Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Belajar dari Cicak

26 Agustus 2014   14:20 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:32 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cicak VS Buaya ? No, kasus itu sudah selesai. Jargon yang sangat terkenal ketika kabareskrim Polri melawan KPK. Saya tak akan bercerita tentang kasus itu.Tapi saya akan mengungkapkan hal yang patut kita ambil hikmahnya dari apa yang dilakukan cicak terkait rezeki yang menjadi jatahnya.

Cicak( cosymbotus platyurus) biasa hidup di tembok tembok bagunan rumah atau disela sela atap rumah. cicak adalah sejenis hewan reptil pemakan serangga terutama nyamuk. Bentuknya pipih lebar dengan ekor yang lebar dengan jumbai jumbai halus ditepinya. Uniknya ekornya dapat dilepaskan/diputus bila sang cicak dalam  keadaan terancam sebagai upaya pengalihan sasaran. ekor cicak ketika sudah putus masih dapat bergerak gerak.

Cicak adalah binatang yang hanya bisa merayap ditembok sedangkan calon mangsanya nyamuk adalah binatang terbang yang sangat lincah sekali. Coba perhatikan binatang merayap mendapatkan jatah rezekimya binatang terbang. alangkah sulit dengan terbatasnya kemampuan cicak untuk mendapatkan buruannya alis rezekinya. Dibandingkan burung elang yang memangsa tikus, kelinci dan binatang kecil didarat. Cicak punya kesulitan yang rumit. Elang dengan mudah dan cekatan mendapatkan mangsanya.

lalu apa hubungannya dengan tulisan sederhana ini.

Tuhan yang Maha Pengasih ternyata sudah memperhitungkan segalanya secara super cermat. walau cicak mendapatkan jatah rezeki yang  agak mustahil tapi cicak tetap dapat mendapatkan hak rezekinya. Selama nyamuk masih berkeliaran, cicak masih kebagian rezekinya . Cicak dengan sangat sabar menunggu dengan diam selama berjam jam menunggu nyamuk yang hinggap di tembok. Ternyata nyamuk juga tak mungkin terbang selamanya, ia butuh tempat untuk hangout sekedar melepas lelah. Nah,ketika nyamuk hinggap di tembok maka jatah cicak untuk beraksi. Yah, walaupun tidak selalu berhasil karena nyamuk dapat cepat melarikan diri dengan terbang formasi bebas.

Cicak tak putus asa, ia akan tetap menunggu dalam diam dan terus  mengawasi nyamuk yang akan hinggap. Cicak juga tak protes kenapa ia  tak bisa terbang supaya mudah memangsa nyamuk. Ia cukup tahu diri dan memaksimalkan kemampuanya merayap  dengan sigap. Pelajaran yang bisa dipetik oleh kita sebagai manusia yang diberikan kemampuan luar biasa yang jauh lebih mudah mencari rezeki yang halal. Kita mampu menggunakan seluruh indra yang Tuhan berikan, lalu kenapa masih ada orang yang penuh keluh kesah dan hanya mengharapkan belas kasihan dengan berpura pura , berbohong  agar mendapatkan rezeki.

Kenapa kita tak memaksimalkan apa yang kita miliki, apa yang kita kuasai, apa yang menjadi bidang kita untuk meraih rezeki. Kita tak harus menjadi ahli ekonomi, ahli hukum, ahli informatika, ahli politik , ahli teknologi kalau untuk mencari rezeki. Tuhan sudah menyiapkan rezeki kita masing masing. Kita diminta hanya menjemputnya saja. Dengan upaya yang kita miliki.

Banyak usaha mencari rezeki yang tidak memerlukan kemampuan khusus, tidak memerlukan modal besar yang diminta cuma tekad dan kesabaran yang kuat. Seperti cicak yang hanya bisa merayap di dinding.

Namun bila kita mampu menjadi seorang ahli, lakukanlah . Karena dengan keahlian yang kita miliki, kita bisa berbuat lebih banyak untuk  umat manusia.

Cicak cicak di dinding

Diam diam merayap

datang seekor nyamuk

Hap....Hap...lalu  ditangkap

Adiyasa,26/08/14.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun