ditemani dua pramugari yang kinyis kinyis. Duh maap jadi melebar kemana mana, balik ke laptop.

The Show must go on. Walau telat, acara akhirnya dimulai. Dibuka secara resmi oleh perwakilan dari tuan rumah Unika Atmajaya, Ibu Sumani . Setelah itu narasumber pertama dari Asuransi Jagadiri. Tidak tanggung tanggung  Reginald J Hamdani  CEO Asuransi Jagadiri yang langsung  jadi Narasumber.

Dengan penuh  semangat dimulailah penjelasan tentang Asuransi dan perkembangan era digital  di Indonesia. Perkembangan akses  internet  sebagai sarana transaksi . Asal tahu saja perkembangan internet di Indonesia sangat luar biasa.  Pada tahun 2014 pengguna internet mencapai angka 83,7 juta orang dan naik menjadi 94 juta orang pada tahun ini  (sumber: emarketer.com) . Jadi hampir 50% penduduk Indonesia sudah melek akses Internet. Jauh mengungguli Singapura 15 kali jauh lebih banyak.

Adanya ponsel pintar yang bisa mengakses Internetlah yang mendongkak jumlah pengguna sosial media. Apalagi harga ponsel pintar belakangan ini sudah sangat terjangkau alias murah meriah. 75% akses internet dilakukan melalui ponsel pintar. Pesen ojek , beli keperluan harian, beli perlengkapan rumah tangga dilakukan secara online. Sampai sampai ada istilah , lebih baik ketinggalan dompet daripada ketinggalan ponsel, betul ? Iyalah lupa bawa dompet tinggal pinjam sama temen kalau lupa bawa ponsel masak mau pinjam ponsel juga. 

Reginal J Handani menjelaskan dari sisi bisnis, Jagadiri mengambil segmen yang tak biasa . Istilahnya diffrentation  product. Paling tidak ada tiga hal yang menjadi keunggulan Jagadiri. Berikut saya jabarkan:

  • Listening to Market Needs, pada sisi ini Jagadiri mencari celah pasar dengan mendengarkan kebutuhan dari pasar dimana akhirnya menyimpulkan ada 3 hal yang akhirnya diracik jadi tema jualan : INSTANT protection, claim ASSURANCE dan BEST price GUARANTEE.
  • Focus on Customer Life-time value. Dengan cara ini Jagadiri masuk ke dalam pasar kelas menengah yang mengusung gaya hidup urban yang serba cepat, ringkas, dan mudah.
  • Embedding Lifestyle element, Jagadiri menyatukan asuransi sebagai gaya hidup dan memberikan elemen gaya hidup urban sebagai bonus yang diberikan .

Segmen yang disasar (target audience)  Jagadiri memang kelas menengah. Dimana jumlah kelas menengah berada pada struktur penduduk  paling banyak (68,2 juta pada 2020) dengan jumlah  angka konsumsi paling tinggi. Apalagi Indonesia sedang mengalami Bonus Demografi dimana angka pekerja , jumlah penduduk usia kerja/produktif (16-64 tahun)  berada pada tingkat tertinggi (70%). Hal ini menyebabkan angka dependent menurun pada titik terendah (10% ). Artinya orang yang bekerja menghasilkan uang jauh diatas orang yang tidak bekerja.

Jagadiri memang masuk pada bisnis asuransi yang unik saat ini. Namun hal ini akan menjadi trend hampir semua bisnis asuransi pada masa yang akan datang. Dengan menanggalkan cara asuransi konvensional yang menjadikan agen sebagai ujung tombak marketing. Jagadiri mengambil jalur bisnis online. Dimana segala sesuatunya dijalankan dengan fitur fitur online yang mengandalkan kecepatan, ringkas dan mudah. Maka tagline yang diusung Jagadiri adalah Asuransi Tanpa Beban.

Memotong jalur marketing menghilangkan agen dan mengandalkan akses online (baca:internet) bukan sesuatu yang yang aneh atau nekat. Jagadiri melakukan riset melalui survey Mckenzie Consulting pada tahun 2013.

 Hasil dari survey itu didapatkan fakta menarik  : perkembangan pengguna internet di Indonesia  yang telah menembus angka lebih dari 80 juta pengguna. Pengguna Facebook di Indonesia (80 juta) menempati rangking 4 besar dunia.  Pengguna twitter di Indonesia mencapai angka 30 juta orang dan  menempatkan Jakarta sebagai salah satu kota teramai ‘kicaunya’ di dunia. Hal itu tak mengherankan  karena  jumlah ponsel di Indonesia  mencapai angka 269 juta. Artinya tiap orang memiliki 1,5 unit ponsel  . Didapatkan fakta  57 juta  diantaranya menggunakan ponsel pintar berakses internet dengan 60,2 % berumur antara 25-44 tahun.

Itu dari sisi perangkat, dari sisi perilaku dalam penggunaan ponsel pintar didapatkan fakta yang juga menakjubkan: Orang Indonesia mengahabiskan waktu rata rata 13,8 jam untuk berinternet setiap hari. Pada tahun 2013 ada 4,6 juta orang melakukan transaksi belanja melalui online dan akan terus berkembang hingga 61 % pada tahun 2015 atau setara dengan 7,4 juta pembeli online. Dengan uang yang dihabiskan rata rata 1,88 USD pada tahun 2013 dan terus menanjak hingga 4,58 USD pada tahun 2015. Hebatnya 54,1 % orang yang berbelanja online menggunakan media ponsel pintar.

Dari hasil survey inilah Jagadiri memilih jalur direct marketing melalui bisnis online. Dengan mengambil jalur online ada beberapa biaya yang bisa dipangkas sehingga sangat mempengaruhi angka premi yang sangat terjangkau, paling tidak ada 3 hal yang bisa dihemat :

  • Biaya Agen Marketing, Jagadiri melakukan penetrasi pasar melalu WEB.
  • Biaya Buku Polis manual yang diganti dengan e-polis
  • Biaya distribusi dan biaya antar.

Fakta JAGADIRI dan Asuransi Ketengan

Jagadiri lahir dari segala macam antitesa tentang Asuransi. Adalah PT Central Asia Financial (CAF) yang berada di bawah kelompok bisnis Salim. CAF telah mengantungi izin dari otoritas jasa keuangan (OJK) sejak 13 Maret 2013 dan merupakan anggota dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Kiprah kelompok Salim dalam mengelola asuransi sudah terbukti dan tak diragukan lagi. Kelompok Salim telah sukses mengelola  Asuransi Central Asia (ACA) dan Asuransi Jiwa Central Asia Raya (AJ CAR) dalam jajaran sepuluh besar perusahaan asuransi di Indonesia secara asset.

Central Asia Financial  memulai debutnya dengan melakukan mutasi konsep pengelolaan asuransi. Dengan menanggalkan cara lama yang konvensional. Dengan mengusung brand  JAGADIRI sejak 27 Januari 2015. Sebuah brand yang mudah diingat dan sangat Indonesia.

 JAGADIRI  adalah pelopor e-insurance di Indonesia . Hampir semua konsep yang ada menggunakan fasilitas online . JAGADIRI menawarkan kemudahan berasuransi, tanpa ribet dan tanpa beban. Jadi tagline : Asuransi Tanpa Beban memang benar nyata. Berikut 3 fakta JAGADIRI:

 

  • Instant Protection : Dimanapun, kapanpun pelanggan dengan mudah mendapatkan manfaat perlindungan. Langsung tak perlu repot jasa perantara, tak ada proses pemeriksaan kesehatan awal  bahkan e-policy akan dikirimkan dalam rentang waktu 6 menit melalui email dan akan dikonfirmasi ulang melalui telepon untuk memastikan pembeli asuransi sudah menerima e-policy. Semuanya bisa dilakukan menggunakan ponsel pintar . Tinggal unduh aplikasi Jagadiri melalui Google Apps . Kini semua ada dalam genggaman.
  • Claim assurance: Komitmen JAGADIRI untuk memberikan kepastian dalam proses penerimaan klaim. Pelanggan tinggal meng-upload dokumen dokumen klaim yang dibutuhkan lalu monitor setiap prosesnya secara real time secara online. sebagai garansi bila selama 14 hari kerja pelanggan tak mendapat jawaban maka  secara otomatis JAGADIRI akan langsung membayarkan.
  • Best Price Guarantee : JAGADIRI adalah asuransi dengan biaya premi termurah dengan manfaat perlindungan maksimal. Bila ada penawaran asuransi sejenis dengan biaya premi yang lebih murah. Maka JAGADIRI akan mengganti selisih biaya tersebut kepada pelanggan.  Selain itu pada tahun ketiga baik ada claim maupun tidak 50% premi akan dibayarkan kembali untuk asuransi kesehatan. Sedang untuk asuransi jiwa , dengan 80 ribu perbulan akan mendapatkan perlindungan selama 7 tahun dengan hanya membayar premi selama 5 tahun. Dan hebatnya pada akhir tahun ke-7 premi akan dikembalikan 110%.

Jagadiri juga menyediakan asuransi jiwa ‘ketengan’ . Bukan cuma beli sabun atau sampho saja. Hanya dengan premi Rp 5.000 akan dapat masa pertanggungan selama 3 jam. Segala aktifitas termasuk extreme sport ditanggung Jagadiri.

Jadi ketika dalam perjalanan atau aktifitas yang cukup berisiko , Asuransi Jiwa ‘ketengan’ dari Jagadiri bisa menjadi pilihan tepat. Untuk memperolehnya pun mudah tinggal beli melalui aplikasi Jagadiri di dalam ponsel pintar.

Untuk lebih jelasnya berikut  produk produk yang ditawarkan Jagadiri, Check this is it :

  1. Jaga Aman , Kecelakaan mungkin saja kita alami dalam kehidupan kita kesehariannya. JAGADIRI telah menyiapkan produk asuransi kecelakaan dengan proses instan tanpa repot .Dengan premi mulai dari Rp 50,000 pertahun dan  pertanggungan dari  Rp 10 s/d 100 juta .

 

  1. Jaga Aman Instan. Mungkin konsep beli asuransi 'ketengan' baru ada pada produk asuransi ini. Nasabah bisa membeli asuransi dalam pilihan waktu sesuai kebutuhan. Artinya Nasabah bisa membeli produk asuransi dengan masa waktu hanya 3, 6, 12 jam saja. Atau harian  dan mingguan . Preminya pun hanya Rp 5,000. Tak perlu ribet dan repot semuanya dilakukan dalam proses instan. Manfaat produknya adalah uang pertanggungan apabila tertanggung meninggal dunia atau mengalami kecelakaan.

 

  1. Jaga Jiwa. Asuransi jiwa yang ditawarkan ini memiliki premi mulai Rp 120,000 dengan masa pertanggungan 1 tahun. Manfaat pertanggungan minimal Rp 30 juta dan maksimal 100 juta.

 

  1. Jaga Sehat Plus. Asuransi kesehatan dan jiwa dengan premi terjangkau ini akan mengembalikan premi sebanyak 50% setelah 3 tahun dengan atau tanpa adanya klaim. Nilai pertanggungan santunan rumah sakit mulai 300 ribu s/d 1,5 juta rupiah. Dan santunan kematian mulai 6 s/d 30 juta rupiah. Selain itu mendapatkan tiket nonton gratis di Blitz Megaplex Grand Indonesia setiap bulan.

 

  1. Jaga Sehat DBD. Premi asuransi yang melindungi dari penyakit DBD ini hanya Rp 10,000 dengan masa perlindungan  90 hari dan dapat diperpanjang hingga 180 hari. Manfaat pertanggungan maksimal Rp 10 juta untuk antuanan rumah sakit dan santunan kematian senilai Rp 20 juta .

 

  1. CAF Flexy Link. Adalah produk unit link dengan manfaat investasi optimal dengan manfaat pertanggungan mulai 18 juta untuk paket reguler dan 15 juta rupiah bagi paket premi sekaligus.

Setelah pemaparan Reginald J Hamdani, giliran punggawa kompasiana  Nurulloh untuk sharing tentang Netiket. Pria kurus  berkacamata dengan  lugas dan spontan memulai pemaparannya tentang etiket ketika beraktifitas di media sosial.

[caption caption="Nurolloh sedang memberikan pemaparan Netiket (doc:pri)"]

[/caption]

Netiket Yang Wajib Diketahui

Bagian sharing ini memang bagian dari kampanye untuk bertanggung jawab ketika menulis , men-share content gambar, video hingga data data penting lainnya. Karena saat ini ada UU ITE yang akan menjerat siapa saja yang dinilai menyalahi aturan main tersebut. Kan, ga enak disangkakan pasal ITE karena kita tidak tahu alias ga ngerti masalah etiket berinternet.

Ingat dong dengan kasus Prita Mulyasari yang dituntut oleh sebuah Rumah Sakit beberapa tahun yang lalu. Hal ini tentu menjadi hal yang menyedihkan ketika sosial media malah menjadi ajang tuntut menuntut hukum. Maka perlu kiranya semua orang mengerti apa batasan dalam berinternet sehat dan aman.

Saat ini ada 88,1 juta orang yang aktif berinternet atau setara 35% jumlah penduduk Indonesia (Sumber: Puskakom UI:Maret 2015) . Jumlah yang sangat besar. Dengan traffic online yang begitu besar Indonesia memang menjadi bangsa yang tumbuh dengan informasi yang luarbiasa cepat.

Hal yang patut dibanggakan namun tetap harus diwaspadai. Karena ada oknum yang memanfaatkan internet sebagai media penipuan, media transaksi ilegal , media pornografi, kekerasan hingga pemerasan.

Nurulloh denga gayanya yang santai dan spontan memberikan pelajaran berharga tentang etiket berinternet, berikut yang dipaparkan siang itu pada acara blogshop di Unika Atma Jaya:

  1. Tidak ‘Nyampah’ (over Posting), banyak pengguna internet tidak bijak dalam menggunakan akses internet. Hal hal yang tidak perlu sering kali di upload. Sesuatu yang mungkin malah mengganggu pengguna lainnya. Internet milik publik yang contentnya bisa dibaca dan dilihat banyak orang. Jadi pergunakan internet dengan hal yang berguna tidak sekadar menjadikan internet sebagai tempat sampah yang akan menimbulkan masalah polusi internet yang mengganggu pihak pengguna lainnya.
  2. Hargai Hak Cipta. Hal ini bisa menjadi masalah hukum serius bila pihak yang memiliki content asli merasa dirugikan dan melakukan clash action untuk melakukan penuntutan hukum. Seringkali ketika menampilkan content gambar, foto, data hingga kutipan tak ada keterangan asal dari content yang disisipkan. Menggunggah , men-share content yang merupakan kreasi orang lain wajib memberikan keterangan yang jelas.
  3. Berbagi Hal Baik. Sayang memang ada pihak yang sengaja membuat dan membagikan content yang merugikan pihak lain. melakukan bully, penghinaan, pencemaran, pemutar balikan fakta, berita hoax hingga content yang jelas tidak senonoh dan tidak bertanggung jawab.
  4. Jaga Privasi orang lain. Saat ini ada oknum netizen yang sengaja mengorek ngorek hal buruk orang lain . Membunuh karakter orang lain melalui cara membuka privasi yang seharusnya tidak diumbar ke khalayak umum. Menampilkan foto atau video yang seharusnya tak boleh diunggah ke media sosial. Sudah begitu secara ramai ramai netizen men-share hal tersebut ke teman dan saudaranya yang lain. Lha, jadi ikut ikutan.

Nah, empat hal penting itu harus menjadi acuan dalam berselancar didunia maya. Ingat hukumannya didunia nyata lho. Polisinya nyata, penjaranya juga nyata. Jadi jangan pernah main main dengan media sosial.

Nurulloh juga mengenalkan blog kompasiana yang menjadi blog keroyokan terbesar di Indonesia, termasuk mengundang para mahasiswa untuk hadir pada acara Kompasianival 2015 yang akan diadakan pada bulan Desember mendatang.

Inilah kompasiana yang memiliki rekor

  • Rata rata ada 12 juta pengguna setiap bulannya
  • Rata rata dikunjungi 18 juta pengunjung yang membaca hingga memberikan komen
  • Ada 2 juta lebih artikel
  • Ada 290 000 akun yang masih terus bertambah setiap menit.
  • Menempati rangking 6 pada google page
  • Ada 30 juta pageviews setiap bulan

Setelah sesi netiket , ada sesi Stand Up Comedy yang dibawakan Rigen, pemenang SUCI 5 di Kompas TV. Acara Full kocak itu benar benar mengocok perut , lucu tapi juga satir. Ya, namanya juga Stand Up Comedy.  Jadi lengkap sudah acara siang hingga sore itu.

Acara blogshop Insurance in Digital Era diadakan di tiga kampus berbeda, Dari kampus UNJ, Perbanas hingga Atma Jaya. Acara ini dimaksudkan untuk memberikan pencerahan tentang asuransi di era digital juga sebagai acara untuk menyambut hari Asuransi yang jatuh pada tanggal 18 Oktober.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun