"Gunakan dana desa untuk pemberdayaan masyarakat desa. Dengan begitu, dana desa untuk meningkatkan produk desa, bisa berkelanjutan dapat terpenuhi dengan maksimal," terang dia.
Lebih lanjut, orang nomor satu di Bumi Serasan Sekate ini menuturkan, dengan pemanfaatan dana desa yang baik, akan dapat menjadikan desa lebih maju, mandiri, dan mampu mengentaskan kemiskinan yang ada di desa.
"Kita sama-sama dorong produk unggulan BUMDes. Kita harus bisa, karena kita memiliki potensi yang besar, memaksimalkan program yang ada untuk bisa menjadikan desa kita mandiri dan sejahtera, itu tujuan utamanya," tandas dia.
Untuk diketahui bersama bahwa program GSC di Indonesai tersebar di 11 Provinsi, pada Agustus 2017 lalu, Pemerintah telah meluncurkan Rencana Aksi Nasional Penanganan Stunting, yang menekankan pada kegiatan konvergensi di tingkat Nasional, Daerah dan Desa, untuk memprioritaskan kegiatan intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif pada 1000 hari pertama kehidupan hingga sampai dengan usia 6 tahun. Kegiatan ini diprioritaskan di 100 kabupaten/kota di tahun 2018. Semoga dengan adanya kerjasama yang baik melalui program GSC, misi untuk menciptkan generasi Indonesia yang sehat dan cerdas dapat tercapai, tentunya juga untuk mewujudkan kemandirian masyarakat dan kedaulatan Desa. (**)
Sumber:
- Panca B. Wibwa     : Konsultan Manajemen Nasional Program GSC
- Nasirul Haq Firdaus : Koordinator Konsultan Provinsi Sumatera Selatan
Salam Super
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H