Kalau seorang traveler hanya monoton ketika di perjalanan, dan hanya terpaku pada tujuan, sadarlah akan banyak momen indah yang terlewatkan.Â
Apakah hanya sekedar gambar dengan background pemandangan eksotis yang dicari, apakah tidak ingin pengalaman lebih dari sekedar destinasi?Â
Proses perjalanan diwarnai antara 'ketimpangan dan kemewahan' yang diperlihatkan implisit kepada kita untuk direnungkan. Bahwa di luar sana ada banyak kondisi sosial di 'atas' maupun di 'bawah' kita.
Pengalaman dan pelajaran yang akan menempa spiritual kita untuk berlatih rendah hati, menjaga rasa syukur, optimis, dalam menjalani ritme hidup.Â
Traveling mengajarkan kita melihat dunia dengan cara yang berbeda. Bahwa hidup ini tidak hanya serangkaian aktivitas rutin yang terus berulang dalam waktu dan gerak yang sama.
Hidup ini tidak hanya sekedar dijalani, tetapi dinikmati juga dimaknai.
Manfaat melakukan perjalanan membuat kita memiliki cara pandang yang berbeda dalam melihat suatu permasalahan. Pikiran akan semakin terbuka terhadap hal-hal baru. Lebih dari itu, kita bisa menjadi orang yang lebih fleksibel.
Keluar dari rutinitas dan pergi ke tempat baru biasanya memunculkan ide kreatif tumbuh.Â
Selain intelektual, sisi spiritual juga sangat penting bagi keseimbangan hidup. Sulitnya mengucap rasa syukur, dan lebih mudah mengeluh sering dilatarbelakangi kurangnya mengenal diri sendiri, dan minimnya langkah melihat dunia di sekitar kita.