- Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi melayani kegiatan skala provinsi/beberapa kebupaten/kota berada di kecamatan Balaraja, kecamatan Teluk Naga,
- Pusat Pelayanan per-Kotaan (PPK) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kecamatan dan beberapa desa.Berada di kecamatan Mekar baru, Gunung Kaler, kresek, Kemiri, Sukamulya, Sindang jaya, jayanti, Cisoka, Solear, Jambe, Cisauk, Pagedangan, Legok, Panongan, Rajeg, Sepatan timur, Pakuhaji dan Sukadiri.
- Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah pusat pemukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa.
Untuk rencana kawasan lindung Kabupaten Tangerang telah membagi menjadi 5 kawasan.
- Kawasan hutan lindung merupakan hutan bakau di wilayah pantai utara seluas 1.576 Ha tersebar di kecamatan Kronjo, Kemiri, Mauk, Paku haji, Teluknaga dan Kosambi. Kawasan hutan bakau ini menjadi barrier dan pemecah ombak Tsunami.
- Kawasan perlindungan terhadap kawasan bawahannya , merupakan kawasan resapan air meliputi kecamatan Solear, Cisoka, Tigaraksa, Panongan , Jambe, Legok, Kelapa dua dan Cisauk. Salah satu peran penting wilayah ini adalah menjaga kawasan hijau sebagai tangkapan air hujan. Resapan air ini menjadi penyeimbang bagi wilayah yang telah berubah menjadi kawasan industri, pemukiman padat dan pusat bisnis. Wilayah ini berada di selatan berbatasan dengan kabupaten Bogor,Kabupaten Serang dan Kabupaten Lebak.
- Kawasan Perlindungan Setempat. Kawasan sempadan pantai terdapat dipesisir pantai utara, kawasan sempadan sungai cidurian, sungai cisadane , kawasan danau dan situ seluas 880 Ha.
- Kawasan Cagar Budaya, melindungi situs bersejarah yang ada di kabupaten Tangerang. Seperti kawasan makam pahlawan Lengkong, Makam keramat Solear, Situs Gajah purba.
- Kawasan rawan Bencana, Kawasan yang diantisipasi mengalami kerawanan akibat bencana alam. Seperti ancaman gelombang Tsunami di kawasan pantai utara dan rawan banjir di sepanjang aliran sungai yang sering terkena dampak limpahan air.Seperti kecamatan Tigaraksa , kecamatan kronjo dan kecamatan Pasar Kemis.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) kawasan perkotaan ditetapkan paling sedikit 30% dari kawasan perkotaan yang direncanakan seluas 17.266 Ha terdiri atas RTH publik 20% dan RTH privat 10% yang tersebar diseluruh kecamatan. Rung terbuka hijau ini diharapkan bisa menyeimbangkan kadar polutan yang ada diudara. Sebagai pengikat zat karbon.
Runag terbuka hijau (RTH) publik direncanakan seluas 11.511 Ha meliputi hutan kota di kecamatan Tigaraksa. Selain itu disiapkan taman lingkungan yang tersebar diseluruh kecamatan . Hutan kota dilingkungan pusat pemerintahan kota Tigaraksa juga dilengkapi beberapa danau buatan. Danau ini selain sebagai penampung air permukaan juga berfungsi sebagai kawasan wisata kota .
Pencemaran yang terjadi di kabupaten Tangerang akibat sektor Industri adalah pencemaran udara, air dan tanah. Aliran sungai yang melewati kawasan industri rawan atas limbah cair. Penulis pernah melihat cerobong asap hitam yang keluar dari pabrik di kawasan Balaraja. Tersebarnya sektor industri di banyak wilayah membuat pengawasan terasa sulit. Perlu adanya dukungan dari masyarakat secara aktif. Termasuk peran kelompok pencinta lingkungan.
Sebagai wilayah yang bertumpu pada industri dan manufaktur , dampak pencemaran memang sulit terhindarkan . Hanya saja meminimalkan dampak negatif serendah mungkin mengikuti aturan keselamatan dan kesehatan nasional. Perlu ada tindakan tegas bila ada pihak yang menyalahi aturan pencemaran limbah.
Tantangan dan Peluang Kabupaten Tangerang dalam Mengembangkan Kota Cerdas
Kabupaten Tangerang saat ini dipimpin oleh seorang bupati muda , Ahmed Zaki Iskandar. Dilantik pada tahun 2013 . Dalam pengelolaan pemerintahan , Ahmed Zaki Iskandar yang juga putra dari Ismet Iskandar bupati periode sebelumnya memang banyak mengadopsi apa yang telah dikerjakan sang ayah. Program pembangunan yang dijalankan adalah program lanjutan sepuluh tahun yang lalu. Ada nilai positifnya, konsistensi arah kebijakan. Saat ini fokus pembangunan mengarah pada sektor Pendidikan , Kesehatan, Sosial, perluasan dan revitalisasi kawasan industri, peningkatan kualitas jalan, pemberdayaan ekonomi pedesaan, pertanian berkelanjutan.
Tantangan yang dihadapi kabupaten Tangerang adalah permasalah dampak turunan dari perkembangan sektor industri seperti dampak pencemaran, kemacetan, hubungan industrial antara buruh dan pengusaha, perluasan pemukiman. Tantangan selanjutnya adalah peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan yang harus terus berjalan. Dalam bidang infrastuktur , pembangunan drainase yang saat ini tidak terurus dengan baik. Banyak saluran drainase yang tidak berfungsi.
Tingkat kemiskinan di Kabupaten Tangerang memang cenderung turun. Namun kantong kantong kemiskinan di wilayah utara masih menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dientaskan . Program pemberdayaan ekonomi kecil harus terus dikembangkan mengingat masih banyaknya industri rumahan yang belum tersentuh dukungan pemerintah. Bila pemerintah Kabupaten Tangerang jeli , menikatnya taraf ekonomi kecil di pelosok desa akan banyak menaikan taraf hidup masyarakat.
Peluang yang bisa dilakukan pemerintah kabupaten Tangerang adalah mensenergikan kecepatan tumbuhnya industri besar dengan tumbuhnya ekonomi kecil berbasis masyarakat. Menjembatani alih modal dari industri besar ke industri kecil. Penyerapan tenaga kerja di industi kecil cukup masif dan menjadi salah satu cara untuk mengurangi pengangguran akibat tidak terserapnya tenaga kerja pada industri besar.
Sebagai wilayah yang kini tumbuh. Pemerintah Kabupaten telah membuat zona kawasan perkotaan. Di kawasan ini diharapkan peran kota yang tumbuh dapat membuka akses bagi penduduk lokal sekitarnya. Baik dari tenaga kerja, lokasi niaga untuk masyarakat kecil hingga bantuan modal bagi industri tradisional.
Program kerja pemerintahan kabupaten diharapkan selaras dengan kebutuhan masyarakat. Kearifan lokal kabupaten Tangarang harus terus dijaga dan dilestarikan mengingat gempuran modernisasi menghantam dan mengikis sifat kelokalan daerah. Gerusan perkembangan modernisasi diharapkan tidak menimbulkan konflik sosial dan kesenjangan yang jauh antara si 'pendatang' dan si 'pribumi'.
Keresahan sosial yang terjadi pada saat ini adalah masih tingginya pengangguran dan ada kesenjangan yang nyata. Tembok tembok pemisah strata sosial terlihat begitu mencolok. Penulis sering melihat perbedaan mencolok antar kawasan pemukiman modern dengan lingkungan penduduk sekitar yang dibatasi tembok pemisah setinggi 3 meter. Sungguh kota yang cerdas dapat menampung seluruh elemen warganya tanpa sekat strata sosial, ras, asal usul hingga agama.
Solusi Cerdas Yang Dibutuhkan .
Bila melihat perkembangan beberapa kawasan yang tumbuh dengan pesat terutama kawasan Kabupaten Tangerang wilayah utara. Maka perlu ada upaya mengembangkan potensi wilayah utara untuk menjadi kota mandiri. Selain dekat dengan bandar udara Internasional Sukarno-Hatta , wilayah utara akan memiliki pelabuhan besar yang akan mengurangi beban pelabuhan Tanjung Priuk di DKI Jakarta. Proyek prestisius berskala besar sedang dikembangkan diwilayah utara , reklamasi pantai yang sedang berjalan dan memerlukan waktu yang cukup panjang.
Namun begitu permasalahan yang berkembang saat ini harus segera diberikan solusi yang tepat. Kabupaten Tangerang memang memiliki setumpuk masalah, bila tak segera ditangani masalah itu akan seperti bom waktu yang akan meledak setiap saat. Berikut solusi yang harus segera diambil.
- Kesenjangan Sosial. Banyaknya kawasan industri dan manufaktur , sentra kawasan bisnis, kawasan pemukiman modern yang tumbuh pesat membuat tumbuhnya gap antara pendatang dan penduduk lokal. Distribusi pendapatan yang sangat curam kesenjangannya membuat banyak lokasi penduduk lokal terpinggirkan. Solusi dari kesenjangan ini adalah memberikan peran keikutsertaan lingkungan penduduk sekitar . Memberikan akses pekerjaan , akses jalan, akses jaringan digital, pemberdayaan ekonomi kecil, sarana ibadah, sarana pendidikan hingga sarana kesehatan. Perlu dibuat aturan dalam Peraturan daerah tentang kewajiban kawasan industri, kawasan bisnis hingga pemukiman modern untuk bisa menyelaraskan kemajuannya kepada lingkungan penduduk sekitar.
- Pembangunan dan Peningkatan Infrastruktur Lanjutan. Selama rentang sepuluh tahun infrastruktur jalan telah berhasil dibangun, jumlah fisik sekolah bertambah, peningkatan kualitas sarana kesehatan meningkat. Namun masalah yang masih menggantung adalah pembangunan drainase yang masih buruk, sarana pengolahan air bersih yang masih minim. Kualitas jalan yang dibangun juga masih memerlukan peningkatan. Infrastruktur fisik di kabupaten Tangerang masih terlihat belum merata. Ada wilayah yang infrastruktutnya lengkap dengan kualitas yang baik namun dibeberapa wilayah yang lain masih memprihatinkan. Masih ada beberapa desa yang belum teraliri listrik dan tersambung jaringan telepon. Solusinya adalah menyeragamkan infrastruktur fisik sesuai standar yang ada. Jangan sampai terjadi perbedaan kualitas mencolok antara pembangunan fisik wilayah satu dengan wilayah lainnya.
[caption id="attachment_367542" align="aligncenter" width="448" caption="Drainase yang buruk di kecamatan Cikupa (Foto : Novaly Rushan diambil 19/05/2015)"]
[/caption]143250564662216508 - Pengaturan Kawasan dan Wilayah. Sesuatu yang kurang nyaman dari kabupaten Tangerang adalah masalah pengaturan tata ruang wilayah. Masih adanya kawasan industri yang tumbuh dan berkembang diwilayah yang seharusnya jadi wilayah pemukiman. Tidak ditata melihat perkembangan wilayah selanjutnya, dampak sosial seperti kemacetan, polusi, kerawanan kriminal hingga ekses negatif lainnya yang kini berkembang. Desain wilayah terkesan asal ada lahan kosong bisa dikeluarkan ijin mendirikan pabrik industri. Padahal setelah pabrik industri itu berdiri kawasan sekitar jadi semrawut , macet dan kumuh. Solusinya perlu ada ketegasan dari pemangku kebijakan agar memberikan ijin sesuai peruntukan wilayah. Perlu ada pengawasan dari DPRD, LSM dan masyrakat agar tidak ada oknum yang bisa memberikan ijin pembangunan pabrik di sembarang wilayah.
- Pengembangan dan Distribusi Ekonomi Yang Pro Rakyat. Masih ada kesan yang ditangkap masyarakat bahwa pembangunan wilayah hanya diperuntukan bagi segelintir orang yang punya kepentingan. Termasuk dalam kaitan distribusi ekonomi. Pembangunan tidak pro rakyat, hanya bagi si pemilik modal. Maka perlu dibangun sentra ekonomi rakyat. Penyediaan sarana bagi UMKM, pedagang kaki lima, pedagang bakulan, hasil pertanian, hasil tangkapan laut. Maka pembangunan fisik pasar tradisional menjadi urgent untuk segera direalisasikan. Termasuk memberdayakan pasar kaget yang bersifat mobile.
- Akses Transportasi Massal Yang Harus Dikembangkan. Pertumbuhan penduduk yang cepat, aliran pergerakan manusia dan barang yang tinggi membuat kabupaten Tangerang seperti menderita sakit asma yang semakin kronis. Transportasi antar kecamatan saja masih dirasa kurang, jumlah trayek yang ada tak meng-cover seluruh pelosok wilayah. Akses transportasi massal masih menjadi kendala serius. Solusi dari permasalahn ini adalah menyiapkan langkah serius dan berkoordinasi . Baik bagi regulator pihak Dinas perhubungan dengan operator si pengusaha jasa transportasi. Adanya penataan transportasi terintegrasi dari berbagai moda . Penambahan trayek dan unit kendaraan. Sistem jaringan tranportasi masih perlu penataan serius. Terminal yang tidak berfungsi , awak kendaraan yang tidak tertib dan membuat jalan semakin macet dan semrawut. Wajah kelam transportasi massal harus segera dicarikan solusi terbaik. Bila tidak angka penggunaan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor akan semakin tinggi. akibatnya lalu lintas selalu macet dan pertumbuhan ekonomi menurun. Salah satu syarat kota cerdas adalah akses transportasi publik yang mudah , nyaman dan aman.
[caption id="attachment_367543" align="aligncenter" width="448" caption="Kesemrautan Transportasi Massal , Salah penataan hingga membuat Kemacetan (Foto : Novaly Rushan diambil 19/5/2015 di Jl Raya Serang)"]
[/caption]14325058921185169216
Kabupaten Tangerang masih mempunyai potensi besar menjadi wilayah dan kawasan yang tumbuh dengan menakjubkan. Bila penataan, pengembangan dan pembangunan selaras mengikuti tata kelola kota yang cerdas dan modern maka kelak beberapa tahun kedepan akan muncul kawasan yang akan tumbuh menjadi kota mandiri yang cerdas. Tentu ini adalah pekerjaan besar yang harus melibatkan semua stake holder yang ada. Bekerja sama dalam menyukseskan Kabupaten Tangerang yang cerdas, nyaman, modern dan ramah lingkungan.
*****