Masih banyak lagi yang disampakan oleh pemateri terkait dengan modetasi agama dan politik identitas. Intinya, bahwa politik identitas akan bernilai negatif jika tidak dibangun atas dasar moderasi, saling menghargai, dan membangun persatuan dan kesatuan. Tetapi, identitas yang kita bawa akan bernilai positif jika dikontstruksi atas nilai-nilai kebenaran dan kemaslahatan.Â
Dalam suasana yang penuh antusiasme, workshop ini diakhiri dengan harapan bahwa para peserta dapat menerapkan pemahaman yang didapatkan dalam kehidupan mereka serta menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif bagi masyarakat dalam memandang hubungan antara agama dan politik identitas. Kepemahaman ini juga diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sosial dalam segala aspeknya.
Diharapkan, keberhasilan workshop ini dapat menjadi tonggak awal bagi kesadaran akan pentingnya moderasi beragama serta pengelolaan politik identitas yang sehat di lingkungan kampus maupun dalam konteks sosial yang lebih luas. Karena hakikat makna keberhasilan adalah teori yang aplikatif dalam realitas kehidupan. Wallahu A'lam!Â