Bagi pendatang yang bekerja dan tinggal di Bali mungkin sudah tidak kaget dan biasa melewati Hari Raya Nyepi dengan suasana sepi, malam yang gelap, jalan lengang dan tanpa adanya siaran televisi. Namun, ada yang berbeda Hari Raya Nyepi tahun ini, yaitu dengan dinonaktifkannya jaringan internet/data di Bali.
Berbeda dengan perayan Hari Nyepi tahun- tahun sebelumya, dimana jaringan internet masih tetap connect selama perayaan Hari Raya Nyepi berlangsung.
Namun Hari Raya Nyepi yang berlangsung pada tanggal 17 Maret 2018 pukul 06.00 Wita sampai dengan 18 Maret 2018, pukul 06.00 Wita, tetap menjaga kualitas layanan akses internet untuk obyek-obyek vital, serta layanan kepentingan umum lainnya yang menurut sifatnya harus tetap berlangsung.
Seperti diketahui, usulan Hari Raya Nyepi tanpa internet tahun ini berasal dari Majelis-Majelis Agama dan Keagamaan Provinsi Bali yang menyerukan agar Hari Raya Nyepi tahun ini tidak melakukan aktivitas di internet, di samping kegiatan lain yang sudah dilarang sebelumnya. (Selengkapnya)
Momen liburan
Meski tanpa lampu menyala dan siaran televisi, namun justru tidak sedikit mengundang rasa penasaran sebagian wisatawan domestik dan mancanegara untuk menikmati keheningan Hari Nyepi di Bali dan keajekan budaya yang mampu memikat pendatang dari seantero jagat ini.
Bagi wisatawan pastinya tidak akan melewatkan menyaksikan parade ogoh-ogoh yang rencananya akan ada di sebelas titik. Ogoh-ogoh merupakan boneka atau patung beraneka rupa yang menjadi simbolisasi unsur negatif, sifat buruk, dan kejahatan yang ada di sekeliling kehidupan manusia. Boneka tersebut dahulu terbuat dari kerangka bambu yang dilapisi kertas. Seiring waktu, kebanyakan ogoh-ogoh saat ini dibuat dengan bahan dasar styrofoam karena menghasilkan bentuk tiga dimensi yang lebih halus.
Pembuatan ogoh-ogoh ini dapat berlangsung sejak berminggu-minggu sebelum Nyepi. Waktu pembuatan sebuah ogoh-ogoh dapat bervariasi bergantung pada ukuran, jenis bahan, jumlah SDM yang mengerjakan, dan kerumitan desain dari ogoh-ogoh tersebut.
Hari Raya Nyepi jadi salah satu momen yang tepat jika ingin berlibur ke Bali. Selain suasana yang berbeda dari biasa, banyak hotel yang menawarkan potongan harga dan paket menarik.
Menikmati suasana sepi Nyepi di Bali ala saya
Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum Hari Nyepi berlangusng. Untuk mengusir kejenuhan karena kita tidak boleh berkeliaran ke luar rumah, tanpa siaran televisi dan connect internet. Agar tetap ada kegiatan hiburan yang menyenangkan, setidaknya hal berikut ini bisa menemani dan menjadi solusi mengusir sepi:
- Mendownload film atau video musik dari youtube untuk ditonton offline.
- Jangan sampai lupa belanja keperluan sehari-hari yang kita butuhkan, makanan, cemilan, dan sebagainya.
- Membaca buku, menurut saya paling pas dengan suasana hening, dan saat malam tiba menggunakan lampu khusus yang didesain untuk membaca buku sehingga cahaya tidak menyorot jauh keluar.
Keajekan budaya, adat istiadat dan perayaan Nyepi di Bali adalah salah satu kekayaan budaya di Indonesia. Sudah sepantasnya kita ikut menjaga dengan bertoleransi dan saling menghargai. Menghormati saudara-saudara kita yang menjalankan kekusyukan ritual perayaan Nyepi.
Sebagai seorang pendatang dan tinggal di Bali momen Nyepi buat saya pribadi memberi warna dan suasana yang benar-benar original untuk berkontemplasi. Dimana dalam sehari-semalam Pulau Bali bak seperti Pulau mati.
Sehari-semalam tanpa akses internet tentu tidak akan membosankan apabila kita mengalihkan untuk kegiatan-kegiatan lain yang lebih bermanfaat. Antara lain seperti yang sudah saya uraikan diatas tadi. Sebagai perantau/pendatang seperti saya tentu harus bisa menyesuaikan dan toleransi dimanapun berada. Inilah Indonesia, yang kaya akan agama dan budaya.
Ahmad Rury
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H