Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

[8 Tahun Kompasiana] Menjadi Kompasianer dari Timur Indonesia

23 Oktober 2016   07:13 Diperbarui: 23 Oktober 2016   08:34 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen terbaik di Kompasiana| Dokumentasi Kompasiana

Siapa sangka saya bisa hadir di Istana Negara, berjumpa dan bicara dengan Presiden, makan siang bersama, lalu di ajak langsung oleh Bapak Jokowi untuk foto bersama. Padahal saya bukan siapa-siapa, saya hanya masyarakat biasa yang kebetulan suka menulis di Kompasiana, lalu mendapat kesempatan itu.

Ya, saya mendapat kesempatan itu berkat menulis di Kompasiana. Dari 100 blogger yang diundang saat itu, saya termasuk orang yang beruntung, karena bukan hanya diberi kesempatan untuk menyampaikan unek-unek, tapi juga ditanyaiin oleh Bapak Jokowi setelah sesi curhat, saat itu mbak Ella (mantan Admin Kompasiana) memanggil saya, katanya begini,

“mbak roesda kamu dicariin tu sama pak Jokowi”, ungkap mbak Ella, dan saya kaget tak percaya sambil menjawabnya “ masa sich mbak, gak mungkin pak Jokowi nyariin saya mbak” .

“iya benar, kamu ditanyain tadi sama pak Jokowi”, lanjut mbak ella meyakinkan saya.

Akhirnya, saya pun langsung kedepan menghampiri Bapak Presiden, sambil menyapanya. “ Pak mohon maaf, bapak nyariin saya..?”, pada saat itu semua orang di ruang istana lagi santai.

“Iya”, Pak Jokowi menjawab dengan ramah lalu dilanjutkan dengan pertanyaan selanjutnya “kamu dari Ambon mana?, “tinggal di Kabupaten atau Kota Ambon”.Saya pun menjawabnya dengan penuh semangat. Dan Pak Jokowi sangatlah baik mengajak untuk foto bersama. Ini momen yang paling terindah bisa bicara dengan orang Nomor 1 di Indonesia, semua berkat Kompasiana.

  • Bertemu dengan “Si Pemburu Teroris”

Selain berjumpa dengan Bapak Presiden, momen terindah lainnya berkat menulis di Kompasiana adalah bertemu langsung dengan “Si Pemburuh Teroris”, seorang Perwira Menengah Polri yang sempat menghebohkan dunia dengan aksi heroiknya di Sarinah Jl. MH Thamrin pada tanggal 14 Januari 2016 lalu, Dia adalah AKBP. Ir. A. Untung Sangaji.

Saya bahkan tidak pernah punya impian untuk bertemu dengannya, namun gara-gara aksinya yang dalam hitungan detik bisa melumpuhkan teroris, menarik perhatian saya untuk menulisnya di Kompasiana, Alhamdulillah tulisan saya yang berjudul Ternyata Pemburu Teroris di Sarinah itu Adalah Seorang Calon Bupati, Blogger dan Pecinta Seni juga menjadi headline.

Tanggal 5 April 2016, saya mendapat telpon dari seorang teman, dan menanyakan apakah saya pernah menulis tentang AKBP. Ir. Untung Sangaji atas kejadian di Sarinah, lalu saya membenarkan hal itu, kemudian dia mengatakan bahwa Pak Untung Sangaji ingin bertemu dengan saya. Sebenarnya saya sedikit ragu bercampur khuatir. Takutnya tulisan itu salah atau mungkin beliau tidak suka dengan cara penyampain bahasanya. Namun dugaan saya tidak benar, keesokan harinya di tanggal 6 April kami pun bertemu, dan itu hanya sebatas sillaturhami,  beliau juga menyampaikan terima kasih kepada saya. Karena menulis di Kompasiana, akhirnya saya bisa bertemu langsung dengan Pak Untung Sangaji, pria yang suka berbaju putih ini ternyata begitu baik, welcome, dan juga peduli pada sesama, tidak hanya berkenalan dengan Pak Untung saja, bahkan keluarga besarnya pun diperkenalkan pada saya, ini menjadi suatu kehormatan dan momen terindah sepanjang menjadi kompasianer, hanya bermodal menulis di Kompasiana saya bisa bertemu dengan orang-orang yang kemudian menjadi keluarga baru.

  • Bersama 47 Penulis Menerbitkan Buku Dari Kompasiana Menuju Istana.

Lima tahun menjadi kompasianer, akhirnya bisa berkolaborasi dengan penulis-penulis hebat lainnya, Ini juga menjadi pengalaman berkesan selama di Kompasiana, usai acara jamuan makan siang di Istana Negara, kami yang hadir pada saat itu berniat untuk membuat buku kolaborasi yang isinya tentang pengalaman pribadi setelah berjumpa dengan Bapak Presiden. Meskipun hanya 47 kompasianer yang ikut berpartisipasi, tapi saya senang karena buku yang berjudul “Dari Kompasiana Menuju Istana” itu sudah sampai di tangan Bapak Jokowi, walau hanya sekedar tulisan ringan, namun saya sangat bahagia sebab  untuk pertama kalinya tulisan saya masuk ke Istana Negara, setidaknya usaha kami tidak sia-sia, dan berharap Bapak Presiden bisa meluangkan waktu untuk membaca semua tulisannya, dan tidak melewati tulisan saya di halaman 144.

  • Mendapat Teman dan Keluarga Baru di Kompasiana.

Siapa pun yang tergabung dengan kompasiana pasti akan terhubung dengan kompasianer lainnya, menemukan teman dan keluarga baru. Saya pun juga demikian, bahkan setelah mengikuti Kompasianival 2015 saya sering mengalami penyakit rindu untuk bertemu dengan para kompasianer dari berbagai daerah dan latar belakang. Momen yang berkesan lainya saat menjadi bagian dari Kompasiana adalah saya bisa berjumpa dengan penulis-penulis top dan terkenal, meski tidak bisa saya sebutkan satu persatu, tapi saya bahagia bisa ada di kompasiana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun