PSSI = djohar!!
Yg sering menjadi anggapan para pendukung djohar, yg justru memperlihatkan kebutaan mereka dalam memahami PSSI secara organisasi & menunjukkan kecenderungan pola pikir primitif yg mengagung2kan sosok personal ala murid padepokan  ..
PSSI itu adalah sekumpulan orang2 dgn kewenangan tertinggi ada di kongres yg juga terdiri dari orang2, terlebih setelah penandatanganan MoU , kewenangan untuk mengambil keputusan2 PSSI dipegang oleh joint commite yg terdapat unsur2 KPSI.. sedangkan KPSI adalah anggota2 PSSI , dgn kata lain, KPSI = PSSI, .. status para anggota2 PSSI yg tergabung dalam KPSI tsb legal dan diakui AFC, terbukti, kongres yg akan diadakan nanti adalah sama dengan voter di kongres solo
singkatnya,
- sebelum MoU, ... PSSI =Â Djohar + konco2nya
- setelah MoU, .... PSSI = Djohar + konco2nya & La Nyalla + konco2nya
dan yg merupakan bagian dari "kemenangan" kubu djohar setelah penandatanganan MoU adalah :
- konco2 nya La Nyalla dianggap sah (klub2 ISL dan exco2 pendukung)
- konco2nya djohar dianggap tidak sah (peserta "muktamar' palangkaraya)
ISL liga nya golkar !! .. semua orang2 nya korup !!!
haha, menurut pendekatan psikologi massa dalam kaitannya dgn ilmu politik , partai yg lebih lama berdiri dan pernah menjadi tulang punggung sebuah rezim terdahulu yg dicap negatif, maka, cap negatif tsb akan terus melekat walaupun orang2nya baru, walaupun menjadi oposan/koalisi penguasa di sistem yg baru… dan seperti anda tahu, pola pikir sperti itu biasanya terjadi di akar rumput, bukan pada golongan cendekiawan/intelektual yg lebih mengedepankan rasionalitas dalam menentukan pilihan,
kesimpulan — mencap negatif sebuah partai dgn alasan yg tidak rasional & obyektif –> go*lok (wabah akut yg melanda para pengikut johar) so.... wajar saja jika banyak anggapan, pro djohar kebanyakan hanya para suporter ababil , selain golongan tsb, ..yg agak intelek mungkin cuma mereka2 yg mencari sesuap nasi dari kelangsungan liga IPL atau agen2 halma strategic
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H