[caption caption="Curhat depan Jokowi"][/caption]
Membenci tak pantas dipelihara
Tapi konsisten tidak suka harus dipertahankan
Karena itu harga mati
Saat berada di lingkarang kawan
Â
Mencintai sudah mesti dijaga
Kasih dan sayang seharusnya ditularkan
Tapi bukan untukmu Jokowi
Karena sedari dulu aku tak mengenalmu
Â
Lalu waktu pun berputar
Senja berganti malam
Kemarau berganti hujan
Namun, Aku tak bisa merubah rencana Tuhan
Â
Entah apa yang terjadi dengan hati ini
Kerinduanku ingin bertemu denganmu
Sangatlah kuat
Sepertinya aku kehilangan malu untuk berambisi
Â
Mungkin Tuhan tak sudi hidupku penuh kebencian
Maka dipertemukanlah kita
Karena aku percaya di setiap kejadian
Tidak terlepas dari campur tangan Tuhan
Â
Di Istana megah itu kita berjumpa
Ada sajian makan siang, ada tawa dan canda
Kau juga mendengar ceritaku dari timur Indonesia
Dan kau bertanya di Ambon manakah, tempat tinggalku?
Â
Bahkan kau titipkan salam untuk kawan-kawanku
Segenap hati ini luluh, terharu dan bahagia
Rupanya kau tak seburuk yang kuduga
Meski belum terlambat, tapi aku malu diam-diam menyukaimu
Â
Ach..
Jokowi aku takut jatuh cinta padamu
Karena mereka pasti menertawakanku
Jokowi aku takut merindukanmu
Karena untuk menemuimu saja harus ada ijin Tuhan
Â
R. Leikawa
Ambon, 18 Desember 2015
[caption caption="Fiksiana: Puisi untuk Jokowi"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H