Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Sanusi, Petani Sukses Nangkring di Danamon Award 2014

23 September 2014   21:27 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:48 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_325201" align="aligncenter" width="540" caption="sumber :www.danamonawards.org"][/caption]

Petani Indonesia wajib berbahagia, danamon award yang dilaksanakan 22 September -24 Oktober 2014 memasukan nama seorang petani sukses asal desa rancalabuh ,kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang. Provinsi Banten. Sanusi , si petani sukses itu kini masuk lima besar. seorang petani urban asal Tuban Jawa Timur ini  berhasil membuka lahan tidur seluas 30 hektar menjadi lahan pertanian produktif. Lahan yang kini ditanami padi, timun, kacang panjang dan beberapa jenis tanaman hortikultura lainnya.  Dengan sistem pertanian modern dan pengairan yang mengandalkan pompanisasi berhasil menaikkan hasil panen padi dari 1-2 ton per hektar menjadi 6-7 hektar per hektar.

Dari pertanian yang dikelola Sanusi dan kelompok tani Rancalabuh ini telah menghasilkan pertanian yang maju dan menghasilkan keuntungan hingga 40-70 Juta per bulan.  Keuntungan ini sungguh sebuah prestasi tersendiri. Mencetak lahan pertanian produktif lalu menghasilkan keuntungan yang membanggakan dan mempelopori sistem pertanian modern kepada petani sekitar inilah nilai lebih bagi seorang sanusi yang hanya lulus Sekolah Rakyat (SR). Tim seleksi Danamon Awards melihat Sanusi layak mendapatkan penghargaan tahunan ini bersama empat kandidat lainnya.

Sanusi adalah seorang petani pelopor. Berawal dari kerja kerasnya ditahun 1987 yang hanya bermodal dengkul. selengkapnya baca . Sanusi benar benar  petani tahan banting, perjalanan hidupnya tidaklah mulus. Ketika baru pertama kali menginjakkan kaki di rancalabuh, sanusi adalah petani kere tanpa modal selain hanya bermodalkan semangat. Hanya bermodalkan baju ganti , ia mendapatkan kepercayaan membuka dan mengelola lahan tidur yang belum layak ditanami padi. Dengan jerih payah dan keuletannya ia berhasil membuka wawasan bertani dengan pola tanam modern untuk warga sekitar.

Kini setelah dua puluh tahun lebih, setelah kesuksesan diraihnya , ia tak melupakan warga dan petani yang tidak berhasil di sekitarnya. Tiap tahun  400 anak yatim dan janda miskin mendapat bantuan berupa uang. Sanusi juga tak pelit berbagi ilmu, ia menjadi tempat bertanya tentang pertanian dan permasalahannya.

Seorang Riyadno, PMT Kabupaten Tangerang

Masuknya Sanusi menjadi nominator dan kini menjadi lima besar Danamon Awards 2014 adalah usulan dari seorang penyelia mitra tani (PMT) kabupaten Tangerang bernama Riyadno SE. Keberhasilan dan cerita sukses Sanusi menarik perhatiannya . Melalui serangkaian wawancara dan penelitian lapangan , Riyadno merasa cerita sukses Sanusi layak mendapatkan penghargaan dan yang lebih penting cerita sukses itu menjadi inspirasi petani di seluruh nusantara.

Menjadi pemenang bukanlah tujuan utama, menurut Riyadno pendamping program pengembangan usaha agribisnis perdesaan (PUAP) kabupaten Tangerang  ini lebih memilih cerita sanusi sebagai penyemangat petani dalam mensukseskan program PUAP .

Sanusi adalah inspirasi petani sukses Indonesia. Semoga setelah menjadi 5 besar di danamon award , sanusi juga mampu meraih predikat juara favorit. Hidup petani Indonesia. Kapan lagi petani unjuk gigi ?

Salam Sukses Petani Indonesia.

Note : Seperti yang diceritakan Riyadno SE pada tanggal 22 September 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun