Ditengah TMII terdapat sebuah danau buatan yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia. Diatas Danau nampak kereta gantung yang hilir mudik membawa para pengunjung menikmati pemandangan dari atas. Di Danau juga terdapat wisata perahu kayuh yang bisa disewa per jam.
Taman mini Indonesia Indah juga memiliki tujuh rumah ibadah, sesuai agama dan kepercayaan resmi yang diakui konstitusi negara. Berdiri berdampingan dengan penuh toleransi. Rumah rumah ibadah itu menjalankan fungsinya dalam damai. Ada Masjid Diponegoro, Gereja Katolik Santa Chatarina, Gereja Protestan Haleluya, Pura Panataran Agung Kertabhumi, Wihara Arya Dwipa Arama, Sasana Adirasa Pangeran Samber Nyawa dan Kuil Konghucu Kong Miao.
Taman Mini Indonesia Indah dibangun dengan konsep terpadu antara tempat pelestarian budaya dan tempat rekreasi. Anjungan rumah daerah yang berdiri mengitari kompleks TMII memberikan suguhan diorama budaya dan tradisi yang beragam dan kaya di Indonesia. Budaya adiluhung itu ditata dalam bingkai rekreasi budaya yang kental dan mendidik. Bila kita mengunjungi salah satu rumah daerah akan terasa sekali magnet kedaerahan yang khas. Kita bisa tahu busana daerah, pernak pernik kehidupan daerah tersebut (etnograpi). Sarana ini lekat sekali dengan pendidikan budaya yang akan mudah dipahami generasi muda.
Dari anjungan satu ke anjungan yang lain kita menyaksikan berbagai keberagaman dan kekayaan budaya. Tiap akhir pekan atau hari libur anjungan daerah biasanya  menyajikan atraksi budaya. Baik berupa pagelaran tarian, nyanyian, permaian , kuliner hingga ajang lomba ke-daerahan .
Ajang antraksi daerah selain mempunyai muatan positif bagi pengunjung TMII juga bagi pelaku budaya seperti seniman, kreator budaya lokal hingga promosi wisata sebuah daerah. Salah satu daya tarik TMII adalah atraksi budaya yang mungkin sulit kita saksikan secara live. Selain pageleran seni juga diadakan seminar dan diskusi seni dan budaya daerah. Anjungan daerah juga menjadi obat pelipur kerinduan kampung halaman. Saya menyaksikan sendiri dua pemuda yang begitu sibuk mengambil foto di anjungan Nusa Tenggara Barat karena ia tak bisa pulang kampung beberapa tahun. Rasanya melihat rumah daerah dan pernak pernik daerah asalnya dua pemuda itu cukup terobati.
Lalu ada pameran barang dan pernak pernik daerah dari Jawa timur yang dijual sebagai oleh oleh . Di anjungan Daerah Istimewa Yogyakarta tercium aroma makanan khas daerah yang menggugah selera. Ada gudeg . Pindah ke anjungan jawa tengah dengan model rumah limas. Anjungan Jawa tengah nampak mempesona karena terdapat pendopo yang bisa digunakan dalam pegeleran seni budaya.