Mohon tunggu...
RuRy
RuRy Mohon Tunggu... Wiraswasta - Lahir di Demak Jawa Tengah

Orang biasa dari desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Haul Kaliwungu" Tradisi Ziarah dan Penghormatan kepada Para Aulia di Kendal

4 Juli 2017   11:27 Diperbarui: 2 Februari 2020   17:11 1296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Mbah Sunan Katong (Dokumen: Rury)

Perayaan Idul Fitri menjadi ajang silaturahmi antar sesama untuk saling memaafkan, setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Namun, momen suci ini juga menjadi penghormatan bagi tokoh penyebar agama Islam, seperti di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal.

Satu tradisi dan budaya Islam Jawa yang masih terpelihara hingga saat ini adalah adanya penghormatan kepada makam-makam para Aulia atau Ulama. Salah satu bentuk penghormatan terhadap makam orang-orang saleh itu di Kaliwungu dikenal dengan tradisi syawalan. 

Tradisi tahunan ini memperingati wafatnya ulama, serta wali penyebar agama Islam di pesisir Pulau Jawa , haul ini diadakan seminggu setelah hari raya Idul Fitri yang biasa di sebut juga dengan"Bodo kupat".

Makam Mbah Sunan Katong (Dokumen: Rury)
Makam Mbah Sunan Katong (Dokumen: Rury)

Jamaah dari berbagai daerah di sekitar Kaliwungu  memanjatkan doa di depan makan Kyai Asy'ari atau yang dikenal dengan "Kyai Guru" serta makam ulama lainnya seperti Sunan Katong dan Wali Musyafa.

Haul rutin setiap tahun ini mengingatkan warga untuk selalu mengenang pengabdian para Kyai. "Mikul Dhuwur Mendem Jero" (berusaha menanamkan nilai betapa pentingnya menjaga nama baik keluarga, kelompok, atau pun bangsanya) dengan menghormati jasa-jasa, kebaikan para pendahulu kita yang telah menyebarkan Islam di masyarakat.

Kiai Asyari yang juga dikenal sebagai Kyai Guru, mulai menyebarkan agama Islam di Kaliwungu Kendal dan sekitarnya, sekitar tahun 1.700 M. Sementara Sunan Katong menyebarkan agama Islam pada tahun 1.400-an.

Makam KH Mustofa, KH Ahmad Rukyat, KH Wali Musyafa', KH Abu Chaer (Dokumentasi:Ahmad Rury)
Makam KH Mustofa, KH Ahmad Rukyat, KH Wali Musyafa', KH Abu Chaer (Dokumentasi:Ahmad Rury)
Selain itu, tradisi tahunan untuk memperingati hari meninggalnya Kyai Asy'ari atau yang dikenal dengan Kyai Guru. Kesempatan yang sama, dimanfaatkan para warga yang mengunjungi makam dengan berziarah ke makam Sunan Katong, Kyai Mojo, Kyai Mustofa, Wali Musyafa dan beberapa tokoh besar Islam di Jawa lainnya.

Untuk menempuh makam  para Aulia ini sebagian warga harus berjalan kaki lima kilometer menaiki bukit. Bahkan saking banyaknya peziarah, warga harus bergantian untuk mendapatkan kesempatan mendoakan langsung di depan makam Kyai Asy'ari.

Peringatan haul tersebut adalah tradisi keagamaan yang begitu mengakar, mengingat Kaliwungu merupakan basis NU dan pesantren yang besar. Oleh karenanya, peringatan Haul Wali maupun Ulama selalu diikuti seluruh masyarakat Kendal dan sekitarnya dengan antusias.

Ahmad Rury

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun