Bermula saat melakukan panen Bandeng pada tambak milik AKBP. Ir. Untung Sangaji di Seunuddon  Kabupaten Aceh Utara pada Mei 2017 lalu, seluruh Polwan Polres Aceh Utara yang ikut saat itu disarankan oleh Untung Sangaji agar dikelola menjadi Bandeng Presto, saat itu Untung masih menjabat sebagai Kapolres Aceh Utara.
Bripda Nova Mauliza adalah salah satu Polwan Aceh Utara yang mengelola Bandeng Presto, disela-sela kesibukannya Ia juga memanfaatkan waktu luang untuk sekedar memberi makan pada ikan di tambak, yang kemudian dikelola menjadi Bandeng Presto.
Ia tidak sendiri namun dengan polwan lainnya. Sebelumnya mereka pernah mengikuti kompetisi olahan Bandeng Presto dengan menu khusus di lingkungan Polres Aceh Utara pada Agustus 2017 lalu. Saat itu Nova Mauliza dengan rekan-rekannya tergabung dalam kelompok Hello Kity, bersaing dengan tim Bhayangkari untuk mengolah resep bandeng presto, hasil olahan itu disajikan ke juri supaya mendapatkan penilaian, Tim Hello Kity sendiri pada kompetisi itu mendapat juara II.
Mereka juga pernah mengikuti kegiatan Ekpo HUT Bhayangkara di Banda Aceh pada tanggal 1 Juli 2017, saat itu Bandeng Presto juga di pamerkan serta beberapa hasil produk bermerek Untung Sangaji lainnya, lokasi pameran didatangi oleh banyak pengunjung dan berminat untuk mencicipi hasil olahan Bandeng Presto.
Sebagai upaya promosi, Bandeng Presto sengaja dikirimkan pada pejabat setempat mulai dari lingkungan Polda, sejajaran Polres di Aceh Utara, Bupati Hingga Gubernur Aceh.
Kerjasama pun sudah dilakukan dengan pihak Bandara Malikul Saleh di Lhoksemawe untuk produk oleh-oleh dari Aceh Utara.
Namun saat ini, belum dilakukan penjualan secara besar-besaran, karena masih dalam upaya pembangunan toko untuk menjual Bandeng Presto dan produk lainnya.
Untuk biaya pesanan pun masih tergolong murah, dalam satu paket terdapat dua ikan Bandeng Presto yang dijual dengan harga Rp.35.000.
Menurut Bripda Nova Mauliza  Ibu dari satu anak itu, Ia mengungkapkan  bahwa kesempatan ini tidak bisa disia-siakan, selama mendatangkan manfaat untuk kepentingan bersama serta upaya pemberdayaan ekonomi di daerah. Namun pihaknya akan tetap memprioritaskan tugas utamanya sebagai seorang Polwan.Â
Menjadi wanita adalah takdir, tetapi menjadi Polwan adalah pilihan, kita harus bangga miliki Polwan yang profesional, jadi tidak hanya cantik, disiplin, ulet, tegas, namun mereka mampu menjalankan dua sisi sekaligus, yakni sebagai seorang polisi dan sisi feminimnya, sebagai perempuan, telah membuktikan bahwa Polwan juga peka terhadap kondisi pendapatan daerah.
Dengan adanya usaha Bandeng Presto olahan Polwan Aceh Utara, akan membantu perekonomian daerah. Bila didukung oleh pemerintah setempat maka dapat dikembangkan lagi secara luas dengan membuka kesempatan untuk masyarakat berkolaborasi dengan Polwan, sehingga bisa mengurangi angka pengangguran dan ikut bantu meminimalisir kemiskinan. (RL)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H