Mohon tunggu...
RuRy
RuRy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Demak Jawa Tengah

Orang biasa dari desa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pentingnya Meluangkan Me Time Secara Berkala

12 Agustus 2022   21:36 Diperbarui: 15 Agustus 2022   07:52 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi me time (Sumber: kompas.com)

Saat kita merasa gampang capek dan cepat bosan dengan rutinitas yang dijalani sehari-hari. Meski aktivitas atau pekerjaan yang di geluti tidak begitu menguras tenaga dan waktu. Anehnya, penyebabnya apa justru kita sering tidak tahu.

Capek tidak selalu identik dengan keadaan fisik yang terforsir melakukan aktivitas, tak sedikit juga banyaknya waktu luang sering pula jadi pemicu lelah dan jenuh.

Meluangkan momen sendiri atau penyuka me time tidak melulu bagi seseorang yang berkepribadian introvert, karena ini hanya masalah kesadaran pada individu untuk meluangkan.

Terkadang 'menyempatkan' waktu untuk sekedar menepi dari seabreg rutinitas pekerjaan seakan menjadi sesuatu yang mahal, bahkan langka. Situasi yang terus berulang sampai pada titik dimana kita didikte oleh waktu itu sendiri.

Gampang mengeluh dan  sulit bersyukur menjadi tanda umum bahwa telah terjadi sesuatu yang tidak baik pada diri kita.

Dunia memang telah berubah serba digital dari berbagai aspek. Setiap hari kita direcoki dan dicekoki informasi tanpa batas lewat gadget yang selalu erat dalam genggaman, lalu-lintas warta entah sesuai fakta atau rekayasa seakan melaju tanpa jeda. Tanpa adanya keseimbangan untuk melakukan analisa dan refleksi tidak menutup kemungkinan logika dan penalaran pelan namun pasti akan teriritasi.

Memang tidak banyak orang yang terbiasa melakukan sesuatu sendirian dan cenderung menyukai 'ngumpul-ngumpul' dibanding sekedar menghabiskan waktu sendiri. Namun, ada beberapa hal yang bisa dicoba, di antaranya mulai dengan jangan melakukan sesuatu yang kita tahu tak akan bisa dinikmati.

Ilustrasi | sumber: Kompas.health
Ilustrasi | sumber: Kompas.health

Berdiskusi dengan diri sendiri memang perlu dilakukan, dan aktivitas ini hanya bisa dilakukan ketika sedang sendirian. Berpikir murni tanpa terkontaminasi siapapun membuat cara pandang cenderung lebih luas untuk bisa melihat segala sesuatu dari ragam sisi. 

Deadline pekerjaan acapkali membuat pikiran suntuk. Padahal, otak juga butuh beristirahat agar dapat berfungsi dengan baik.

Seseorang yang burnout, stres, dan terus-menerus dipaksa bekerja rentan mengalami emosi negatif. Biasanya ditunjukkan dengan gampang marah, mengomel, sedih berlebihan, atau malah bersikap apatis. Butuh jeda yang diperlukan diri untuk mengontrol emosi dan meredakan perasaan negatif.

Memiliki pasangan bukan berarti mengesampingkan kebutuhan dan kepentingan diri sendiri. Bagaimanapun  kita dan pasangan adalah dua individu insan yang berbeda. Memikirkan kebahagiaan pasangan sah-sah saja dan memang semestinya, tapi tidak harus melupakan memikirkan diri sendiri.

Sumber: Republika.co.id
Sumber: Republika.co.id

Dalam kesendirian kita bisa memikirkan dan merenungkan banyak hal, antara lain bagaimana merawat hubungan dengan pasangan untuk tidak dominan mengedepankan ego dan mengoreksi kekurangan yang ada di dalam diri sendiri.

Ini menandakan sekalipun status kita sudah berpasangan, seseorang tetap membutuhkan waktu untuk diri sendiri. Jika tidak, bisa kehilangan jati diri karena selalu mengedepankan orang lain atau pasangan. Ini bukan berarti terkesan mengesampingkan, karena mesti sesuai porsi juga kondisi.

Dalam hidup penting yang namanya harmoni, dan meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan di luar rutinitas, merecharge untuk menyehatkan pikiran dan jiwa raga.

Mengatur waktu terkesan lebih sulit dibanding mengatur keuangan. 

Di saat tertentu mungkin kita merasa lelah seusai bekerja, kuliah, atau kegiatan outdoor dan bertemu dengan banyak orang. Kondisi ini membuat diri kehilangan mood dan kesempatan untuk memikirkan hal lain yang cukup penting.

Tentu saja me time yang saya maksud di sini adalah meluangkan waktu untuk hal positif dan punya korelasi dengan pengembangan diri untuk berbenah ke arah yang lebih baik secara komprehensif.

Segala sesuatu memang membutuhkan perawatan, seperti halnya mesin. Terlebih cara pandang (mindset) serta hubungan dengan pasangan, teman, dan Tuhan. Dan, untuk bisa memenuhi unsur-unsur itu manusia perlu kontemplasi karena banyak kekurangan kesalahan yang mungkin selama ini luput dari koreksi.

Dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri, kita lebih memahami tentang apa yang disukai oleh diri kita serta dapat merenungkan dan menjelajahi banyak hal dalam diri yang selama ini tidak pernah terpikirkan akibat hiruk-pikuk kehidupan.

Aktivitas yang bisa disebut tafakur ini tidak hanya digunakan untuk beribadah, namun juga untuk merenungkan dan mengkaji sebuah kejadian atau masalah yang sedang terjadi dalam hidup manusia pada kegiatan sehari-hari. 

Sosialisasi dibutuhkan, namun momen sendiri juga perlu diciptakan.

Referensi; Satu, dua

RuRy

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun