Universitas Muhammadiyah Maluku (UNIMKU), baru-baru ini adakan Kuliah Umum dengan  menghadirkan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI), sekaligus silaturahmi bersama warga Muhamamdiyah. Selain civitas akademik, turut hadir dalam kegiatan tersebut Badan Pembina Harian (BPH) Unimku, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Maluku, pimpinan Ortom, serta pimpinan lembaga pendidikan Muhammadiyah se-Kota Ambon, Jumat (16/09/22).
Rektor Universitas Muhammadiyah Maluku, Dr. Mohdar Yanlua, M.H., dalam sambutannya, ia menyampaikan selamat datang kepada tim Kemenko PMK yang dalam kesempatan itu diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan, Drg. Agus Suprapto, M.Kes., ia berharap dengan kedatangan Tim Kemenko ke kampus yang usianya menjelang dua tahun ini, dapat memberikan semangat dan motivasi bagi seluruh civitas akademik UNIMKU.
"Doakan kami, 2023 kami sudah akan merealisasikan pembangunan gedung kuliah Universitas Muhammadiyah Maluku", ungkap Yanlua.
Pada kesempatan itu, ia juga berharap kepada seluruh civitas akademik dan warga Muhammadiyah untuk mengikuti kuliah umum yang akan disampaikan oleh Drg. Agus Suprapto, M.Kes., sebagai perwakilan Menteri Koordinator PMK, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P.
Diketahui Menko PMK berhalangan datang ke Maluku karena ada pertemuan penting dengan Presiden Jokowi di Istana Negara pada waktu yang bersamaan. Hal ini disampaikan langsung oleh Agus Suprapto dalam sambutannya.
Menurutnya, Menko PMK sangat bersemangat ingin hadir ke Maluku, bahkan sampai mempersiapkan dua hari untuk istirahat penuh agar bisa datang. Namun, kata Agus, Menko PMK mendadak dipanggil untuk mendampingi Presiden.
"Saya di sini mewakili Pak Menko PMK Prof. Muhadjir Efendi, di mana saya sering dampingi beliau untuk menyampaikan hal-hal pokok yang sering disampaikan oleh beliau, saya sampaikan juga di Universitas Muhammadiyah Maluku", katanya.
Pada kesempatan itu, Agus Suprapto langsung memaparkan materi terkait Indeks Pembangunan Manusia dan Stunting, menurutnya materi ini penting untuk diketahui para mahasiswa dan dosen, karena pembangunan SDM di semua Negara menjadi prioritas pertama.
"Alam yang melimpah, duit yang banyak tapi kalau kualitas SDM yang kurang, pasti tidak bisa mengikuti dinamika dunia yang tentunya kita akan ketinggalan", tegas Agus.
Lebih lanjut ia jelaskan keterkaitan dengan stunting, yang merupakan gagal tumbuhnya anak yang diikuti juga dengan gagal tumbuhnya perkembangan otak. Ia juga menjelaskan apa yang dimaksud dengan bonus demografi, yang merupakan suatu keadaan di mana penduduk yang masuk ke dalam usia produktif jumlahnya lebih banyak dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif.
Kuliah umum yang berlangsung di Aula SMK Muhamamdiyah Ambon ini, mendapat perhatian dari warga Muhammadiyah yang mengikuti pemaparan materi tersebut, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya respon maupun pertanyaan yang disampaikan langsung kepada orang kepercayaan Menko PMK itu. Pada akhir penyampainnya, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan ini, menyarankan kepada Universitas Muhammadiyah Maluku untuk mengambil peran dalam menurunkan angka stunting, serta melakukan kolaborasi cegah stunting dengan pihak-pihak terkait khususnya di Maluku. (RL)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H