Cerita anak adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman, kejadian, dan sebagainya yang ditujukan untuk anak, ceritanya sederhana namun kompleks dan komunikatif serta mengandung nilai moral bagi anak. Inilah definisi singkat tentang cerita anak.Â
Sepertinya sederhana ya tapi saat mulai masuk ke proses menulisnya, tidak sesederhana pengertiannya. Inilah yang saya rasakan saat bergabung dalam Workshop Menulis Cerita Anak, yang dihelat oleh Komunitas Yuk Menulis (KYM) Klaten selama sebulan sejak sabtu (18/2/2020).Â
KYM adalah komunitas yang sudah memiliki ribuan anggota yang rata-rata sudah berhasil membuat buku solo. Didirikan oleh Vitriya Mardiyati, penulis, jurnalis, instruktur kepenulisan, Â dan guru di SMP Diponegoro Sleman, yang telah menelorkan ratusan buku populer.Â
Workshop menulis cerita anak  dihelat secara daring, selain menggunakan media WhatsApp, juga menggunakan facebook sebagai media untuk berlatih menulis cerita anak, mulai dari membuat ide cerita, membuat judul hingga membuat cerita anak yang siap untuk dibukukan.Â
Mengapa tertarik ikut workshop menulis cerita anak ? Karena saya suka menulis, terutama artikel-artikel bidang pendidikan, teknologi informasi dan motivasi.Â
Namun belum pernah mencoba menulis cerita anak, yang menurut saya, tidak sesederhana jika menulis artikel. Cerita anak ada nilai-nilai yang harus dimasukkan, tentu juga pada cerita-cerita yang lain, bisa diambil pelajaran. Tentang nilai persahabatan, solidaritas, kebersamaan, kasih sayang dan lainnya.
Trik Menulis Cerita Anak
Menurut Vitriya Mardiyati ada beberapa trik yang harus diperhatikan saat menulis cerita anak. Karena cerita anak yang baik harus menarik, unik dan mengandung hikmah. Inilah yang coba disampaikan dalam workshop yang diikuti oleh hampir 106 orang dari berbagai wilayah di Indonesia ini.Â
Trik untuk menulis cerita anak, menurut Vitriya, berawal dari ide cerita yang berasal dari kehidupan keseharian anak. Hal-hal sederhana di sekitar anak adalah sumber cerita yang sangat luar biasa.Â
Bagaimana ketika anak berada di sekolah, curhatan anak, disakiti orang atau tentang benda-benda yang disukai anak. Setelah itu ide-ide dipilah, yang baik diambil hikmahnya yang tidak baik diasah kembali agar menjadi cerita.Â
Cerita anak yang menarik dan unik ditentukan oleh kepekaan penulis terhadap lingkungan sekitar anak. Selain itu dalam menulis cerita anak ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan, diantaranya ujaran-ujaran kebencian, SARA, kekerasan, dan juga cerita-cerita fantasi.Â
Bahasa juga sesuai dengan bahasa anak. Bahasa anak itu bahasa yang sederhana. Tinggal bagaimana penulis bisa mengemas yang sederhana itu bisa menjadi lebih menarik, unik dan penuh hikmah.
Menulis cerita anak sebenarnya bisa dilakukan oleh siapa pun. Karena sangat sederhana, asalkan ada kemauan. Bahkan buku bacaan anak, tambah Vitriya, menempati posisi tertinggi dalam penjualan buku di dunia, artinya ini peluang yang besar untuk menulis cerita anak.Â
Selain itu cerita anak jarang ditekuni oleh penulis, sehingga semakin membuka kesempatan bagi penulis-penulis cerita anak untuk menghasilkan karya.Â
Apalagi setiap minggu banyak media yang memberi ruang untuk cerita anak, namun masih jarang yang memanfaatkan. Harapan dari workshop ini adalah bisa menghasilkan buku solo cerita anak yang bisa mengisi "kelangkaan" buku cerita anak yang kalah oleh buku-buku cerita remaja.
"menulislah setiap hari, lihat apa yang akan terjadi..."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI