Mohon tunggu...
RuRy
RuRy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Demak Jawa Tengah

Orang biasa dari desa

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyusuri Jejak Sejarah di Jalan Asia-Afrika Bandung

20 Oktober 2018   21:57 Diperbarui: 23 November 2018   06:29 1123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumput sintetis alun-alun Kota Bandung (Dokumentasi Pribadi)
Rumput sintetis alun-alun Kota Bandung (Dokumentasi Pribadi)
Sepintas memang terlihat biasa lazimnya alun-alun sebagaimana seperti yang ada di kota-kota besar lainya. Apalagi pada saat weekend pengunjung seakan tumpah ruah dari dalam dan luar kota. Namun, ada perbedaan yang sangat mencolok saat saya melihat kepadatan pengunjung yang ada di Alun-alun Kota Bandung dan sekitarnya. Tidak hanya berpusat di alun-alun saja, tetapi kepadatan ada di tiap sudut, lebih-lebih di sekitarnya terpadat pusat-pusat perbelanjaan besar. Selain menjadi favorit tujuan wisata dan belanja tapi juga sebagai presentase populasi penduduk yang memang Jawa Barat ini adalah provinsi terpadat di Indonesia.

Kepadatan lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki di Jalan Asia Afrika (Dokumentasi Pribadi)
Kepadatan lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki di Jalan Asia Afrika (Dokumentasi Pribadi)
Jika Anda dari luar kota ingin menikmati suasana kota Kembang saat malam hari, Anda bisa mencari tempat menginap di Kawasan Braga, Asia Afrika, dan sekitarnya. Atau Anda yang ingin menikmati suasana sejuk dengan panorama alam nan indah sembari ngopi di alam terbuka, Anda bisa datang saat siang atau sore hari, dan daerah Dago Atas adalah tujuan yang tepat.

Malam semakin larut, setelah berjalan menelusuri beberapa tempat bersejarah di Kota Bandung rasa ngantuk dan penat pun menghampiri. Masih ada beberapa tempat yang belum sempat saya kunjungi yang rencana akan saya lanjut next time.


Bandung, 20/10/18

Ahmad Rury

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun