Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Redefinisi Nilai Cinta Indonesia di Blok Mahakam

16 Mei 2015   05:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:56 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menggenjot Kemampuan Dalam Negeri

Saya beruntung dapat hadir pada acara Indonesia SCM summit di JCC pada tanggal 14-16 April 2015 atas undangan kompasiana. Digelaran itu saya menyaksikan sendiri perusahanaan migas asing berjejer dengan bangga . Sebagai kontrakrot KKS yang mendapatkan konsesi , perusahaan asing mendapatkan hak mengeksplorasi lalu mengeksploitasi hasil migas ,dengan kemampuan dana dan teknologi yang tak dimiliki bangsa ini. Industri Migas memang padat modal dan padat teknologi . Analoginya seperti tuan tanah yang memiliki lahan ribuan hektar tanah yang subur namun tak memiliki dana dan teknologi untuk mengolahnya menjadi lahan persawahan yang menghasilkan. Akhirnya diundanglah para petani dari luar desa yang punya modal besar dan peralatan pengolahaan . Si tuan rumah mendapatkan jatah bagi hasil dari lahan sawah sedang petani penggarap mendapatkan hasil dari modal dan kemampuannya.

Hasil yang didapat dari migas memang harus berbagi dengan pihak asing yang memiliki dana dan teknologi. Hampir semua ladang migas, unsur asing masih mendominasi. Belum lagi kita tak memiliki kilang minyak baru. Kita juga tak memiliki kemampuan refenery/penyulingan dan dan tak memiliki perusahaan kimia yang menghasilkan unsur tambahan pada hasil produksi migas siap pakai. Industri dalam negeri kita juga belum mampu bersaing dalam industri supply chain . Produksi barang dan jasa luar negeri masih mendominasi walau pemerintah terus menggenjot industri dalam negeri dengan berbagai regulasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) .

Salah satu syarat penting dalam penyelamatan sumber daya migas di Indonesia adalah kemampuan industri dalam negeri. Nampaknya kegagalan yang paling mendasar adalah bangsa ini tidak berhasil dalam proses alih teknologi. Dana besar dari hasil migas sejak tahun 1970 hingga tahun 2000 juga tak dimanfaatkan untuk memperkuat kemampuan industri migas dalam negeri. Dalam proses alih teknologi kita kalah jauh dengan negeri tirai bambu, China. Saat ini perusahan migas China memiliki sumber sumber dari dalam dan luar negeri dalam jumlah yang besar. Negara terpadat di dunia itu sadar ketahanan energi menjadi sangat penting bagi pertumbuhan industri dalam negeri mereka. Begitu juga dengan negeri Jepang dan Korea Selatan yang minim sumber daya migas dalam negeri. Kedua negara itu berlomba mencari sumber energi dari luar negeri. Lihat saja hasil industri di tiga negara tersebut tumbuh luar biasa dan menguasai industri dunia.

Belum ada kata terlambat walau kita terus berkejaran dengan waktu. Energi fosil akan habis pada masanya. Indonesia sendiri sedang diambang  krisis energi. Penambahan cadangan energi kalah dengan pemakaian domestik yang begitu tinggi. Saat ini cadangan energi Indonesia hanya 0,2% dari cadangan energi dunia dibawah negara Vietnam dan India (BP Stastical Review2013). Ini disebabkan lifting yang rendah. Sumber daya cadangan minyak bumi diperkirakan sebesar 7.924 Mtoe dan hanya bertahan hingga 23 tahun, cadangan Gas alam diperkirakan 8. f10 Mtoe bertahan hingga 50 tahun sedang cadangan batubara 94.844 Mtoe bertahan hingga 80 tahun.

Sumber daya manusia Indonesia sebenarnya mampu dan dapat dihandalkan untuk mengolah sumber daya migas di Indonesia. Tinggal keinginan kuat untuk memaksimalkan potensi. Harapan akan bangkitnya industri  migas kita terkendala oleh beberapa faktor , antara lain:


  1. Rendahnya dana Riset dan Penelitian. Dalam upaya menggenjot kemampuaan dalam negeri di sektor migas adalah pengembangan dan pencarian lapangan baru. Industri migas adalah industri yang sarat akan  disiplin ilmu teori dan ilmu terapan. Geologi, seismik, dan berbagai disiplin lainnya. Saat ini dana untuk riset tak lebih dari 1%  GDP. Kurang dari 1% nilai APBN . Hanya pada kisaran 0,08% atau senilai Rp 20 Trilyun. Angka ini kalah jauh dengan nilai riset yang dimiliki negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Thailand.
  2. Kalah bersaingnya Industri Supply Chain dalam negeri . Industri migas sangat tergantung pada industri rantai suplai yang nilainya mencapai 70% dari total biaya keseluruhan eksplorasi dan eksploitasi. Kemampuan industri migas sangat ditentukan oleh oleh industri rantai suplai. Multiplier effek industri migas berada pada industri rantai suplai. Kemampuan daerah bisa dimanfaatkan pada sektor ini agar kehadiran industri migas disuatu daerah bisa mengembangkan potensi ekonomi daerah tersebut. Maka perlu dikaji agar daerah mampu mengembangkan industri rantai suplai kebutuhan industri  migas. Sehingga geliat ekonomi bisa dirasakan masyarakat sekitar ladang migas.
  3. Insentif dan Regulasi Perlindungan.Perusahaan migas dalam negeri di Indonesia memang tidak sebesar perusahaan migas asing yang telah mapan dan kuat. Pertamina sendiri diakui masih kalah dengan perusahaan nasional Malaysia seperti Petronas. Maka pemerintah perlu memberikan hak khusus berupa insentif dan regulasi. Penunjukan Pertamina untuk mengelola Blok Mahakam adalah salah satu langkah penting dan strategis agar Pertamina mampu mengelola lapangan potensial yang telah terbukti.


Hantu yang masih bergentayangan di sektor migas Nasional

Sebagai sektor yang kaya dan bergelimang uang. Setiap tahun Rp 300 Trilyun investasi di sektor migas digelontorkan. Ratusan ribu barrel minyak dan gas bumi diangkat dari perut bumi dan dijual dalam  nilai yang  besar dan menggiurkan. Hal ini mengundang para spekulan, pemburu rente hingga mafia migas memanfaatkan situasi. Kementerian ESDM akhirnya membentuk Tim Reformasi tata kelola migas yang diketuai ekonom senior Dr Faisal Basri pada akhir tahun 2014. Tim  ini bekerja dalam mereformasi tata kelola migas dengan empat pokok sasaran


  • Mereview seluruh prosses perijinan dari hulu hilir
  • Merekomendasikan untuk menata ulang kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan migas
  • Mempercepat revisi UU migas
  • Merevisi seluruh proses bisnis untuk mengeliminir ruang gerak pemburu rente

Menurut Menteri ESDM, Sudirman Said masalah yang membelit sektor migas di Indonesia lebih dikarenakan permasalahan sistemik yang sudah lama. Para pemburu rente punya kedekatan dan pengaruh terhadap pejabat tinggi dalam mengambil keputusan yang punya dampak pada tidak optimalnya produksi maupun pengelolaan migas akibatnya terjadinya inefisiensi dan ekonomi berbiaya tinggi.

Sudirman said menambahkan, "perilaku yang selama terjadi adalah adanya pemegang wilayah kerja tidak mengerjakan wilayah terkait dengan baik kemudian adanya proses proses bisnis dibelakang layar atau meja yang tidak transparan yang harus kita selesaikan segera".

Faisal Basri sendiri mengakui kesalahan tata kelola migas akan punya dampak melumpuhkan dan menghancurkan sebuah negara. Ekonom senior ini mengingatkan agar jangan sampai berkah migas yang kita miliki berubah menjadi kutukan yang malah merugikan seluruh elemen bangsa. Tantangan tim reformasi akan begitu besar dan kuat namun dengan niat baik, proses yang baik maka hasilnya juga pasti akan baik pula.

Pembenahan sektor migas bukanlah perkara mudah. Lifting yang tidak pernah naik terkait biaya eksplorasi migas yang sudah beralih ke laut dalam. Sejak 10 tahun lalu tidak ada lagi migas murah. Biaya eksplorasi bisa mencapai angka puluhan trilyunan rupiah.

Jaket Penyelamatan Industri Migas

Ibarat menolong orang sedang tenggelam dilaut lepas . Tindakan pertama adalah segera melompat kedalam laut dan memastikan si penolong orang yang pandai (ahli) berenang. Begitu juga dalam upaya menyelamatkan migas di Indonesia. Pertanyaannya adalah apa yang harus diselamatkan ? Prioritas penyelamatannya dalam bentuk apa ?

Pertanyaan penyelamatan migas menjadi sangat krusial karena Indonesia akan segera memasuki krisis energi yang berdampak luas. Ketahanan energi nasional dalam ambang mengkhawatirkan. Angka impor migas yang semakin besar dan angka subsidi yang juga semakin tinggi. Defisit migas Indonesia telah membuat sebagian besar anggaran fiskal APBN tergerus. Capaian penjualan migas yang meyumbang 30% penerimaan negara seakan harus kembali menguap karena angka impor dan belanja subsidi BBM.

Berikut langkah langkah yang harus segera diambil:


  • Tidak bergairahnya investor untuk menanamkan modalnya dalam sektor migas di Indonesia disebabkan tidak adanya kepastian hukum, berbelit belitnya aturan birokrasi , lambatnya respon   pemangku kebijakan dalam pemberian ijin hingga terlambatnya sebagian ladang migas yang harusnya sudah beroperasi dan menghasilkan migas.

  • Adanya 34 ladang migas yang akan berakhir pada periode 20 tahun kedepan . Perlunya perusahan migas nasional mempersiapkan diri baik dari sisi dana dan teknologi. Jangan sampai malah   terjadi penurunan produksi ketika dikuasai perusahaan migas dalam negeri.

  • ·Meng-eliminasi ruang gerak pemburu rente/mafia migas dengan merevisiseluruh proses bisnis agar transparan dan diaudit secara profesional.

  • ·Mengambil langkah tepat dalam ke ikutsertaan pengelolaan pemerintah daerah agar dana yang didapatkan dapat menghidupkan geliat pembangunan daerah.

  • ·Menjaga ketahanan energi nasional dimulai dari ketahanan energi daerah.

  • ·Memulai proses lifting nasional agar tercapai target jangka pendek, menengah dan jangka panjang .

  • ·Memberi insentif dan regulasi dalam mengembangkan industri rantai suplai dalam negeri agar menjadi tuan rumah dinegerinya sendiri.

Re-definisi Nilai Cinta Indonesia untuk Blok Mahakam

Selama hampir 50 tahun bumi mahakam telah dikuras. Barang tambang berupa gas bumi dan minyak bumi telah berpindah tangan. Ratusan trilyun rupiah telah dinikmati pemerintah pusat . Kini saatnya pemerintah pusat berbagidengan memberikan saham penyertaan (PI 10%) , memperbesar alokasi dana pembangunan, mengatasi kelangkaan energi listrik dengan membangun PLTA ,menaikkan kuota BBM agar tidak ada lagi antrian masyarakat Kaltim di pom bensin . Membangun infrastruktur jalan raya dan kereta api antar kota di Kalimantan.

Kalimantan timur adalah negeri yang kaya, kekayaannya mungkin setara dengan negara tetangga Brunai Darussalam. Maka layak bila masyarakat Kalimantan timur merasakan kekayaan buminya dengan geliat ekonomi yang bergerak positif.

Blok mahakam akan beralih kepada Pertamina pada 1 Januari 2018. Head of Agreement (HoA) telah ditanda tangani antara Pertamina, Total E&P dan Inpex Corporation. Maka harus ada perbedaan ketika Pertamina yang menjadi operatorship.

Saatnya definisi cinta Indonesia pada Blok Mahakam menjadi kenyataan. Dimana kesejahteraan bisa dinikmati seluruh rakyat Kalimantan Timur dan juga seluruh rakyat Indonesia.

Referensi :

SKK Migas

www.kompas.com

www.koransindo.com

ESDMMAG Edisi 9/2014

Indonesia Energy Outlook 2013

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun