Seperti yang dikutip dari  Kaskus.co.id bahwa Menurut Untung Sangaji, proses pembuatan ini belum banyak diketahui orang. Praktek ini dilakukan sebagai percontohan supaya masyarakat dapat memanfaatkan limbah kerang untuk bahan bangunan rumah maupun hal serupa lainnya, dan dapat menghemat pengeluaran biaya karena sangat sederhana.
"Saya yakin, apabila masyarakat memanfaatkan ini tentu sangat menguntungkan dan bisa dijadikan usaha yang menjanjikan karena sangat ekonomis. Artinya, bisa mendapatkan pendapatan tambahan bagi masyarakat,", ujarnya.
Kebiasaan membuat kerajinan tangan sudah dilakukannya sejak dulu, pada tahun 1982 - 1995 saat masih berstatus mahasiswa di Fakultas Teknik Universitas Pattimura Ambon, Untung Sangaji juga memberi pendampingan dan pelatihan ketrampilan pada anak-anak tuna rungu, seperti ketrampilan membuat bonjai dan melukis yang kemudian anak-anak itu menjualnya seharga Rp.100.000 untuk kebutuhan mereka, Â tidak tanggung-tanggung hasil ketrampilan tersebut juga dijual ke luar Negeri.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H