Mohon tunggu...
Rusdi Hamka Lubis
Rusdi Hamka Lubis Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Senang dengan filsafat kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Financial

Inflasi: Teori dan Dampak, serta Solusi dalam Ekonomi Islam

21 Maret 2023   08:01 Diperbarui: 21 Maret 2023   08:07 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Bank Indonesia memperkirakan adanya tekanan inflasi yang meningkat pada April 2023, yang disebabkan oleh kenaikan harga selama periode Ramadhan dan Idul Fitri 2023. Hal ini diperkirakan berdasarkan hasil survei penjualan eceran Bank Indonesia yang menunjukkan bahwa Indeks Ekspektasi Harga Umum April 2023 meningkat dibandingkan dengan indeks pada Maret 2023. Oleh karena itu, beberapa warga telah mulai melakukan persiapan dan pembelian kebutuhan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri, karena harga kebutuhan pokok cenderung naik menjelang periode tersebut.

Teori yang relevan terkait fenomena naiknya harga sebelum bulan suci Ramadhan adalah teori inflasi dan teori permintaan.

Teori inflasi menjelaskan bahwa kenaikan harga terjadi ketika permintaan lebih tinggi daripada pasokan. Hal ini dapat terjadi karena produsen atau penjual menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan lebih besar. Selain itu, inflasi juga dapat terjadi ketika terjadi penurunan nilai mata uang atau ketika biaya produksi meningkat.

Sedangkan teori permintaan menjelaskan bahwa kenaikan harga terjadi karena adanya peningkatan permintaan dari konsumen menjelang Ramadhan, dan produsen atau penjual menaikkan harga untuk memperoleh keuntungan lebih besar. Hal ini terjadi karena konsumen cenderung membeli lebih banyak barang dan jasa untuk persiapan Ramadhan dan Lebaran, sehingga permintaan menjadi lebih tinggi daripada pasokan.

Namun, dalam konteks ekonomi Islam, peningkatan harga menjelang Ramadhan dan Lebaran dapat terjadi akibat dari perilaku spekulatif yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, seperti adanya hoarding dan penimbunan barang-barang kebutuhan pokok. Hal ini dapat mengganggu keseimbangan pasar dan merugikan konsumen yang membutuhkan barang-barang tersebut. Oleh karena itu, dalam ekonomi Islam ditekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kepentingan produsen dan konsumen dalam rangka menciptakan perekonomian yang adil dan berkelanjutan.

Inflasi menjadi permasalahan yang cukup serius dalam dunia ekonomi karena dapat berdampak pada stabilitas ekonomi dan sosial suatu negara. Oleh karena itu, pemerintah dan para ahli ekonomi berusaha untuk menemukan solusi yang tepat dalam mengatasi inflasi.

Beberapa solusi yang dapat dilakukan dalam mengatasi inflasi antara lain:

Mengendalikan Jumlah Uang Beredar Seperti yang dijelaskan dalam teori kuantitas, jumlah uang yang beredar di masyarakat mempengaruhi inflasi. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengatasi inflasi adalah dengan mengendalikan jumlah uang yang beredar. Pemerintah dapat melakukan kebijakan moneter yang tepat, seperti menaikkan suku bunga atau membatasi kredit yang diberikan oleh bank.

Mengendalikan Permintaan Permintaan yang terlalu tinggi dibandingkan dengan pasokan dapat memicu inflasi. Oleh karena itu, pemerintah dapat mengendalikan permintaan dengan mengurangi belanja pemerintah atau menaikkan pajak. Hal ini akan membuat konsumen lebih berhati-hati dalam mengeluarkan uang dan membatasi permintaan.

Meningkatkan Produksi Salah satu faktor penyebab inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa. Oleh karena itu, meningkatkan produksi barang dan jasa dapat membantu menurunkan harga dan mengurangi inflasi. Pemerintah dapat memberikan insentif kepada produsen untuk meningkatkan produksi dan investasi dalam sektor-sektor tertentu.

Mengurangi Impor Kenaikan harga barang impor juga dapat memicu inflasi. Oleh karena itu, mengurangi impor atau memperkuat mata uang dapat membantu mengendalikan inflasi. Pemerintah dapat memberikan kebijakan proteksi bagi produk-produk dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor.

Mengatur Harga Barang dan Jasa Pemerintah dapat mengatur harga barang dan jasa dengan memberikan kebijakan yang tepat. Namun, pengaturan harga ini harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merugikan produsen atau konsumen.

Dalam mengatasi inflasi, pemerintah juga harus memperhatikan dampak dari kebijakan yang diambil. Kebijakan yang tidak tepat dapat memperburuk kondisi ekonomi dan sosial suatu negara. Oleh karena itu, pemerintah harus mempertimbangkan dengan matang setiap kebijakan yang akan diambil dalam mengatasi inflasi.

Dalam kajian ekonomi Islam dikemukakan beberapa solusi untuk mengatasi masalah inflasi ini, yakni:

Pertama, menjaga Keseimbangan Antara Permintaan dan Penawaran

Ekonomi Islam menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara permintaan dan penawaran dalam perekonomian. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong produksi barang dan jasa yang cukup untuk memenuhi permintaan pasar, serta mengendalikan permintaan konsumen dengan kebijakan fiskal dan moneter yang tepat.

Kedua, mengendalikan Pertumbuhan Uang

Ekonomi Islam mengajarkan bahwa pertumbuhan uang yang terlalu cepat dapat menyebabkan inflasi. Oleh karena itu, diperlukan pengendalian pertumbuhan uang dengan menetapkan batas-batas pengeluaran pemerintah, serta mengontrol pengeluaran masyarakat dan perbankan.

Ketiga, menerapkan Sistem Zakat

Sistem zakat dalam ekonomi Islam memiliki tujuan untuk mengurangi ketimpangan sosial dan mendorong distribusi pendapatan yang lebih adil. Dengan menerapkan sistem zakat yang baik, maka dana yang terkumpul dapat digunakan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan, serta meningkatkan daya beli masyarakat sehingga dapat memperkuat perekonomian.

Keempat, menerapkan Sistem Kepemilikan yang Adil

Ekonomi Islam juga menekankan pentingnya sistem kepemilikan yang adil. Dalam konteks ini, kepemilikan sumber daya alam dan produksi diatur secara proporsional dan berkeadilan, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun