[caption id="attachment_364875" align="aligncenter" width="560" caption="Gambar : www.jagadiri.co.id"][/caption]
Pagi hari di Minggu yang cerah seorang teman mengajak olahraga berkeliling komplek perumahan. Kami pun berjalan kaki mengelilingi kompleks lalu menyebrang ke komplek perumahan sebelah. Maksud hati ingin mengunjungi seorang teman di perumahan tersebut. Sayang, si teman sedang tugas sehingga kami pun pulang kembali. Ditengah perjalanan kami sempatkan mengunjungi seorang kenalan yang berjualan bensin eceran di sisi jalan yang cukup ramai.
Pembicaraan kami hanya berkisar pada kehidupan sehari hari. Pembicaraan santai ala angkringan. Sampai akhirnya si kenalan penjual bensin bercerita tentang kejadian yang menimpa adik ipar dan anaknya yang berusia 2,5 tahun sebulan yang lalu. Sebuah kecelakaan yang memilukan. Sebagai seorang penjual bensin eceran yang tidak begitu mengerti keamanan dan keselamatan kerja. Tanpa alat keamanan sama sekali malam itu seorang pengendara motor odong odong bermaksud membeli bensin. Si penjual bensin sudah meminta pengendara odong odong mematikan mesin. Namun permintaan itu tak diindahkan karena alasan motor odong odongnya akan sulit dihidupkan kembali bila mesin dimatikan.
Kejadiannya begitu cepat , pengisian bensin ke tangki motor itu ternyata memancing percikan api yang dengan cepat menyambar derijen bensin dan motor odong odong. Sambaran api yang begitu cepat langsung mengenai si pengendara motor dan si penjual bensin . Yang sangat memilukan karena kaget si penjual bensin melemparkan derijen yang telah disambar api dan mengenai anak kesayangannya yang masih berusia 2,5 tahun yang berdiri tak jauh dari dirinya. Kebakaran itu berlangsung cepat dan melukai tiga orang sekaligus pada malam itu. Keadaan yang penuh kepanikan itu membuat suasana menjadi kalut . Malam itu juga tiga korban kebakaran dilarikan ke rumah sakit. Ironisnya korban kebakaran yang sedang kritis dimintai uang muka 20 juta di sebuah rumah sakit swasta. Karena tak punya uang sebesar itu dan tak punya jaminan asuransi kesehatan , 3 korban akhirnya dibawa ke sebuah rumah sakit umum daerah lebak.
Mendengar cerita pilu itu saya jadi bergidik ngeri. Membayangkan api yang berkobar dan menyambar tubuh. Luka bakar yang dialami ketiganya terbilang cukup serius dan membutuhkan perawatan khusus yang pasti menelan biaya cukup besar. Keluarga si penjual bensin yang notabene adalah keluarga sederhana dengan penghasilan terbatas dari menjual bensin eceran dan warung kecil . Beruntung ada swadaya dari keluarga besar dan para dermawan yang turut membantu meringankan biaya rumah sakit.Walau ia mengaku tetap menjual seluruh perhiasan emas milik istrinya dan beberapa barang elektronik yang ia miliki, termasuk menggadaikan sepeda motor satu satunya untuk menambah biaya rumah sakit yang mencapai hampir 40 juta rupiah.
Peristiwa kecelakaan , sakit hingga kematian adalah peristiwa yang bisa datang secara tiba tiba. Sifatnya bisa insidental. Walau tak ada yang ingin mendapatkan musibah penyakit , kecelakaan atau kematian tapi kejadian ini sangat mungkin kita alami. Potensi resiko tetap ada. Mengantisipasi dampak ini perlu adanya persiapan agar kejadian ini tidak menambah sengsara. Layaknya pepatah sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah kena musibah malah ditambah derita lanjutan.Kejadian memilukan si penjual bensin eceran itu mungkin akan berbeda bila ia telah memiliki asuransi yang meng-cover biaya rumah sakit. Yang pasti ia tak akan mungkin ditolak rumah sakit dan tak terlalu risau dengan biaya rumah sakit yang cukup besar. Cerita ini mengingatkan penulis pada sebuah asuransi JAGADIRI.
Cerita si penjual bensin eceran memang berbeda dengan kisah mantan pemain sepakbola terkenal asal Inggris, David Beckam. Pemain yang lama merumput di Manchester United (MU) dan pernah menjajal liga sepakbola Amerika serikat ini meng-asuransikan sepasang kakinya senilai US$ 70 Juta bila dikonversi dengan nilai tukar rupiah Rp 12,000 maka akan setara dengan Rp 840 Milyar . Fantastis bukan. Sebuah nilai yang sangat tinggi. Namun sangat wajar karena dari sepasang kaki itulah David Beckham menjadi terkenal dan menerima pundi pundi uang yang juga fantastis. David Beckham sangat sadar artinya asuransi kesehatan bagi dirinya. Cidera kaki sangat mungkin disandang seorang pemain. Dari cidera ringan hingga cidera berat yang bisa memupus karir seorang pemain sepakbola profesional. David Beckam bisa menjadi contoh yang patut kita tiru.
Kisah penjual bensin eceran dan kisah David Beckham adalah cerita tentang perlunya asuransi kesehatan menjadi bagian dari kehidupan kita sehari hari.
Momok Asuransi
Asuransi di negeri ini masih dipandang sebelah mata. Sebagian masyarakat Indonesia masih skeptis melihat perusahaan asuransi . Permasalahan ini terkait dengan tiga hal yang sering terjadi :
- Proses yang berbelit belit dan Persyaratan yang kadang rumit. Momok ini sangat terasa ketika asuransi yang akan kita beli menjejali banyak klausul dan persyaratan seperti pemeriksaan kesehatan , tidak pernah dirawat dirumah sakit sebelumnya, tidak mengidap penyakit tertentu yang tidak dijaminkan. Dan banyak lagi proses dan persyaratan yang diminta.
- Klaim Yang tidak sesuai dengan Janji Agen. Peserta asuransi sering kali dibuat kesal oleh agen asuransi yang terkadang memberikan janji manis diawal namun ketika hendak melakukan klaim banyak hal yang berbeda. Mulai dari waktu yang lama, hingga aturan klausul yang membatalkan klaim si pembeli asuransi. Padahal si pembeli asuransi sedang dalam posisi kesulitan.
- Premi yang mahal dan Uang yang tak kembali. Mahalnya biaya premi asuransi dan momok uang yang hilang tak kembali membuat banyak orang berpikir dua kali untuk membeli polis asuransi.
JAGADIRI Sebuah Solusi, Asuransi Tanpa Beban.
Bila selama ini asuransi lekat dengan tiga hal diatas , perusahan Asuransi ini lahir dari segala macam antitesa tentang Asuransi. Adalah PT Central Asia Financial (CAF) yang berada di bawah kelompok bisnis Salim. CAF telah mengantungi izin dari otoritas jasa keuangan (OJK) sejak 13 Maret 2013 dan merupakan anggota dari Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI). Kiprah kelompok Salim dalam mengelola asuransi sudah terbukti dan tak diragukan lagi. Kelompok Salim telah sukses mengelola Asuransi Central Asia (ACA) dan Asuransi Jiwa Central Asia Raya (AJ CAR) dalam jajaran sepuluh besar perusahaan asuransi di Indonesia secara asset.
Central Asia Financial memulai debutnya dengan melakukan mutasi konsep pengelolaan asuransi. Dengan menanggalkan cara lama yang konvensional. Dengan mengusung brand JAGADIRI sejak 27 Januari 2015. Sebuah brand yang mudah diingat dan sangat Indonesia. Pada acara nangkring dengan kompasiana di Gedung One Woltermonginsidi, Jakarta Selatan pada 18 April 2015. Reginald J Hamdani selaku President Director PT Central Asia Financial didampingi Priska Sari Kurniawan selaku Head of Strategic marketing Division memaparkan sebuah konsep baru ber-asuransi. Acara bertajuk "Jagadiri, Asuransi Tanpa Beban" dihadiri 50 kompasianer. Acara yang dimoderatori Nurulloh dari kompasiana berlangsung menarik dan penuh keingintahuan kompasianer. Pertanyaan bertubi tubi dilayangkan kepada dua punggawa JAGADIRI yang hadir. Apalagi pembawa acara Citra berhasil memancing keseruan acara menjadi lebih hidup.
[caption id="attachment_364916" align="aligncenter" width="448" caption="Suasana lesehan ketika nangkring JAGADIRI (Docpri)"]
Dalam pemaparannya, Regi (sapaan Reginald J Hamdani) menerangkan konsep baru dimana asuransi JAGADIRI telah melakukan perubahan yang cukup fundamental. Bila selama ini kinerja asuransi ditopang oleh kehandalan dan gesitnya agen asuransi maka Asuransi JAGADIRI mengandalkan digital marketing dengan metode direct selling. Artinya tak ada lagi biaya jasa perantara (broker fee). Hilangnya rantai agen tentu mereduksi harga premi yang jauh lebih murah dan terjangkau. Maka jangan heran bila penawaran yang diberikan asuransi JAGADIRI dimulai pada harga enam puluh ribu rupiah.
Keberanian asuransi JAGADIRI menghilangkan rantai agen dan mengganti dengan rantai digital marketing bukan tanpa perhitungan. Paling tidak ada beberapa alasan :
- Saat ini pengguna internet di Indonesia telah mencapai jumlah 82 Juta pengguna aktif. Dengan persentase 37,8 % diantaranya pernah melakukan transaksi online hingga e-commerce. Dari 37,8 % orang yang bertransaksi online 70%-nya melakukan transaksi produk fashion . Menurut Regi bila orang saja berani membeli baju, sepatu melalui online masa membeli asuransi orang tidak percaya.
- Semakin mudahnya akses internet apalagi pengguna ponsel pintar berbasis internet yang sudah sangat umum, 75 % diantara pengguna ponsel pintar mencari info asuransi .
- Menyesuaikan tingkat mobilitas masyarakat urban yang tinggi dan sibuk.
- Mengeliminasi tindakan agen yang kadang terlalu aktif hingga mengganggu kenyamanan calon pembeli asuransi.
- Kecepatan pengurusan melalui digital online. Mulai dari e-policy hingga proses e-claim yang sangat simply.
JAGADIRI menyasar target audience mereka yang berusia 28-35 tahun. Usia yang sedang dalam peak of career. Menurut data AC Nielsen yang rilis tahun 2013 pertumbuhan asuransi yang terbesar di Indonesia berada pada usia 20-29 sebesar 8,43% dan usia 30-39 tumbuh sebesar 8,14%. Jadi menyasar usia muda memang target JAGADIRI.
Karena target audience JAGADIRI lebih banyak tinggal di wilayah perkotaan yang tingkat mobilitasnya tinggi maka penawaran yang inovatif dan menarik menjadi syarat utama. Melalui fasilitas mobile apps JAGADIRI yang dapat diunduh melalui Google Play Store maka kemudahan bertransaksi dengan membeli produk asuransi, klaim asuransi hingga melihat informasi penting seperti info rumah sakit, nomor darurat hingga kontak asuransi ada dalam genggaman smartphone. Semua dilakukan dengan instan, cepat dan mudah.
Tiga Fakta Penting dalam JAGADIRI
JAGADIRI memang asuransi dengan differensiasi yang unik. Mungkin di Indonesia baru JAGADIRI yang berani memberikan tawaran e-insurance. Hampir semua konsep yang ada menggunakan fasilitas online . JAGADIRI menawarkan kemudahan berasuransi, tanpa ribet dan tanpa beban. Jadi tagline : Asuransi Tanpa Beban memang benar nyata. Berikut 3 fakta JAGADIRI:
- Instant Protection : Dimanapun, kapanpun pelanggan dengan mudah mendapatkan manfaat perlindungan. Langsung tak perlu repot jasa perantara, tak ada proses pemeriksaan kesehatan awal bahkan e-policy akan dikirimkan dalam rentang waktu 6 menit melalui email dan akan dikonfirmasi ulang melalui telepon untuk memastikan pembeli asuransi sudah menerima e-policy
- Claim assurance: Komitmen JAGADIRI untuk memberikan kepastian dalam proses penerimaan klaim. Pelanggan tinggal meng-upload dokumen dokumen klaim yang dibutuhkan lalu monitor setiap prosesnya secara real time secara online. sebagai garansi bila selama 14 hari kerja pelanggan tak mendapat jawaban maka secara otomatis JAGADIRI akan langsung membayarkan.
- Best Price Guarantee : JAGADIRI adalah asuransi dengan biaya premi termurah dengan manfaat perlindungan maksimal. Bila ada penawaran asuransi sejenis dengan biaya premi yang lebih murah. Maka JAGADIRI akan mengganti selisih biaya tersebut kepada pelanggan.
Tiga hal penting ini biasa disebut Main Value Proposition . Inilah 3 hal dasar yang menjadi benang merah pembeda JAGADIRI dengan jenis asuransi lainnya.
Produk JAGADIRI Yang Unik dan Inovatif
Kesan asuransi yang ribet dan mahal mungkin akan pupus usai tahu produk JAGADIRI yang ditawarkan , berikut ini produk produk yang ditawarkan:
- Jaga Aman , Kecelakaan mungkin saja kita alami dalam kehidupan kita kesehariannya, apalagi bagi orang suka berpergian atau melakukan aktifitas beresiko lainnya . JAGADIRI telah menyiapkan produk asuransi kecelakaan dengan proses instan tanpa repot .Dengan premi mulai dari Rp 50,000 pertahun dan pertanggungan dari Rp 10 s/d 100 juta .
- Jaga Aman Instan. Mungkin konsep beli asuransi 'ketengan' baru ada pada produk asuransi ini. Nasabah bisa membeli asuransi dalam pilihan waktu sesuai kebutuhan. Artinya Nasabah bisa membeli produk asuransi dengan masa waktu hanya 3, 6, 12 jam saja. Atau harian dan mingguan . Preminya pun hanya Rp 5,000. Tak perlu ribet dan repot semuanya dilakukan dalam proses instan. Manfaat produknya adalah uang pertanggungan apabila tertanggung meninggal dunia atau mengalami kecelakaan.
- Jaga Jiwa. Asuransi jiwa yang ditawarkan ini memiliki premi mulai Rp 120,000 dengan masa pertanggungan 1 tahun. Manfaat pertanggungan minimal Rp 30 juta dan maksimal 100 juta.
[caption id="attachment_364876" align="aligncenter" width="249" caption="Gambar : www.jagadiri.co.id"]14310404931273678307 - Jaga Sehat Plus. Asuransi kesehatan dan jiwa dengan premi terjangkau ini akan mengembalikan premi sebanyak 50% setelah 3 tahun dengan atau tanpa adanya klaim. Nilai pertanggungan santunan rumah sakit mulai 300 ribu s/d 1,5 juta rupiah dengan santunan kematian mulai 6 s/d 30 juta rupiah. Tak perlu membawa uang tunai (cashless) cukup gesek kartu JAGADIRI dan tak perlu lagi reimbursement . Selain itu mendapatkan bonus tiket nonton gratis di Blitz Megaplex Grand Indonesia setiap bulan.
[caption id="attachment_364920" align="aligncenter" width="590" caption="Gambar : www.jagadiri.co.id"]1431066587549972340 - Jaga Sehat DBD. Premi asuransi yang melindungi dari penyakit DBD ini hanya Rp 10,000 dengan masa perlindungan 90 hari dan dapat diperpanjang hingga 180 hari. Manfaat pertanggungan maksimal Rp 10 juta untuk santunan rumah sakit dan Rp 20 juta santunan kematian.
- CAF Flexy Link. Adalah produk unit link dengan manfaat investasi optimal dengan manfaat pertanggungan mulai 18 juta untuk paket reguler dan 15 juta rupiah bagi paket premi sekaligus.
Tingkat Pertumbuhan Asuransi di Indonesia sebuah Tantangan dan Peluang JAGADIRI
Sebagai brand baru yang lahir diawal tahun 2015, Reginal J Hamdani yakin bisnis JAGADIRI akan tumbuh dan meraih pangsa pasar yang signifikan. Menurut pria yang telah malang melintang di dunia keuangan ini menilai bisnis asuransi di Indonesia hanya tinggal menunggu masa 'meledak'. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa dan kelas menengah yang semakin lebar (54,5 %) . Maka asuransi akan menjadi kebutuhan yang akan dicari dan diburu.
Yang perlu dilakukan pebisnis asuransi adalah menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap profesionalisme perusahaan asuransi. Karena bisnis asuransi adalah bisnis trust. Bila masyarakat percaya , asuransi akan mengalami booming yang luar biasa. Selain itu masih rendahnya tingkat berasuransi di Indonesia karena masih kurang intensifnya "user education" yang dilakukan pelaku asuransi. JAGADIRI merasa wajib melakukan pendidikan berasuransi dengan membina hubungan dengan para blogger, netizen hingga para pengguna media sosial lainnya seperti mengadakan acara nangkring dengan para kompasianer.
Pada tahun 2012 World Economic Forum memberikan prediksi pertumbuhan asuransi di Indonesia akan naik secara signifikan. Dengan tingkat pertumbuhan yang akan menembus rata rata dua digit pertahun hingga tahun 2018 maka total aset industri asuransi jiwa diprediksi akan menyentuh angka Rp 500 Trilyun.
Fitch Ratings , lembaga pemeringkatan internasional memproyeksikan potensi pertumbuhan industri asuransi umum maupun asuransi kesehatan/ jiwa di Indonesia akan terus meningkat dengan sangat pesat. Seiring makin sadarnya masyarakat akan manfaat berasuransi . Sektor industri asuransi jiwa yang didominasi oleh produk unit-link akan tumbuh sebesar 37,7%Â dari tahun sebelumnya.
JAGADIRI memang membangun bisnis asuransi dengan memutus rantai agen lalu mengganti dengan rantai digital marketing. Seakan ingin membuktikan asuransi bisa berkembang tanpa harus memiliki banyak agen. Hal ini memang menarik untuk disimak. Karena menurut prediksi motor dari distribusi produk asuransi kesehatan/jiwa adalah agen berlisensi. Diperkirakan pada tahun 2014 ini terdapat 500 ribu agen yang menjadi tulung punggung bisnis asuransi jiwa. JAGADIRI memang punya perhitungan lain , dimana nilai premi menjadi acuan utama. Untuk memangkas biaya dan mengefektifkan layanan digital marketing dengan jurus telemarketing terbatas. Maka langkah memutus rantai agen menjadi pilihan berani.
JAGADIRI adalah brand yang masih baru. Namun melihat bisnis besar yang ada dibelakangnya dan sejarah sukses sebelumnya dalam beberapa bisnis asuransi lainnya. Nampaknya JAGADIRI cukup percaya diri untuk mampu meraih laba yang signifikan, ditambah beberapa indikator yang menunjukan pergerakan positif . JAGADIRI akan mampu menjadi perusahaan asuransi yang kokoh dan kuat , iklim yang kondusif tentunya akan mendorong laju JAGADIRI menjadi pemain yang diperhitungkan. Berikut beberapa faktor yang akan memudahkan bisnis JAGADIRIÂ :
- Faktor Regulasi dan Pengawasan . Sejak Januari 2013 seluruh industri keuangan termasuk sektor asuransi berada di bawah pengawasan otoritas jasa keuangan (OJK) . Seluruh kegiatan operasional, transparansi keuangan hingga kepentingan nasabah dan masyarakat menjadi fokus pemantauan OJK. Selain itu adanya peraturan pemerintah (PP) no. 39 dan no. 81 tahun 2008 mengenai permodalan . Dimana diwajibkan perusahaan asuransi memiliki modal sebesar Rp 100 milyar pada tahun 2014 . Regulasi ini tak pelak memaksa perusahan asuransi yang tak mampu harus menjual perusahaannya atau bergabung (merger) dengan perusahaan lain. Regulasi ini akan meningkatkan kemampuan manajemen resiko dan menciptakan cadangan klaim yang jatuh tempo. Selain itu secara alamiah akan menyaring perusahaan asuransi yang kuat dan profesional.
- Pertumbuhan PDB, Demografi dan Struktur Penduduk. Dalam 5 tahun terakhir ini pertumbuhan asuransi cukup mencengangkan . Pemegang polis telah menyentuh angka 63 juta orang. Asuransi syariah juga tumbuh dengan tinggi. Apalagi saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi yang sangat besar. Angka PDB juga naik manandakan naiknya income per kapita dimana masyarakat lebih punya kemampuan untuk melakukan konsumsi/pengeluaran. Hal ini akan menaikan angka permintaan terhadap asuransi kesehatan/jiwa. Ini akan membuat penetrasi premi asuransi kesehatan/jiwa terhadap PDB (life insurance penetration) akan meningkat. Secara gradual tingkat PDB naik sebesar 14,6%, besarnya PDB pada tahun 2011 sebesar Rp 6.422 trilyun ( BPS, 2012). Secara struktur penduduk Indonesia pada tahun 2010 untuk kelas menengah telah mencapai 54,5% dan prediksi pada tahun 2025 akan menyentuh 60% .
- Dependency Ratio . Menurut laporan World Bank(2011) tingkat dependency ratio Indonesia selama periode 5 tahun (2006-2011) turun sebesar 2% . Dependency ratio adalah rasio tingkat ketergantungan dalam satu keluarga. Tingginya dependency Ratio secara penelitian punya pengaruh negatif terhadap pertumbuhan asuransi. Diprediksi hingga tahun 2018 angka dependency ratio terus akan mengalami penurunan karena Indonesia sedang mengalami bonus demografi.
- Tingkat Pendidikan . Penelitian Nestrova (2008) dan Thobary (2009) pengaruh tingkat pendidikan terhadap dependency ratio sangat berpengaruh. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan meningkatkan kesadaran dan persepsi terhadap konsep benefit dan resiko , serta manfaat dan peran asuransi jiwa. Menurut Global Competitiveness report (2011) Penduduk Indonesia yang menikmati pendidikan tinggi baru 9.97% kurang dari 10%. hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan asuransi karena rendahnya tingkat pendidikan tinggi disebabkan mahalya biaya pendidikan tinggi. Walau sepuluh tahun berikut jumlah lulusan perguruan tinggi akan semakin naik secara signifikan.
JAGADIRI di Balik sebuah Cerita
Berawal dari sebuah ungkapan sederhana dari orang tua kepada anaknya. Regi yang akan berangkat menimba ilmu keluar negeri . Sejenak sebelum berangkat sang ibu menepuk pundaknya seraya berkata JAGADIRI ya . Ungkapan itu membekas dalam diri Regi. Kelak di awal tahun 2015 ungkapan itu akhirnya menjadi sebuah brand asuransi kesehatan/jiwa. Setiap orang pasti berharap dirinya selalu sehat, selamat dari kecelakaan dan terhindar dari kematian mendadak. Tapi tak ada satupun yang mampu menjamin. Kebahagian keluarga akan terganggu bila sesuatu terjadi pada diri kita. Alangkah bijaknya bila kita mempersiapkan diri dengan sebuah langkah cerdas yaitu membeli produk asuransi.
Memang masih banyak orang yang tak menganggap perlu asuransi. Kebutuhan asuransi menjadi kebutuhan terakhir. Bila ada uang lebih baru mau membeli asuransi. Itupun hanya asuransi sekedarnya saja. Yang penting punya, tanpa mau melihat nilai pertanggungannya cukup sesuai atau tidak. Yang parahnya, apa segelintir orang yang masih menabukan asuransi dengan berbagai alasan yang kadang tak masuk akal. Entah tak sesuai ajaran agama, entah karena dianggap tak percaya Tuhan , pokoknya alasannya agak nyeleneh. Bukankah kita wajib bersiaga kapanpun juga, karena kita harus tetap kuat dan mampu dalam kondisi terdesak sekalipun. Lagi pula dengan ikut asuransi bukankah kita juga turut membantu peserta asuransi lainnya bila mereka yang kena musibah.
Walau begitu kita juga wajib mempelajari dan mencari tahu asuransi yang akan kita beli. Karena berhati hati sebelum membeli jauh lebih baik dan mengurangi resiko kesulitan yang akan kita rasakan kelak. Berikut ini tips membeli asuransi :
- Pilih produk asuransi yang memang anda butuhkan , kenali produknya jangan asal beli .pelajari dengan seksama
- Bukan hanya asuransinya, namun juga memilih polis dari setiap produk asuransi. Membaca dengan detil klausul polis dengan seksama dan teliti. Agar memahami biaya dan perlindungan yang akan diperoleh . Jangan sampai salah ternyata polis asuransi yang dipilih ternyata kurang memenuhi kebutuhan kita.
- Untuk jenis asuransi yang sama perhatikan penawaran masing masing perusahaan asuransi, perhatikan company policy . Pilihlah perusahaan asuransi yang menawarkan pertanggungan dan pelayanan yang terbaik dan terpercaya.
- Perhatikan penyebab utama terjadinya resiko . Perusahaan asuransi hanya mengganti klaim atas kerugian yang disebabkan faktor yang telah menjadi kesepakatan.
- Amati rekam jejak perusahaan asuransi yang akan kita beli. Kita bisa mencari tahu rekam jejak apakah perusahaan asuransi sehat dan mampu membayar bila terjadi klaim
Bagaimana Cara Membeli JAGADIRI
[caption id="attachment_364880" align="aligncenter" width="336" caption="Tampilan mobile apps JAGADIRI (Dokpri)"]
JAGADIRI adalah asuransi yang didesain dengan kemudahan, kepastian dan instan. Kita tak perlu repot datang ke kantor asuransi, mengantri atau menemui agen asuransi untuk mendengarkan penjelasan dan penawaran yang panjang lebar. Kita hanya perlu mempunyai jaringan internet. Bisa melalui Laptop, PC , Tablet hingga smartphone. Hanya butuh 3 langkah instan yang harus kita lalui.
- Masuk kedalam website resmi JAGADIRI (www.jagadiri.co.id) atau unduh mobile apps JAGADIRI dari Play Store. Kita bisa mencari tahu sebelumnya berapa harga premi hingga angka pertanggungan yang akan kita dapat. Lalu setelah kita tahu. Kita bisa memasukan tanggal lahir, jenis kelamin, pilihan uang pertanggungan, dan pilihan periode bulanan atau tahunan. Setelah itu klik kotak konfirmasi berwarna hijau 'Hitung Premi Saya'. Tak perlu menunggu lama angka premi dan seluruh manfaat dapat kita lihat segera .
- Bila kita setuju dengan nilai premi, kita bisa melanjutkan pada langkah kedua dengan memasukan nama lengkap, alamat lengkap, email, nomor telepon, nama ahli waris. Sangat mudah dan sederhana. Hebatnya kita tak diminta dokumen pemeriksaan kesehatan dan medical record sebelumnya. Bahkan nomor KTP juga tak diminta. Rasanya siapapun bisa mengisi data sederhana yang diminta.
- Pihak JAGADIRI akan segera mengirim Ringkasan Informasi Produk dimana berisi summary polis yang harus kita baca dan kita mengerti. Kita diminta meng-klik kolom 'Saya Mengerti' dan selesai sudah prosesnya. Untuk pembayaran kita bisa menggunakan beberapa metode : melalui jaringan credit card, online banking , jaringan e-money. Kita tak perlu datang ke loket kasir atau menitip pada agen kita untuk membayar premi .
Sebagai garansi pihak JAGADIRI memberi tenggat waktu 14 hari bila nasabah tidak puas. Uang akan dikembalikan 100% tanpa potongan sepeserpun. Selain itu pihak JAGADIRI dalam waktu kurang dari 24 jam akan segera mengkonfirmasi melalui telepon memastikan 'E-Policy' sudah diterima nasabah .
Jadi, so tunggu apalagi. Asuransi JAGADIRI pilihan setiap orang yang tak ingin ribet tanpa beban. Agar kisah penjual bensin eceran tak terjadi pada diri kita. Karena hidup kita begitu bernilai , sayangi keluarga dengan meninggalkan kebahagian ketika kita tidak lagi bersama.
[caption id="attachment_364922" align="aligncenter" width="282" caption="Gambar : www.jagadiri.co.id"]
Referensi :
www.jagadiri.co.id
Jurnal Asuransi dan Manajemen Resiko Vol 1, No.2 , September 2013.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H