Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Kasus Stunting di Maluku, Konsultan Pemberdayaan Tidak Diam!

8 Oktober 2017   16:08 Diperbarui: 8 Oktober 2017   17:42 4919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana Caranya Program GSC, PKGBM-MCAI dan PAMSIMAS Menangani  Stunting? 

Sesuai dengan Nawacita Presiden yakni Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan (Nawacita 3) dan Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan program "Indonesia Pintar"; serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program "Indonesia Kerja"(Nawacita 5).

Maka ketiga program pemberdaayaan tersebut yakni GSC, PKGM-MCIA dan PAMSIMAS telah menjalankannya. Seperti GSC yang menangani masalah kesehatan dan pendidikan, PKGBM-MCAI  menangani gizi , sementara PAMSIMAS memenuhi kewajibannya dalam pemenuhan hak dasar masyarakat terkait dengan pelayanan dasar air minum dan sanitasi.

Peranan Program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC) Dalam Upaya Penurunan Angka Stunting

GSC merupakan program khusus yang kegiatannya fokus pada penanggulangan masalah akses masyarakat terhadap layanan bidang kesehatan dan pendidikan, menggerakan dan menyadarakan masyarakat akan pentingnya kesehatan Ibu dan Anak, Pendidikan Dasar dan Menengah Pertama serta pendidikan Anak Usia Dini. GSC mempunyai 12 Indikator Keberhasilan Program, yang jika dikaitkan dengan pelaksanaan Rakor Pokja AMPL tersebut, maka masuk dalam 10 Indikator keberhasilan dari sisi layanan kesehatan.

Sebagai Konsultan GSC, Dwijo Darmono mengatakan bahwa persoalan sanitasi erat kaitannya dengan kesehatan di masyarakat, sehingga kehadiran Konsultan dalam Pelaksanaan Rakor Pokja AMPL adalah untuk memberikan masukan terhadap Rencana Aksi daerah (RAD) tersebut.

 "Berbicara tentang sanitasi, tentu ada hubungan dengan kesehatan di masyarakat , kita fokus di 1000 hari kehidupan, jadi untuk mengantisipasi prevalensi stunting itu dipastikan ibunya sehat, nah distu ada GSC, sehingga kita memberikan masukan kepada Rencana Aksi Daerah ini  untuk memastikan sesuatu yang terukur dan memastikan juga ada standar pelayanan minimalnya untuk bisa tertuang kedalam RAD tersebut, sehingga RAD Provinsi ini bisa menjadi acuan ke Kabupaten secara berjenjang, karena sasaran utamannya adalah masyarakat, juga menyangkut biaya dan kebutuhan terfasilitasi dalam RPJMDEs",Jelas Dwijo.

Dia berharap, agar kedepannya hak masyarakat dapat tercapai, "Harapan saya selaku orang yang sama-sama peduli terhadap kesehatan dalam melaksanakan amanah ini adalah memastikan hak masyarakat tercapai terhadap layanan sosial dasar dimana tidak terlepas dari regulasi dan kesempatan yang diberikan oleh pemerintah bisa sampai ke masyarakat",Ungkapnya. 

Dwijo Darmono (Baju Biru), dan Maman Suherman (samping kanan) saat mengikuti Rakor Pokja AMPL
Dwijo Darmono (Baju Biru), dan Maman Suherman (samping kanan) saat mengikuti Rakor Pokja AMPL
Stunting Menjadi Isu Strategis di PAMSIMAS

Keberadaan PAMSIMAS dalam rangka penurunan angka stuning di Maluku juga sangat penting. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Local Government Spesialist Roms-17-PAMSIMAS Provinsi Maluku, Ma'mun Suryana, bahwa Stunting menjadi isu strategis karena sangat erat kaitannya dengan air minum dan penyehatan lingkungan.

"kalau bicara tentang stunting belakangan ini, stunting juga harus menjadi isu strategis di Pamsimas, karena pertama sangat erat kaitanyan dengan air minum dan penyehatan lingkungan, kalau di runut penyebabnyanya stunting itu banyak, artinya lebih banyak factor yang timbul karena lingkungan yang tidak sehat, penyakit yang ditularkan melalui air itu menjadi media yang paling efektif, ketika masyarakat tidak mengkonsumsi air yang tidak bersih , bisa berakibat fatal pada kesehatannya",kata Ma'mun Suryana,dalam penjelasan tersebut, dia menegaskan akan pentingnya menjaga lingkungan terutama pada penggunaan air minum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun