Bagi generasi di era 90'an pasti tidak asing dengan album-albumnya yang melegenda hingga kini. Lewat Syair-syair lagunya yang akrab di telinga anak-anak, remaja, hingga orang dewasa kala itu mengantarkanya menjadi Ratu Pop yang pernah Indonesia miliki.
Suara emasnya yang sering terdengar di televisi dan radio saat itu terasa menggema hingga kini. Meski pada masa itu di kampung tidak semua orang mempunyai radio, apalagi televisi.
Album pertamanya Seberkas Sinar dirilis pada tahun 89'an. Masa di mana saya masih duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar. Sebagai orang yang hidup dari keluarga yang penuh keterbatasan pada saat itu, radio adalah barang mahal yang tidak mampu kami miliki.
Lewat sayup-sayup dari radio milik tetangga suara khasnya membawakan syair lagu-lagunya pertama kali saya mengenalnya. Suaranya yang sendu dan menyentuh hati serasa jelas di telinga saya hingga detik ini.
Raden Rara Nike Ratnadila Kusnadi atau yang dikenal dengan nama panggung Nike Ardilla memang memiliki karier bernyanyi yang cemerlang pada saat itu. Dari album pertama, kedua, dan seterusnya menjadi kenangan yang tak terlupakan. Lagu-lagu itu mengiringi proses transisi saya dari anak-anak hingga remaja.
Seakan tak terasa, tepat pada tanggal 19 Maret 2023 lalu sudah 28 tahun Sang Lady Rocker itu telah berpulang.
Rasa rindu pada lagu-lagunya pada saat saya masih anak-anak hingga remaja menggugah hati saya untuk mengunjungi dan berziarah ke makam Almarhumah Teh Nike yang ada di TPU Cidudu, Kampung Lebaklipung, Ambanagara, Ciamis.
Mempunyai penggemar setia hingga saat ini
Saya datang sekitar jam 09.00 pagi dan berziarah dulu sebelum melihat kondisi sekitar makam Almarhumah, termasuk musholla yang biasa digunakan peziarah dari berbagai daerah untuk singgah dan beribadah.Â
Sungguh tak menyangka ternyata ada beberapa fans berat Teh Nike yang sudah berbulan-bulan dengan ikhlas tinggal dan merawat makam dan musholla di area pemakaman almarhumah. Mereka bertiga dari lain kota, Mas Agus, dan dua temannya.Â
Mereka membersihkan kompleks makam dan area mushola yang sempat terbengkalai tak terawat dan ditumbuhi rerumputan liar. Mushola yang dibangun setahun setelah kepergian Sang Diva itu pernah dalam kondisi memprihatinkan, tidak ada air, tidak ada lampu penerangan hingga terkesan angker.Â
Meski kepergiannya sudah puluhan tahun berlalu, lewat karya dan suara khas melakonisnya menjadikannya dikenang penggemarnya hingga saat ini.Â
Seperti Mas Agus dan dua temannya adalah bagian dari para fans Teh Nike dari sekian banyak yang rela mendanai dan mendedikasikan tenaga, pikiran, dan biaya demi untuk memperbaiki mushola agar kembali bersih dan berfungsi sebagaimana mestinya agar para peziarah nyaman.Â
Apa yang dilakukan oleh para penggemar Teh Nike yang usianya rerata sudah tak muda lagi ini adalah wujud kecintaannya pada Sang Lady. Suara sendu emasnya menemani masa remaja 90'an jauh sebelum ada internet.Â
Saat saya datang ke sini seakan kembali ke masa lalu. Teringat kaset pita pertama saya miliki adalah albumnya Teh Nike. Sungguh membekas jelas dalam ingatan.Â
Di antara sederet bintang musik yang namanya melambung kala itu, sosok Nike bisa dikatakan sebagai penyanyi dengan pencapaian cemerlang. Segala penghargaan sukses ia raih dengan berbekal skill bermusik yang apik.Â
Dia melantunkan syair lagu dengan penuh penjiwaan. Makna jatuh cinta dan patah hati yang mendalam mantap ia sematkan lewat improvisasi yang tidak jarang membuat para pendengarnya merinding.Â
Tahun 90'an adalah hitsnya lagu-lagu pop melankolis. Dengan totalitas pembawaan, penjiwaan, serta bakat murni itulah album-album masa itu masih enak dinikmati hingga kini.Â
Lagu era 90'an ada tekstur yang jelas berupa komposisi dan notasi kuat. Keduanya membentuk harmoni dan siklus melodi yang enak dinikmati.
Musik '90an tak hanya digandrungi para remaja saat itu, namun juga sampai saat ini. Salah satu karakteristik unik lagu-lagu pada masa itu adalah selalu enak didengar walau sudah berkali-kali diulang. Tak hanya kaya dari segi musikalitas, tapi juga dari segi lirik.
Tak heran setiap tahunnya selalu ada ribuan peziarah dari berbagai daerah mendatangi makam Almarhumah Nike Ardilla untuk napak tilas waktu muda dan bernostalgia.Â
Meski Sang pelantun Bintang Kehidupan itu telah lama pergi, namun bintang tetaplah bintang yang akan terus bersinar tidak akan lekang termakan oleh zaman.Â
RuRy
Ciamis 31/03/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H