Mohon tunggu...
Roesda Leikawa
Roesda Leikawa Mohon Tunggu... Editor - Citizen Journalism, Editor, Penikmat Musik Instrumen dan Pecinta Pantai

"Menulis adalah terapi hati dan pikiran, Kopi adalah vitamin untuk berimajinasi dan Pantai adalah lumbung inspirasi" -Roesda Leikawa-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Siswa SD Negeri Ukalahin Tidak Berseragam dan Hanya Miliki Dua Ruang Belajar

13 Maret 2016   20:25 Diperbarui: 14 Maret 2016   02:39 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kondisi di Ruang Kelas SD Ukalahin - Sumber Foto : Buchari"][/caption]SD Negeri Ukalahin merupakan satu-satunya Sekolah Dasar di Dusung Ukalahin yang juga bagian dari Desa Nafruah Kecamatan Lolong Gubah Kabupaten Buru, Provinsi Maluku. Dengan jumlah siswanya kurang lebih 40 siswa. Jumlah ini sangatlah kecil jika dibandingkan dengan data siswa pada sekolah-sekolah lainnya. Jarak antara Dusun Ukalahin ke pusat Kota Kabupaten Buru adalah 85 kilometer, namun tidak ada angkutan umum yang melakukan operasi di wilayah tersebut, sehingga masyarakat setempat terpaksa harus berjalan kaki dari dusun ke Kota. Hal ini juga sangat mempengaruhi proses belajar mengajar di SD Negeri Ukalahin, karena para guru berdomisili di pusat Kota, sementara Pemerintah Daerah tidak mempasilitasi rumah dinas untuk ditempati para guru.

Sungguh sangat memprihatinkan setelah mengetahui kondisi SD Negeri Ukalahin dari seorang teman yang pernah melakukan hunting bersama kawan-kawan Fotografernya di Dusun Ukalahin.  Rasa penasaran itu memaksakan saya harus duduk berjam-jam untuk mendengar penuturannya. Dia adalah Buchari seorang pecinta Fotografer yang juga peduli dengan pendidikan di Maluku. Menurutnya kondisi SD Ukalahin sangat memilukan, pasalnya hingga sampai tahun 2016 ini, SD Negeri Ukalahin hanya miliki dua ruang untuk belajar, dan satu ruang untuk Guru, sebenarnya masih ada satu ruangan yang kosong, namun tidak ada meja, kursi dan papan tulis untuk bisa dipakai. Sehingga para siswa (kelas I sampai dengan kelas VI) hanya menggunakan dua ruang, dua papan tulis dan kursi yang sangat terbatas.

[caption caption="Gabungan Tiga Tingkatan Kelas Dalam Satu Ruangan-Sumber Foto : Buchari"]

[/caption]

[caption caption="Siswa SD Negeri Ukalahin Yang Tidak Miliki Seragam Sekolah - Sumber Foto: Buchari"]

[/caption]

Selain terbatasnya ruang kelas, papan tulis, meja dan kursi ternyata para siswa juga tidak menggunakan sepatu bahkan ada yang tidak miliki seragam sama sekali. Parahnya lagi, di SD Ukalahin ini belum miliki perpustakaan, tidak ada buku bacaan untuk para siswa, tidak ada kamar kecil/WC, juga tidak ada air bersih. Padahal sekolah ini di bangun sejak tahun 2006, artinya sudah 10 tahun di-cuek-in begitu saja oleh pihak-pihak terkait.

Dimana tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan sebagai salah satu dinas layanan masyarakat? apakah mereka tidak tahu kondisi sekolah ini?, ataukah sengaja menutup mata dan telinga seakan-akan masyarakat Ukalahin bukan bagian dari Indonesia.

[caption caption="Siswa SD Negeri Ukalahin Yang Tidak Miliki Sepatu - Sumber Foto : Buchari"]

[/caption]

Bagaimana Bisa Belajar Dengan Baik?          

Bagaimana bisa belajar secara maksimal, kalau ruangan yang bisa untuk digunakan hanya dua ruang kelas saja, sementara siswanya ada kelas I, II, III sampai dengan siswa kelas VI. Nah, menurut Buchari, para gurunya sudah menyepakati untuk membagi kelas, jadi untuk siswa kelas I, II dan III menggunakan satu ruangan, sedangkan siswa kelas IV, V dan VI menggunakan ruangan yang lain. SD Negeri Ukalahin miliki 7 tenaga guru, diantaranya  4 Guru tetap dan 3 Guru Honorer, sehingga untuk mengefektifkan proses belajar maka dibagi lagi jam mengajarnya.

Meskipun pada ruangan yang sama terdapat tiga tingkatan, namun proses belajar mengajar tetap berjalan, ironisnya kondisi yang tidak memungkinkan ini memaksa para guru untuk menyampaikan satu materi pada tiga tingkatan sekaligus, misalnya pada jam pertama guru menyampaikan materi kelas III, maka siswa kelas I dan II harus menyesuaikan, begitu juga sebaliknya pada saat guru menyampaikan materi kelas I, maka siswa kelas II dan III harus menyesuaikan pula, hal yang sama juga berlaku pada kelas IV, V dan kelas VI.

[caption caption="Bangunan SD Neger Ukalahin - Sumber Foto : Buchari"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun