Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Beginilah Sosok AKBP Untung Sangadji yang Sebenarnya

9 April 2016   17:49 Diperbarui: 5 Februari 2018   14:34 5057
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sumber BOM SARINAH - VIDEO Aksi Heroik AKBP Untung Sangaji Tembak Mati Teroris Sarinah"][/caption]

Pagi itu (Rabu, 6 April 2016), saya harus bergegas untuk menemui seorang Perwira Menengah Polri yang sempat menghebohkan dunia dengan aksi heroiknya di Sarinah Jl. MH Thamrin(14/1) lalu, Dia adalah AKBP. Ir. A. Untung Sangadji, ini untuk pertama kalinya kami berjumpa, padahal sebelumnya saya  pernah mengulas sedikit kisah tentang beliau meskipun sumber informasi harus dicari dengan susah payah. Baca di sini.

Alhamdulillah, dewi fortuna berpihak pada saya, kami pun bisa bertemu, awalnya saya sempat berpikir sang penakluk teroris ini pasti garang, ya wajarlah kalau kita lihat di TV atau pun pada media online tampak wajah yang keras dan berkulit hitam.  Namun semua dugaan itu salah, pria yang suka berbaju putih ini begitu welcome, murah senyum, kreatif dan peduli, itu kesan pertama saat bertemu dengan dirinya.

[caption caption="Sumber Foto : Istimewa"]

[/caption]

Saya bersama Rahmat dan seorang teman lainya bersilaturrahmi di kediamannya Kompleks IAIN Ambon, lantas apa yang menarik dari sosok si pemburu teroris ini?

Pada pertemuan itu, kami tidak membahas tentang teroris dan ledakan bom di Sarinah, namun lebih banyak sharing pendapat tentang pembangunan daerah di Maluku, berbagi pengalaman, sesekali Dia mengenang  era tahun 80-an dan saya menyimak cara dia bertutur begitu teratur, terarah dan sangat menginspirasi, anak muda seperti saya pastilah beruntung sebab tidak semua Perwira bisa meluangkan waktunya hanya untuk sekedar bercerita. 

Tidak hanya berbagi pengalaman saja, namun saat itu saya juga diajarkan bagaimana cara menggambar dengan menggunakan ujung jari, dalam waktu dua menit gambarnya sudah selesai. Pokoknya untuk perkara seni melukis dan menggambar Dia pakarnya, tak heran jika dirinya pernah meraih juara 1 melukis tingkat Kota Ambon hanya dengan menggunakan ujung jari tanpa alat melukis.

[caption caption="Belajar Menggambar bersama Untung Sangadji"]

[/caption]

[caption caption="2 menit menggambar dengan sidik jari oleh Untung Sangadji"]

[/caption]

Mantan Pendamping Tuna Rungu

Untung Sangadji lahir di Ambon tanggal 6 Juni 1965, sebelum menjadi seorang Polisi ternyata beliau adalah pendamping pada yayasan Tuna Rungu di daerah Kopertis Ambon. Sejak tahun 1982 – 1995 selain sibuk kuliah, dirinya fokus untuk pendampingan dan memberi pelatihan ketrampilan pada anak tuna rungu, seperti keterampilan membuat bonsai dan melukis yang kemudian anak-anak itu menjualnya dengan harga Rp 100.000 untuk kebutuhan mereka,  bahkan hasil ketrampilan tersebut dijual ke luar negeri. 

Hatinya begitu mulia, meluangkan waktu dan tenaga untuk anak tuna rungu, saat saya menanyakan kenapa harus anak-anak itu yang dilatih? spontan beliau menjawab dengan santai, “Anak-anak itu cacat, maka kita harus dampingi dan memberi pelatihan, supaya mereka juga punya ketrampilan”, saya sedikit malu mendengar pernyataan ini, sebab belum tentu juga saya bisa melakukan hal yang serupa.

Dalam lanjutannya dia juga mengatakan bahwa “Belajar berkarya untuk home Industry itu sama saja bela Negara dari sisi ekonomi”, wow keren kalimat ini, pikiran saya langsung tertuju pada aksinya di Jl. MH. Thmarin saat melawan teroris untuk membela Negara, dan saat berjumpa saya mendengar kalimat yang menggetarkan, “Belajar berkarya untuk Home Industry itu sama saja bela Negara dari sisi ekonomi” (sengaja saya mengulangnya).

Jadi kita hitung saja sudah berapa banyak orang yang berkarya dalam industry rumahan, mereka adalah pembela Negara dalam memberantas kemiskinan serta  keterpurukan ekonomi di negeri ini. Apalagi pelakunya adalah para tuna rungu, Ini patut diberi apresiasi.  

Selain berbicara masalah ketrampilan hidup, Bang Untung (begitu sapaan akrab kami) juga menyinggung terkait seni di Maluku, bahwa jika pemerintah menghargai seni maka bisa diadakan kolaborasi antar daerah, hal ini juga untuk mengurangi kegiatan negatif anak muda.

Bukan cuma pelatihan seni saja yang beliau ajarkan, tapi ilmu bela diri pun juga diterapkan, seperti Tapak Merah dan Samurai. Namun, pada tahun 1995 Untung Sangadji harus melepaskan semua tanggung  jawabnya sebagai relawan, disebabkan harus pindah ke Jakarta, sehingga pelatihan Tapak Merah dilanjutkan oleh adiknya (kini sudah tidak aktif lagi).

Sambil berbagi cerita, tiba-tiba dia berdiri dari tempat duduk dan langsung memungut helaian daun yang  jatuh dari rantingnya, serta sampah akibat tertiup angin, saya memperhatikan Dia begitu peduli pada lingkungan, bahkan meja yang basah pun dibersihkan sendiri. Padahal kita lagi seriusnya diskusi.  Jiwa disiplinnya memang sudah tertanam sejak dulu, maka wajar saja kalau Dia begitu peduli.

Dilamar Pemerintah Indonesia

Tahun 1995, Untung Sangadji dilamar pemerintah untuk mengabdi pada negara sebagai seorang polisi, Anda pasti kaget membaca kalimat dilamar pemerintah, ya kenyataannya memang demikian, beliau menjadi polisi bukan melalui proses seleksi yang seperti biasa dilakukan, akan tetapi diminta untuk mengabdi pada negara, hal ini disebabkan karena Untung Sangadji memiliki beberapa keahlian yang sudah terlihat sejak menjadi Menwa di Universitas Pattimura, misalnya ketrampilan bela diri dan merakit bom.

Maka, pada tanggal 8 Mei 1995 Untung Sangadji resmi mendapat pangkat IPDA, IPTU (01 April 1997), AKP (01 Januari 2001), Kompol (1 Januari 2005), AKBP (1 Januari 2012).

Dengan riwayat jabatan sebagai berikut :

  1. 1996-1998 DANOPS KAPAL TYPE B SATROL PANSU
  2. 1998-2001 PANIT SATHAR SIBDIT POLAIR
  3. 2001-2001 PAUR SUBBAG BINILATSAR BAGOPS DITPOLAIRRUD POLRI
  4. 2002-2003 PAMA POLDA METRO JAYA
  5. 2003 PENYIDIK UNIT  III JATANRAS SAT III UM DITPERS PMJ
  6. 2003 DAN WALPRI / PAMA SPRIPIM PMJ
  7. 2004 PAMA DIT INTELKAM PMJ
  8. 1 DESEMBER 2004 PAMA BARESKRIM POLRI
  9. 15 JANUARI 2005 PANIT MUDA SUBDEN PENINDAK DENSUS 88/AT BARESKRIM POLRI
  10. 17 MARET 2007 PENYIDIK MADYA UNIT IV DIT I/KAM DAN TRANNAS BARESKRIM POLRI
  11. 2011-2012 KASUBDIT FASARKAN  POLDA ACEH
  12. 2012-SEKARANG (2016) PAMEN PUSDIK POLAIR LEMDIKPOL

 

Adapun Daerah Operasi yang pernah dirinya bertugas adalah :

  1. 1999 : Penangkapan Panglima GAM Tokai Burhan Pidie Aceh
  2. 2000 : Anti Narkotik Aceh
  3. 2005 : Peduli Aceh Meulaboh
  4. 2007 : Poso POLDA Sulawesi Tengah
  5. 2009 : Sikat Rencong, Penangkapan Kelompok Bersenjata Abdullah Rozak.
  6. 2009 : Penangkapan Pelemparan Granat Irwan, Dalam Operasi Sikat Rencong.
  7. 2009 : Operasi Abepura
  8. 2010 : Pengunkapan Pabrik DVD dan Pornografi di Jakarta
  9. 2010 : Penangkapan Abdul Rohman  dan Anton Alias Uli (Penembakan 7 Polisi di Berbagai  Provinsi)
  10. 2010 : Penangkapan Markus Palsu di Jakarta
  11. 2010 : Penangkapan Smugler Sajad Husen Asal Afganistan
  12. 2010 : Penangkapan Smugler Sandra Babu Asal Srilangka
  13. 2010 : Penangkapan People Smugling 40 Orang asal Afganistan di Sulawesi Tenggara
  14. 2010 : Penangkapan Provokator di Hari Buruh Nasional di Jakarta.
  15. 2016 : Terlibat Kontak Senjata Dengan Pelaku Bom di Jln Thamrin Jakarta dan Melumpuhkan Pelaku Teror Bom  

Selain miliki keahlian bela diri, Untung Sangadji juga mahir menembak dan peyusupan, sabotase dan handak, instruktur/pelatih selam Polri dan SAR Laut, serta instruktur adventure.

Dia juga pernah ditugasin ke luar negeri, yakni pada tahun 1997 Indonesia Singapura dalam rangka operasional laut dan tahun 1998 Malaysia Indonesia pada operasional laut juga.

Berdasarkan prestasi dan keberhasilan yang pernah dilakukan selama bertugas,  Untung Sangadji diberi penghargaan sebagai berikut:

  • 20 Januari 2016 mendapat penghargaan dari  Concern Strategic Tank atas ketekunan dan jasanya dalam tugas-tugas khusus membantu program Concern yang berkaitan dengan tugas Polri.
  • 20 Januari 2016 : Penghargaan dari Universitas Bayangkara atas prestasinya dalam penindakan pelaku Bom Thamrin
  • 24 Januari 2016 mendapat Penghargaan PIN Emas dari Kapolri atas Keberhasilan melumpuhkan pelaku terror Bom di Jl. Thamrin.
  • 24 Januari 2016 : Penghargaan dari Hendropriyono Consulting Strategic atas kecepatan bertindak dalam menangani pelaku teror Bom Thamrin.

Namun sayang sekali, pihak Polri tidak memberi sebuah penghargaan berupa kenaikan pangkat terkait teror bom di Sarinah, padahal sudah jelas, bahwa dirinyalah yang paling berani ke depan untuk melumpuhkan aksi teror. 

Ini bisa terbukti pada aksi heroik itu disaksikan oleh masyarakat dan tertangkap beberapa kamera,  akan tetapi, Untung Sangadji tidak mempersoalkan hal tersebut, yang terpenting baginya adalah bagaimana membela negara dan melindungi masyarakat dari setiap kejahatan.

Hingga pukul 11.00 WIT, kami pun menyudahi obrolan dengan foto bersama, dan saya meng-upload-nya pada Facebook, beberapa akun mulai berkomentar bahagia, namun yang paling menarik perhatian saya adalah akun Facebook Ita Azuz yang mengirim pesan via messanger, dan mengatakan bahwa Untung Sangadji adalah sosok yang baik hati, satu-satunya Menwa yang tak pernah membentak mahasiswa baru pada saat Ospek di Kampus.

“Dolo menwa-menwa laeng suka gartak mahasiswa baru tapi antua seng, lihat-lihat saja la senyum tipis”. Dengan logat Ambonnya dia menjelaskan bahwa Untung Sangadji sangat berbeda dengan rekan-rekannya, jika Menwa yang lain menakutkan maka Untung Sangadji seperti  Dewa bagi Mahasiswa Baru di masa itu.

Nah, begitulah sosok AKBP Ir. A. Untung Sangadji, selain tegas, jujur, gagah, berani, bertanggung jawab, leadership dan berjiwa seni, dia juga berhati lembut serta peduli pada yang lemah. (RL)

 

Salam

R. Leikawa

Kompasianer Amboina

[caption caption="Foto: Dok Pribadi"]

[/caption]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun