Museum Minyak dan Gas Bumi atau "Graha Widya Patra" (Gawitra) adalah sumbangan masyarakat perminyakan Indonesia dalam menandai peringatan 100 tahun industri migas di tanah air. Museum ini sangat tepat dijadikan sarana pendidikan dan pengetahuan tentang proses eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas Indonesia. Bangunan utama museum ini pun dibuat seperti anjungan lepas pantai dengan dua bangunan berbentuk gilig menyerupai tangki minyak. Koleksi yang dipamerkan semua hal terkait industri migas mulai dari teknologi zaman dulu, sekarang hingga masadatang. Didalam museum terdapat ruang teater untuk menyajikan film pendek tentang proses terjadinya migas, pengolahan hingga proses produksi. Diluar gedung terdapat menara bor tahun 30-an, berbagai pompa angguk, truk logging tua, pompa bensin engkol dan sebuah kilang minyak tua.
Mengelilingi TMII rasanya tak cukup satu hari karena banyaknya tempat yang menarik. Selain museum yang baru kita bahas sebagian , masih terdapat taman flora dan fauna. Untuk taman Flora dan fauna terdapat 8 taman , antara lain :
- Taman Anggrek
- Taman Burung
- Taman Kaktus
- Taman Apotek hidup
- Taman Melati
- Taman bunga Keong Emas
- Taman Bekisar
- Akuarium Ikan air tawar
Taman taman flora dan fauna yang terdapat di TMII menampilkan ragam tanaman atau hewan (burung) yang ditampilkan sebagai kekayaan hayati Indonesia. Seperti Taman anggrek yang menampilkan beragam tanaman anggrek Indonesia baik anggrek endemik hutan hujan tropis maupun anggrek hasil penangkaran dan persilangan dengan varietas lainnya. Pengunjung akan mendapat penjelasan dan pengetahuan serba serbi tentang tanaman indah ini. Taman anggrek memamerkan ratusan jenis dengan warna beragam yang menarik. Juga tersedia bagi pengunjung yang ingin membeli tanaman ini.
Walau Taman Flora dan Fauna di TMII tidak selengkap kebun binatang namun keberadaanya cukup menarik minat pengunjung. Terutama bagi hobiis yang biasa menangkarkan tanaman atau hewan tertentu. Sepertinya TMII ingin memberikan ruang bagi pencinta tanaman tertentu untuk bisa menambah ilmu tentang tanaman dan hewan tertentu. Taman yang ada bisa juga berfungsi sebagai sarana ilmu pengetahuan dan sarana penelitian.
TMII mempunyai aquarim air tawar yang cukup lengkap. Bangunannya cukup luas dan mampu menampung jenis jenis ikan air tawar yang ada di Indonesia. Ada juga ikan air tawar asal negara lain seperti ikan piranha, Arapaima Gigas yang panjangnya mencapai 1,5 meter dengan diameter 30 cm, Belut Listrik adalah jenis ikan asal sungai Amazon berukuran raksasa dengan kemampuan mengeluarkan aliran listrik ditubuhnya . Ikan Arwana nampaknya masih menjadi idola . Ikan yang habitat aslinya di sungai sungai kalimantan itu nampak gagah dan mempesona . Mengelilingi aquarium yang ditata dengan artistik menjadi pengalaman yang mengesankan . Ruang pamer aquarium juga menyediakan penjelasan singkat tentang ikan air tawar yang menjadi koleksi. Oh, ya bila ada pengunjung yang ingin membeli ikan atau kura kura ada booth khusus . Harganya tidak terlalu mahal. Ya, buat hadiah si kecil dirumah.
Sekarang kami beralih menuju stasiun Kereta gantung (sky lift). Rasanya tidak afdhol bila ke TMII tidak naik kereta gantung. Biasanya kereta gantung terdapat di negara negara eropa sebagai sarana transportasi bagi pemain ski es untuk mencapai titik peluncuran di puncak pegunungan . Tapi kalau di TMII kereta gantung berfungsi untuk melihat anjungan rumah daerah dengan arsitektur yang mempesona. Pemandangan yang menjadi pengalaman berharga, dari atas kereta gantung kita bisa melihat danau buatan yang dibuat menyerupai gugusan kepulauan Indonesia. Siapkan kamera , ambil gambar yang menarik dari atas kereta gantung. Cukup puas saya dan keluarga melihat hamparan rumah adat di Indonesia yang semoga tak hilang digerus arsitektur bergaya asing.