Pilkada merupakan agenda lima tahunan dari masing-masing kabupaten dan provinsi. Agenda tersebut menghabiskan jutaan rupiah hanya untuk memilih bupati/wali kota dan wakilnya. Bagaimana jika pemerintah tidak usah mengadakan pilkada, tetapi menggunakan dana itu untuk berkarya nyata dengan jalan memperbaiki jalan, jembatan, dan gedung sekolah yang roboh.
Mengingat banyak hal tersebut, alangkah bijaknya jika para pelaku pilkada bisa berbuat lebih rajin dan rapi agar tidak terjebak dalam politik uang. Lihat saja jika mereka mengeluarkan banyak uang pastilah mereka mengharapkan uang kembali dan keuntungannya. Dua tahun awal bagaimana mengembalikan modal yang digunakan. Dua tahun kedua digunakan untuk membayar utang dan setahun berikutnya untuk mengumpulkan dana untuk maju pilkada lagi atau mencari keuntungan dari mengikuti pilkada.
Mohon tidak diadakan pilkada karena hanya menghabiskan dana rakyat saja. Maturnuwun, jika ada yang tidak setuju itu sah-sah saja dan terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H