Mohon tunggu...
Rury Hanifah
Rury Hanifah Mohon Tunggu... Guru -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Perdana

7 Februari 2016   22:07 Diperbarui: 7 Februari 2016   22:33 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mulai menulis dg kondisi yg ada...

Dimana fenomena ini tidak kusadari...

Seorang ibu sedang asyik memilih-milih hp di sebuah toko sebut.Tertegun saya...karena saat yang sama saya juga sedang memilih hp atau handphone...saya mencari yang sesuai dengan anggaran yang ada. Akhirnya terbeli juga pas di pemrogram ketemu  ibu-ibu tadi yang memilih handphone tadi....iseng saya tanya berapa harga hp ibu...ibu itupun menjawab tiga sekian..terus gasan siapa tanyaku lagi(gasan sama dengan untuk)...ibu itu menjawab... anak saya kls 6 SD.  Hari berikutnya ketemu lagi dengan seorang ibu dengan anaknya ..pas dapat ngobrol juga ternyata beli hp untuk anaknya kls enam.

Dalam benak saya terbersit miris dalam hati....beginikah adanya dimana orang tua memenuhi kebutuhan anak- anaknya....beginikah zamannya....dengan dalih uang anaknya sendiri..kasihan kawanya pada bawa.....terus bagaimana waktu belajar anak mereka....habis waktu menggunakan gadget...kapan komunikasi dengan orang tua...lingkungan...?

Sisi positifnya anak gak gaptek tetapi sudahkah bekal filter mereka....untuk mampu mengambil dan membuang hal yg boleh atau tidak boleh untul mereka...dengan gadget.

Mainan yang mula-mula di tanah sekarang  di ruangan dg hp asyik sendiri sendiri.

(Berlanjut)

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun