Sejak internet  hadir, banyak orang yang mengambil manfaat positifnya. Diantaranya yaitu dengan budaya menulis di blog. Blog juga bisa dimanfaatkan oleh para guru untuk mengasah kemampuan tulis-menulis.  Guru bisa menuliskan mata pelajaran yang bisa dibuka kapanpun oleh anak didik, ataupun bisa menulis pekerjaan rumah untuk siswa, artikel, dan lain-lain.
Alasan klasik yang biasa terlontar dari para guru adalah ketiadaan waktu. Sebenarnya kalau masalah waktu adalah masalah menyempatkan diri. Menulis tidak harus sekali jadi, menyempatkan satu jam dalam sehari untuk menulis, itu sudah awal yang baik.Â
Seperti di Jateng Pos ada Opini Guru. Media ini bisa dimanfaatkan oleh para guru untuk lebih peka terhadap permasalahan yang terjadi didunia pendidikan dan menuliskannya. Atau menulis untuk citizen journalism.
Sesuai arti citizen jurnalism yang dibahasa-Indonesiakan berarti jurnalisme warga. Warga, artinya seluruh lapisan masyarakat, siapa pun orangnya. Bisa insinyur, penjual sayur, penjual bubur, penghibur, selama ia bisa menulis, mengapa tidak? Mulai dari pengusaha hingga asisten rumah tangga, dengan catatan, tentu saja tulisannya harus memenuhi kriteria. Ruang bagi citizen journalism sangat banyak. Diantarnya rubrik guru, rubrik mahasiswa, rubrik perempuan berbicara, opini dan lain-lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H