Sejak usia lima belas tahun saya sudah mulai merantau, dimana teman-teman sebaya masih sekolah saya sudah bekerja mengais rupiah. Puluhan tahun hidup di perantauan berpindah-pindah kota dan pulau memberiku tak hanya kesan, tapi juga pesan-pesan kehidupan  yang mendalam.Â
Dulu merasa malu sekali dan rendah diri karena kererbatasan pendidikan, saya merasa tak bisa berbuat banyak untuk mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang saya inginkan. Seiring berjalannya waktu dan proses yang panjang diri ini pun berubah, terutama mindset melihat dunia yang lebih luas.Â
Saya tersadar, ilmu hidup yang saya dapatkan selama ini tak pernah bisa didaptkan di bangku sekolah formal. Tak ada istilah jalan pintas atau kebut semalam dalam meraih kesuksesan, pengetahuan, dan juga pemahaman hidup yang mendalam. Jalan berliku ujian datang silih berganti selalu mewarnai.
Sungguh mata pelajaran hidup yang tersulit itu legowo atas apapun yang sudah dilalui dan tahu bersyukur atas apa yang sudah kita raih saat ini. Betapa kekayaan yang sesungguhnya bukan berada diluar diri, namun ia ada bertahta di dalam sanubari. Seperti kebahagiaan yang  bersemayam di alam rasa bagi jiwa  yang merasakannya.Â
RuryÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H