[caption id="attachment_354755" align="aligncenter" width="468" caption="Ilustrasi (KOMPAS.com/Fabian Januarius K)"][/caption]
Pasca putusan MK. Jokowi-JK diharapkan sudah dapat melakukan transisi pemerintahan dari Presiden SBY. Rumah transisi yang sudah bekerja diharapkan memberikan masukan tepat bagi Jokowi untuk melangkah dan segera membereskan masalah bangsa yang menumpuk dan kronis. Espektasi rakyat terhadap Bung Jokowi begitu besar terutama rakyat kecil yang mayoritas mendukung ketika 9 Juli 2014. Sudah saatnya pemerintah tidak sekedar bererorika belaka apalagi sekedar mencari sensasi dan pencitraan.
Saatnya Bekerja
Pemerinahan Jokowi-JK adalah pemerintahan bercorak sipil murni. Dengan dua orang yang berpengalaman di pemerintahan sebelumnya. Sudah tak ada lagi pemerintahan ini coba-coba apalagi salah jalan. Sebagai presiden ke tujuh yang dipilih secara langsung maka Jokowi wajib mengemban amanah rakyat secara serius dan tidak main main apalagi mencoba menipu rakyat.
Janji kampanye yang selalu didengung dengungkan saatnya dilaksanakan. Semua keraguan dan tuduhan selama masa kampanye sekarang saatnya dibuktikan. Bung Jokowi bukan presiden boneka apalagi antek antek asing. Maka 100 hari kepemimpinan Jokowi-JK wajib membuat gebrakan fundamental yang berpihak pada kemajuan bangsa dan mensejahterakan rakyat.
Kegagalan pemerintah selama ini, tidak berhasil menata negara dalam bingkai kepuasan dan kenyamanan rakyat. Banyak hal yang tidak berubah dan tidak menampakkna hasil nyata bagi rakyat. Maka pesimisme rakyat terhadap pemerintah terutama terhadap lembaga presiden semakin rendah.
Berikut yang Wajib Dilakuan Jokowi-JK
1, Revolusi Birokrasi di Seluruh Elemen dari Pusat hingga Daerah
Ini adalah penyakit terparah yang dimiliki bangsa ini. Kinerja birokrat dan capaian yang sangat buruk. Pemborosan dan penyimpangan terjadi oleh birokrasi. Tingkat pelayanan yang tidak memuaskan dan bertele-tele. Maka Jokowi harus mampu dan tegas membereskan aparat birokrasi yang sakit. Berani memecat dan memberikan peringatan keras bila birokrasi tidak memenuhi kinerja dan capaian yang ditargetkan.
Buat sistem pemerintahan yang kuat dan kredibel agar aparat birokrat yang korup dan pemalas bisa digusur dan dibuang ke laut.
2.Menghapus dan Menghajar Korupsi hingga ke Akarnya
Ini pekerjaan besar dan luar biasa menuntut keberanian dan keteguhan. Menumpas tanpa pandang bulu korupsi yang terjadi di kalangan aparat birokrasi . Jangan pernah menunggu KPK bertindak dan menangkap tangan. Lakukan dan bersihkan terlebih dahulu aparat pengawas pemerintahan. Menunggu KPK bertindak sama saja menungga bangsa ini hancur oleh penyedot uang rakyat yang nyata nyata musuh besar bangsa ini.
Buat sistem yang transparan , akuntabel, dan terpercaya dalam pengelolaan keuangan dan kinerja pemerintahan. Potong anggaran pemborosan, tangkap pelaku pemborosan, dan bentuk pemerintah yang efektif. Bila korupsi dapat ditangani dan sistem korup dapat di babat bangsa ini akan sejahtera dengan cepat. Karena tak ada bangsa yang maju dan sejahtera sementara korupsinya luar biasa besar menggerogoti keuangan negara.
Korupsi itu berada pada tahap pengumpulan uang negara dan saat penggunaan uang. Maka pada dua saluran itu wajib dikawal dengan ketat dan profesional.
3. Pastikan Layanan Negara Sampai pada Rakyat Dimana Saja
Ini bukti nyata dimana pemerintahan tak berguna, rakyat tidak merasakan fungsi negara. Infrastruktur yang rusak parah. Fasilitas kesehatan yang luar biasa buruk pelayanannya, walaupun peran negara sudah jauh berkurang berkat program BPJS nasional. Asuransi rakyat dengan metode gotong royong ini kini menghadapi kendala keterbatasan fasilitas rumah sakit, kamar perawatan yang sangat terbatas, belum lagi jumlah dokter dan staff kesehatan yang kewalahan. Ini PR yang wajib Bung Jokowi selesaikan segera.
Fasilitas pendidikan, kinerja guru dan staf pengajar yang masih rendah dan bermutu jelek. Terjadi penyalahgunaan anggaran pendidikan, ada korupsi di bidang pendidikan yang luar biasa. Anggaran yang sudah besar tak berefek secara signifikan. Bung Jokowi wajib membongkar dan membenahi sektor ini.
Rasanya tiga hal ini bila dilakukan Bung Jokowi selama 100 hari akan berefek luar biasa. Bangsa ini butuh pemimpin yang berani dan bukan pemimpin kharismatik yang cuma pandai mencari pencitraan tanpa kerja yang nyata dan bermanfaat bagi rakyat.
Bila Bung Jokowi setuju, saya ingin segera langkah itu diambil. Bila Bung Jokowi tak setuju tunjukan cara yang jauh lebih baik dan lebih efektif untuk mengatasi masalah bangsa ini. Karena saya tak rela bila Bung Jokowi sama saja atau lebih buruk dari presiden sebelumnya. Lebih baik berhenti sekarang saja dan kembali jadi Gubernur DKI.
Salam Bung Jokowi selamat bekerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H