Mohon tunggu...
Rushans Novaly
Rushans Novaly Mohon Tunggu... Administrasi - Seorang Relawan yang terus menata diri untuk lebih baik

Terus Belajar Memahami Kehidupan Sila berkunjung di @NovalyRushan

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Datuk Polisi, Sebuah Kenangan

17 Februari 2015   23:41 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:00 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bila saja pihak kepolisian mau bersikap jernih dalam kasus BG dan Presiden mampu membaca arah kisruh ini dan cepat tanggap dan tegas maka masalah KPK-Polri cepat bisa diatasi. Tapi ternyata jabatan Presiden bukan jabatan yang digdaya lagi. Banyak kepentingan politis yang mengungkung . Presiden terbelenggu oleh kekuatan politik yang dulu mendukung dan ikut serta membiayai proses pencalonan, kampenya hingga proses pemenangannya. Jadi sulit sekali untuk Presiden bisa mengambil langkah cepat dan tepat.

Kita butuh kepolisan yang kuat, profesional, bersih dan mengayomi masyarakat. Bukan alat politik apa lagi dipakai sebagai alat gebuk kepada pihak lain. Sebagai orang yang pernah mempunyai seorang datuk  polisi . Saya  yakin masih ada polisi baik dan jujur yang bisa dijadikan pimpinan . Ayo Presiden ...dimana nurani kepemimpinanmu. Cepat ambil tindakan, cepat putuskan...demi tegaknya hukum yang beradab, adil dan tidak saling 'mematikan'.

Salam kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun