[caption caption="Brian Finch dalam satu adegan Film Limitless"][/caption]
Guys, bagaimana kabarnya hari ini ? So, baik baik saja bukan ? Suka nonton film action ? Minggu (20/9) saya mendapatkan kesempatan dari KOMIK untuk Nobar sebuah Film keren bin seru. Mengambil tempat di Cinemaxx FX Senayan . Judulnya: Limiless. Nah mau tahu reviewnya. Cikidot Guys....monggo.
Limitless, sebuah film series yang mengadaptasi film versi layar lebar tahun 2011. Dengan mengambil judul yang sama. Sepertinya, CBS ingin memindahkan kesuksesan Limitless ke dalam tabung TV di dalam rumah rumah. (lho maksudnya ? udah baca aja terus )
Cerita versi layar lebar dan versi Series punya benang merah yang saling mengaitkan. Di latarbelakangi tokoh utama yang gagal dalam menjani kehidupan. Pada versi layar lebar peran utama Eddie Morra ( diperankan Bradley Cooper) adalah pemuda luntang lantung yang tidak jelas masadepannya. Hidup tak karuannya itu dimanfaatkan seseorang bernama Vernon. Ajakan menjadi pengedar obat terlarang yang semula ditampik Eddie walau akhirnya diterima karena terdesak .
Pada versi The series , peran utama bernama Brian Finch (diperankan Jack McDorman). Lelaki joblo dengan karir musik yang terus melorot. Hidup Brian juga suram . Dengan masadepan yang juga tak jelas. Untuk pembuktian kepada keluarga besarnya, Brian melamar pada sebuah pekerjaan part time disebuah perusahaan keuangan. Pekerjaannya menyusun ribuan File dokumen karyawan perusahaan tersebut.
Pekerjaan super ribet itu hanya diberi tenggat waktu selama 2 minggu. Brian malas malasan mengerjakannya. Hingga pada suatu hari Ellie, sahabat baiknya ketika bermain musik muncul dengan tampilan perlente. Ellie yang kini telah sukses didunia keuangan,kasihan melihat nasib kawan baiknya itu. Ellie lantas menawarkan sebuah pil NZT- 48. Pil yang akan merubah kehidupan yang dijalani Brian kemudian .
Guys, Lalu apa khasiat pil NZT ini. Pil ini berisi senyawa kimia yang mampu mengoptimalkan fungsi otak hingga 100 persen. Albert Einstain saja manusia yang dianggap simbol kejeniusan hanya memakai otaknya kurang dari 20 persen. Didalam Film Limitless, fungsi otak didongkrak secara ajaib.
Mari kita telaah secara ilmiah, Didalam otak terdapat milyaran labirin labirin yang tidak terkoneksi. Antar simpul neuron tidak bersambung dengan maksimal. Padahal secara alami , labirin dan simpul otak akan membuat jalur baru ketika seorang manusia diajari dan memiliki penambahan skill atau data yang diinput kedalam fungsi otak. Semakin banyak belajar, membaca, mencoba dan menjajal hal baru. Maka otak menambah jalur baru. Jumlah Labirin terkoneksi akan bertambah.
Didalam Film Limitless, fungsi kinerja otak bekerja luar biasa. Kemampuan daya analisa, daya rekam, daya ingat memori bertambah secara menakjubkan. Brian yang akhirnya menjajal satu pil mengalami perubahan hidup yang luar biasa. Kecerdasannya melambung. Kesulitan hidupnya selama ini mendapatkan pencerahan. Pil NZT bagai malaikat penyalamat.
Setelah menelan pil NZT , pekerjaan part time yang ribet itu dengan mudah Brian selesaikan. Ajaibnya Brian juga mampu merekam seluruh data ribuan karyawan yang ia susun. Brian juga mampu memberikan analisa super keren kepada seorang staf wanita perusahaan tesebut. Brian juga memiliki prediksi yang sangat akurat, bahkan ia memberikan saran yang luar biasa jenius untuk kehidapan pribadi si wanita cantik tersebut. Tak sampai disitu, Brian dengan kecerdasaan yang dimiliki mampu membuka misteri penyakit yang diderita sang ayah. Analisanya 100% sesuai dengan diagnosa dokter. Tentu hal ini membuat kekaguman dari kedua orangtuanya.
Sayang, pengaruh pil NZT tak permanen. Hanya 12 jam. Lebih dari itu si pemakai akan mengalami kesakitan yang luar biasa. Seperti seorang Addict. Sakaw. Brian kehilangan ‘kejeniusannya’.
Berurusan dengan pihak FBI
Merasa ketergantungan dan perlu menelan pil NZT membuat Brian mengunjung apartemen Ellie. Sesampainya , Brian mendapati tragedi terhadap kawan baiknya , Ellli terbujur tewas dengan satu tembakan didada. Disaat situasi kalut tersebut Brian tetap mencari pil NZT. Brian masih hafal kebiasaan Ellie menyembunyikan sesuatu. Pil itu ditemukan didalam gitar kayu. Bersamaan Brian menemukan pil NZT. Lima tim FBI datang mengepung apartemen Ellie.
Dalam posisi yang tidak menguntungkan, Brian berusaha kabur. Tuduhan Brian ada dilokasi pembunuhan tentu membuat dirinya menjadi target penangkapan FBI. Setelah menelan satu pil NZT. Brian melarikan diri dengan melompat dari atas apartemen. Reaksi pil NZT sungguh luar biasa. Kecerdasan Brian menyelamatkan diri dari kejaran membuat takjub. Memprediksi arah pelarian. Menghitung pergerakan jalan yang padat oleh kendaraan hingga menentukan titik berhenti sebuah kereta bawah tanah. Disaat terdesak , ketika Brian ditodongkan senjata oleh seorang agen wanita FBI bernama Rebecca (diperankan oleh Jennifer Carpenter) . Dengan yakin Brian lolos dengan menghitung suara pantulan dinding.
Lolosnya Brian dari kejaran agen FBI membuat FBI menduga kuat Brian salah satu pemakai pil NZT yang sedang dibongkar pihak FBI. Pil NZT masuk dalam daftar kasus berbahaya. FBI menjadikan Brian sebagai target penangkapan.
Brian yang masih dalam pengaruh pil NZT , menganalisa ada orang lain yang mengkonsumsi pil NZT. Orang yang juga bekerja pada perusahaan yang sama dengan Ellie. Analisanya didapat dari prestasi kerja yang luarbiasa diatas rata rata pekerja lainnya.
Brian akhirnya harus melarikan diri. Dan tekadnya yang kuat untuk membuktikan bukan dirinya yang melakukan pembunuhan terhadap Elli membuat Brian menyusup kedalam apartemen Rabecca secara diam diam untuk menjelaskan kepada agen FBI tersebut. Sayang, alasan dan analisanya yang cemerlang dan jenius tak digubris . Walau secara diam diam Rabecca menguji analisa Brian yang 100% cocok dan terbukti.
Pihak Ketiga Yang Misterius
Brian yang kehilangan pengaruh pil NZT setelah 12 jam berupaya mendapatkan satu pil lagi dari orang yang diduga mengkonsumsi selain Elli. Usaha Brian itu tidak sia sia. Ia bertemu seorang lelaki pemakai pil NZT disebuah apartemen. Awalnya, lelaki itu menolak kedatangan Brian tapi karena Brian menghiba hiba, lelaki itu mempersilahkan masuk dan berjanji akan memberikan satu pil kepada Brian.
Brian yang diam diam mencari sendiri keberadaan pil NZT berhasill menemukan dalam jumlah yang cukup banyak disembunyikan didalam sebuah pot tanaman. Tentu saja hal ini membuat si lelaki berang dan berusaha menembak Brian. Terjadi baku tembak seru hingga Brian tertembak pada salah satu kakinya.
Dengan kaki terluka Brian berhasil meloloskan diri. Karena masih menjadi target FBI, Brian tidak menuju rumah sakit tapi berusaha mencabut peluru yang bersarang disalah satu kakinya. Lewat bantuan Rebecca, sang agen FBI yang mulai menaruh kepercayaan.
Dalam proses mencabut peluru itu, Brian malah jatuh pingsan karena kesakitan . Dan ketika siuman, Brian sudah berada di sebuah tempat misterus dengan seorang lelaki yang mengaku bernama Eddie (diperankan Bradley Cooper). Inilah titik dimana Flim layar lebar dan versi layar kaca (series) bertemu. Tokoh Eddie ini menjadi tokoh misterius, karena membantu Brian untuk menyuntikan zat anti efek samping dari pil NZT. Dengan syarat Brian tutup mulut dan merahasiakan segala hal tentang pil NZT.
Nah, guys. untuk selanjutnya silakan ditonton Film ini di K-VISION pada channel 22 RTL CBS . Mulai tayang perdana pada Rabu, 22 September.
Bagaimana keseruan Brian Finch lolos dari kejaran FBI dan membuka misteri siapa sebenarnya pembunuh Ellie. Dan bagaimana kelanjutan kesehatan dari sang ayah yang harus mendapatkan transplansi hati. Juga bagaimana hubungan spesial antara agen FBI Rebecca dengan sang buronan, Brian Finch?
Guys, bagi yang suka sama film berkualitas dengan action yang mendebarkan, alur cerita yang penuh misteri, adegan fantastis dan juga romantis. Maka Film Limitless adalah pilihannya
Tapi , biar review Film ini adil. Maka akan kita bahas kelebihan dan kekurangan film Limitless The series ini:
Kelebihan Film Limitless The Series
• Cerita berjalan cepat dan seru. Alur yang dibangun membuat penonton dibuat mencekam pada setiap bagian. Tidak bertele tele sehingga cocok bagi kultur penonton Indonesia.
• Drama yang dibangun juga cukup enak disaksikan. Bagaimana hubungan keluarga antara Ayah dan Anak (Brian Finch). Hubungan percintaan Sipemburu dengan yang diburu.
• Teknik dan teknologi dalam penampilan gambar terasa ciamik. Dengan bantuan tampilan gambar grafik perhitugan matematik, gambar kerja otak manusia, hingga hitungan ilmiah yang ditampilkan memperkuat kesan si tokoh utama memang memiliki kecerdasan tingkat tinggi.
• Banyak misteri dalam film ini. Keingin tahuan penonton yang besar akan membuat film ini senantiasa ditunggu tunggu.
• Ada nilai science pada film ini. Walau hanya sebagai bumbu penguat cerita yang dijalankan tokoh utama.
• Nilai positif, hubungan kasih sayang anak dan orangtua yang terjalin sangat kuat. Pengorbanan anak untuk membantu kesembuhan sang ayah. Dengan cara yang ekstrem sekalipun.
Kekurangan Film Limitless
• Cukup banyaknya adegan kekerasan, sehingga hanya cocok untuk orang dewasa (17+)
• Ada unsur addict pada pil NZT bisa mempengaruhi penonton pada pemahaman keliru tentang obat penambah kekuatan fisik . Perlu diberikan pemahanan yang jelas , Flim ini hanya fiksi. Dan obat seperti NZT tidak pernah ada dan berdampak negatif.
• Beberapa bagian dari Film dibuat sangat ‘luar biasa’ sehingga seperti hal yang tak mungkin dikerjakan oleh orang normal. Tapi karena ini Film fiksi hal ini sebenarnya wajar saja.
Anyway, Kesimpulannya guys...
• Flim ini wajib ditonton karena banyak misteri dan ada unsur pengetahuan yang berguna bagi penikmat Flim.
• Tampilan dan angle film sangat ciamik. Beberapa bagian film menyajikan adegan yang menakjubkan. Asyik dan menyenagkan.
• Segera, berlangganan K-VISION . Karena ekslusif hanya ada di RTL CBS. Dan Cuma di K-VISION saja Film ini ditayangkan.
Guys, saya jamin Film ini asyik bin seru. Wajib ditonton, aksi aksi dalam Film ini sangat menegangkan. Ya, ditonton deh di K-VISION. Pantengin di RTL-CBS. Oke dicatatnya....jangan salah . Tidak ada dibioskop . Eksklusif di K-VISION.
Hal Penting Tentang Film Limitless The Series
Genre : Drama, Sci-Fi, Thriller
Rilis   : 22 September 2015 di USA
Produksi : CBS Television Studios, Relativity Media,
Lokasi Pengambilan Gambar : Bushwick, Brooklyn, New York City, New York, USA
Sutradara : Neil Burger ( sutradara versi layar lebar)
Waktu Tayang : 42 Menit (setiap serie)
Â
Â
Selamat menikmati. Enjoy The Show
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H