Mohon tunggu...
nawangsari bahtera
nawangsari bahtera Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Kami, 13 mahasiswa KKN, berkolaborasi dengan masyarakat Desa Tawangsari untuk belajar dan berkontribusi melalui program sederhana di bidang pendidikan, lingkungan, dan ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

KKM 103 & 173 UIN Malang Gelar Penyuluhan Pencegahan Stunting dan Parenting

28 Januari 2025   18:27 Diperbarui: 29 Januari 2025   19:02 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tawangsari, 7 Januari 2024 -- Kelompok Kegiatan Mahasiswa (KKM) 103 Universitas Islam Negeri (UIN) Malang sukses menggelar kegiatan penyuluhan mengenai stunting dan parenting di Dusun Bunder, desa Tawangsari. Acara ini berlangsung di Posyandu Dusun Bunder dan dihadiri oleh para ibu dari masyarakat setempat, termasuk Desa Tawangsari. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa, dengan Bu Heni sebagai perwakilan desa yang membantu proses perizinan pelaksanaan kegiatan. Dalam kegiatan tersebut, materi disampaikan oleh dua mahasiswi UIN Malang. Annisa Dwi Ramadhanti dari Program Studi Hukum Keluarga Islam menjadi pemateri pertama, sementara Shiva Malayka Putri Nirwana dari Program Studi Psikologi menyampaikan materi sebagai pemateri kedua. Materi yang diangkat memiliki fokus pada "Penyuluhan Pencegahan Stunting dan Parenting Anak".

Annisa membuka sesi penyuluhan dengan menjelaskan tentang stunting, termasuk pengertian, ciri-ciri, penyebab, dampak, serta upaya pencegahan dan penanganannya. Ia menekankan pentingnya asupan gizi seimbang bagi anak sejak dalam kandungan hingga usia dini untuk mencegah risiko stunting. Informasi ini sangat relevan mengingat stunting masih menjadi masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia. Shiva kemudian melanjutkan sesi dengan membahas materi tentang parenting anak. Ia menjelaskan pentingnya memahami peran orang tua dalam mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Shiva juga menguraikan berbagai pola asuh yang dapat diterapkan dalam keluarga, seperti pola asuh otoritatif, permisif, dan demokratis. Menurutnya, pola asuh yang tepat mampu mendukung perkembangan emosional dan intelektual anak.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para ibu dan anak-anak yang hadir. Selama sesi penyuluhan, peserta aktif bertanya dan berdiskusi mengenai permasalahan yang mereka hadapi terkait pola asuh dan kesehatan anak. Kehadiran kader posyandu juga memberikan dukungan tambahan dalam menyukseskan acara ini. Setelah sesi penyuluhan selesai, kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama antara panitia, para ibu, anak-anak, dan kader-kader posyandu. Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat Dusun Bunder, khususnya dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pencegahan stunting dan penerapan pola asuh yang tepat. 

foto bersama ibu-ibu posyandu (sumber: dokumentasi pribadi)
foto bersama ibu-ibu posyandu (sumber: dokumentasi pribadi)

Kegiatan ini membuktikan bahwa kolaborasi antara masyarakat, Posyandu, dan mahasiswa dapat menjadi langkah konkret dalam melawan stunting dan menciptakan generasi sehat di masa depan.

Author: Angga Yanwar Saputra

Editor: Rusda Hanifa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun