Mohon tunggu...
RuRy
RuRy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Demak Jawa Tengah

Orang biasa dari desa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Walau Disembunyikan, Kepribadian Akan Tercermin dari Hal yang Dianggap Sepele

22 Februari 2018   20:47 Diperbarui: 23 November 2018   06:30 1432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pkdok.com

Sedalam-dalamnya samudra masih bisa diukur, tapi dalamnya isi hati manusia susah dijajaki. Begitulah sebuah pepatah mengatakan.

Pepatah diatas memang ada benarnya dan tentu saja masih relevan hingga sekarang. Akan tetapi, terkadang kita sebagai manusia tidak luput dari kelalaian atau lupa, hingga pada saat-saat tertentu tanpa disadari kita melontarkan kata-kata baik lisan atau tulisan yang memberikan indikasi  suasana isi hati.

Kesan indah saat pertama kali kita bertemu dan berkenalan dengan orang baru terkadang menghipnotis. Mungkin akan berbeda bila kita berlanjut intens berkomunikasi. Jika seseorang peka dan jeli, hal-hal  kecil yang jarang dianggap saat berlangsungnya hubungan komunikasi intens beberapa waktu tertentu akan mencerminkan kepribadian seseorang. Misalnya, cara merespon, nada bicara, nada tulisan chat (pesan) dan hal lainya.

Sesuatu hal yang dirahasiakan ada masanya, lambat laun kerahasiaan akan terendus. Begitu juga dengan kepribadian seseorang. Karena terkadang seseorang secara tidak sadar keceplosan melontarkan  kata, tindakan dan omongan yang memberikan sinyal sinopsis sebagaimana dirinya.

Tentu kita akan melihat suatu keanehan jika sesuatu berjalan tidak sinkron. Seperti halnya berlangsungnya sebuah komunikasi dua arah yang sebenarnya tidak komunikatif namun dipaksakan. 

Walau tidak bernada kasar, namun akan banyak dalih dan alasan yang tidak masuk akal dalam komunikasi yang seperti ini. Meskipun tidak ada statmen penolakan yang jelas karena alasan tertentu namun kita bisa mempresentasikan makna dari komunikasi dua pihak tersebut.

Ada kala seseorang melakukan sesuatu yang mereka harap tidak mereka lakukan-mereka melakukannya spontan, pada saat itu seseorang tidak berfikir jernih. Nah, pada keadaan inilah biasanya sinyal-sinyal keaslian seseorang tersiratkan.

 Komunikasi dua arah adalah sebuah panggung dengan dua pemeran yang masing-masing berperan sebagai orang yang memiliki tujuan sejalan atau berlawanan. Sebagai contoh; komunikasi yang berlawanan, di satu pihak melakukan hal yang sebenarnya buruk (berbohong, main-main, atau dalih untuk menyembunyikan keaslian atau isi hati sebenarnya). 

Dan perannya dalam hubungan komunikasi intens yang sedang berlangsung adalah untuk meyakinkan pihak kedua misalnya (disini yang dimaksud; antara pria dan wanita). Pemeran yang berbohong dan menyangkal karena dia takut dengan konsekuensi yang muncul akibat tindakan atau ucapannya. Namun jika pihak yang dibohongi peka dan teliti, sesungguhnya gerak-gerik orang tersebut sudah terbaca.

Walau saya bukan berlatarbelakang pendidikan ilmu komunikasi atau intelijen yang mempunyai kualifikasi mendeteksi seseorang yang berbohong, tapi berasal dari pengalaman dan pembelajaran selama ini saya menambil poin-poinnya. Memang, kapasitas pendidikan sesorang mempengaruhi caranya bicara dan berkomunikasinya. Ada yang ramah, halus,  dan ada juga yang cenderung to the point, akan tetapi bagaimanapun pada ritme tertentu gambaran jiwa seseorang akan tampak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun