Tidak mau hanya mengharapkan bantuan dari orang lain, sosok yang supel ini pun nyambi jualan kopi dan air mineral untuk mendapatkan sedikit tambahan demi mencukupi kebutuhan sehari-hari.Â
Pria yang sering memakai sarung ini pembawaannya sederhana dan enak diajak ngobrol. Ini menjadi hal yang menyenangkan yang mana setiap hari selalu ada saja yang datang mengunjungi makam dan membutuhkan informasi mengenai lokasi itu. Sehingga para pengunjung akan merasa lebih nyaman.
Bisa dibayangkan bagaimana rasanya tinggal di bangunan areal pemakaman. Ditambah kondisi depan dan sebelah kanan mushola adalah kebun dengan pepohonan yang tinggi. Saat menjelang malam, sudah pasti suasananya akan mencekam.
Beruntung lelaki lajang ini tergolong mempunyai mental kuat dan pemberani, sehingga sanggup tinggal untuk waktu yang relatif lama di tempat yang tidak semua orang berani melakukannya.
"Jangan di tanya soal itu, namanya tempat seperti ini suara-suara misterius dan penampakan saya anggap sudah biasa disni, " cetus Mas Gondrong.
Bertepatan ketika saya menyambangi Mas Gondrong hari sabtu (29/04) banyak para pemudik arus balik dari Jawa Tengah menyempatkan untuk mampir berziarah, melepas lelah, dan beribadah. Tentu saja hal ini menjadi alasan dan perhatian berbagai pihak, khsusnya para fans mengapa mushola 'Nurul Ardilla' itu mesti terus terawat.
"Saya perjalanan dari Cilacap mau balik ke Bogor sekalian mampir ke sini ziarah," tutur Ilham.Â
Begitu juga dengan Pak Hamin (55) dan Bu Ema (45) beserta keluarga menyempatkan mampir ziarah sebelum meneruskan perjalanan ke Kota Bandung.
Para pendatang ini menjadi berkah tersendiri untuk Mas Gondrong. Iya, mungkin ini salah satu cara Tuhan memberi rezeki hambanya dengan berbagai macam cara.