Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Flo dan Fla , Kontradiksi Asik (Bersambung Terus)

13 September 2014   20:47 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:47 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Andi dan Arya itu sebenarnya cowok tulen. tapi entah kenapa mereka berdua merasa klop dengan Flo. kemana mana mereka bertiga tapi kadang berempat juga sama Fla. Nah kayak hari ini, kekompakan mereka tercerai berai...(biar dramatis)  oleh sakit matanya Flo. Andi dan Arya akhirnya membatalkan acara nonton basket di GOR Pemuda dekat kantor Walikota. Tiket yang terlanjur sudah dibeli akhirnya di lego setengah harga...untung juga ada yang mau. Padahal tanpa sepengetahuan Andiyang memborong tiga tiketnya adalah seorang calo tiket.

Flo yang uring uringan akhirnya cuma bisa bengong di depan TV. HPnya yang jadul cuma bisa nelpon sama SMS. Boro boro bisa main facebook atau twiteran. Mama belum mengijinkan dua anak kembar kesangannya memiliki smartphone. Katanya smartphone bikin orang ga smart, abis waktu sama kegiatan online yang ga bermanfaat.

Tahu ga pembaca ? ya ga tahu lah saya belum kasih tahu. TV yang ada di rumah Flo dan Fla adalah TV yang kelewat jadul. Untung udah berwarna. walau agak luntur juga. TV itu ga punya remote. jadi kalo mau ganti channel ya kita harus memencet tombol . Malesin ga tuh . makanya TV di rumah jarang yang nonton. Paling kalo ada sinetron yang mama suka aja. Selebihnya TV silent alias mati. Mama merubah kebiasan nonton TV sama internetan sehat. Tau ga ? mama menyediakan sebuah laptop yang bisa internetan pake modem. Jam operasionalnya diatur secara ketat. Apalagi isinya. Tak boleh membuka  situs ga penting, situs ngaco apalagi situs porno. Tapi di wajibkan buka kompasiana...deh promosi.

Flo yang bosenan akhirnya diijinkan mama buka laptop. Mulailah Flo berselancar di dunia maya. Flo yang dikit dikit punya bakat nulis , akhirnya maen game online yang sudah di setujui mama. Ini ga nyambung pembaca. tapi sudahlah...penulisnya rada rada sih.

Sore hari ,sakit mata Flo mereda, matanya mulai kembali bersinar, yaelahh . Flo sudah bisa melepaskan kaca mata hitamnya. ia sudah dibolehkan mama keluar rumah dengan radius 200 meter saja.ga lebih. Flo akhirnya menyempatkan diri ke warung di depan rumah. Ngintip, kali aja si Andi ada di rumah. maksud hati sih mau pinjem majalah remaja yang baru keluar  hari ini. Flo beruntung si Andi malah ada diwarung lagi asik makan kacang mirip saudaranya yang suka gelayutan dipohon. Andi senang tapi melihat mata flo mirip vampir yang lagi kehausan . Andi menjaga jarak takut ketularan.

Andi sebenarnya mau bilang eh mau bohong kalo majalahnya belum datang. tapi melihat mimik Flo yang memelas dan ...itu matanya . Ah Andi pun merelakan majalah yang masih disegel itu dipinjam Flo. Yang penting Flo segera pulang ke rumahnya. Sakit mata...siapa mau ?

Gitu dulu ya pembaca...kan episode perdana nih. besok lagi ya....mau makan dulu.

Catatan:

Semua cerita di kisah ini adalah fiktif dan rekaan saja. Bila ada kesamaan nama, tempat kejadian itu hanya kebetulan saja. Bener bro...kita mah cuma ngayal aja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun