Mohon tunggu...
Rusdi El Umar
Rusdi El Umar Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 1 Batang-Batang

Sang petualang yang masih terus mencari hakikat kehidupan rusdiumar@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kompolan Guru SMPN 1 Batang-Batang di Ambunten Sumenep Madura

17 Desember 2023   13:07 Diperbarui: 17 Desember 2023   13:10 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan penuh semangat, Perkumpulan Guru SMPN 1 Batang-Batang menyelenggarakan pertemuan istimewa pada hari Ahad, 17 Desember 2023. Acara yang digelar di kediaman hangat Ibu Indah Wulandari Ambunten, di Sumenep, Madura, menjadi momen berharga yang mempertemukan para pendidik yang berdedikasi dalam misi bersama: meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Dalam suasana yang penuh keceriaan, guru-guru SMPN 1 Batang-Batang berseloroh, dalam kelakar khas kemaduraan, bersama berbagi momen kekeluargaan yang begitu nyata. Setiap sudut rumah Ibu Indah menjadi saksi dari kolaborasi yang erat, di mana diskusi dan perbincangan mewarnai acara tersebut. Rumah yang megah, rumah kuno, kediaman masa lalu yang telah ada sejak ratusan tahun sebelumnya. 

Dok. Pribadi 
Dok. Pribadi 

Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum untuk berbagi ilmu, tetapi juga menjadi panggung kebersamaan, di mana persaudaraan di antara para pendidik diperkuat. Momen kebersamaan ini tidak hanya mengukuhkan hubungan sosial di antara mereka, tetapi juga menginspirasi semangat untuk terus berkarya demi kemajuan pendidikan di sekolah mereka.

Sugeng Rawuh & Jumeneng

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Penulis berangkat dari rumah, Kolor Sumenep Kota, sekitar jam 08.30 WIB. Menumpang mobil Rush milik Pak Nurhuda dan Bu Kuswati, penulis, istri, dan Bu Nurul mengalirkan bincang kata dengan ragam kegiatan hidup. Dari masalah remeh temeh kehidupan rumah tangga, hingga hal-hal terkait dengan Capres Cawapres. Semua dalam koridor perbincangan yang tak berpangkal dan tak berujung. Entahlah!

Salah satu hal yang menarik untuk dicatat di sini adalah, apa yang diceritakan oleh Bu Kuswati. Bahwa pada suatu saat, ada keluarga yang menikah dengan orang Solo. Di sana bahasa yang digunakan merupakan bahasa halus, hingga bagi orang luar akan kesulitan memahami bahasa tersebut.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

"Sugeng rawuh, ... " demikian di antara perbincangan yang diceritakan Bu Kus, panggilan Bu Kuswati. 

"Lho, kok semuanya bernama Sugeng," salah satu orang (Madura) celetuk di antara suasana karj tersebut. Orang-orang hanya tertawa mendengar hal itu, karena mereka memahami bahwa itu hanya candaan belaka. Sugeng rawuh artinya selamat datang, yang tentu saja diperuntukkan bagi setiap tamu yang datang.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Beda lagi apa yang dikisahkan oleh Bu Fitri Amalia, ketika pernikahan adik kandungnya dengan putri Solo. Adalah kata "jumeneng" yang tidak dipahami bahkan oleh orang Jawa sendiri. Meski pada akhirnya diketahui bahwa jumeneng itu artinya berdiri. Tentu saja setelah merentang pemikiran dengan analisis kuantitatif setiap paragraf. 

Rumah Kuno

Tidak terasa kami pun sampai di tempat tujuan, rumah Bu Indah Wulandari. Sebuah rumah kuno, megah, dan sangat terawat menyambut kami dengan suasana yang penuh keakraban. Halaman yang dihiasi tanaman hijau, dari aneka perdu tanaman hias, pohon kersen, hingga tumbuhan mangga yang menjulang. 

Beranda rumah yang cukup luas dan asri, dihiasi dengan berbagai foto dan pernak pernik hiasan lainnya. Dua pilar besar dan kusen kayu kuno yang besar dan kuat menjadi pemandangan yang mengagumkan. Di tepat inilah kami keluarga besar SMPN 1 Batang-Batang bercengkerama dengan derai tawa yang tidak berkesudahan. 

"Benar-benar rumah kuno yang mengagumkan," demikian di antara desah ungkapan kata yang terdengar jelas mesi samar. Samar karena yang mengatakan kalimat itu tidak diketahui pasti. Entahlah!

Zikir & Tawassul

Berikutnya adalah gerakan batin (Gerbat) yang biasanya dikhususkan kepada para leluhur yang telah terdahulu. Dalam acara ini disampaikan sambutan dari Kepala Sekolah, dalam hal ini adalah Bapak Haris. Dalam sambutannya, "Terima kasih kepada rekan-rekan guru yang hadir, serta terima kasih pula kepada tuan rumah yang telah menyediakan berbagai hidangan, baik yang telah maupun yang akan segera dihidangkan." Demikian Bapak Haris menyampaikan di antara sambutannya.

Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan surat Yaseen secara bersama-sama. Lalu pembacaan tahlil dan doa yang dalam hal ini dipimpin oleh Bapak H. Sudar. Tentu saja pembacaan ayat-ayat Al-Quran, tahlil, dan doa sebagai bentuk pengharapan agar kita dan para pendahulu mendapat ampunan dari Allah SWT. 

Menu Masakan yang Meruah

Di acara berikutnya, sebagaimana biasa adalah acara makan-makan. Kali ini menu masakan cukup beragam. Dari ikan tongkol, cumi-cumi, telur dadar (bungkol), goreng tahu, goreng tempe, kepiting kuah, urap-urap, ikan kakap, kuah gule (kakelan), dan masih ada lagi yang lainnya. Suatu menu yang begitu mengguncang selera dan memporak-porandakan nafsu makan kita. 

Kali ini kita dimanja dengan ragam menu yang sangat variasi. Hingga kita pun terkapar karena kenyang dan luruh dalam suasana yang puas. Begitu deras kami bersimpuh dalam menikmati hidangan yang begitu menggelora. Asyik dan mahsyuk memanjakan selera yang memang telah dihantam oleh rasa lapar yang parah. Sorry!

Ditutup dengan acara foto bersama, kami pun pulang dengan perut "terbuka". Hingga di mobil Pak Nurhuda berseloroh, "Kayaknya mobil ini tambah berat dibandingkan dengan berangkatnya tadi," dijawab dengan gelak tawa karena kami semua memang pulang dengan perut kenyang.

Terakhir, "Terima kasih Bu Indah Wulandari, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT." Wallahu A'lam! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun