Mohon tunggu...
Ruruh Susilowati
Ruruh Susilowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 di Surabaya yang sedang berjuang menempuh pendidikannya sampai lulus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di Desa Ngliman Kabupaten Nganjuk

30 Desember 2022   14:44 Diperbarui: 30 Desember 2022   15:04 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) merupakan salah satu bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa sebagai salah satu wujud dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat. KKNT yang dilaksanakan dipelajari di kampus dengan realita pembangunan dalam masyarakat. Kegiatan KKNT ini diharapkan dapat mengasah soft skill, kemitraan, kerjasama tim lintas disiplin/keilmuan (lintas kompetensi), dan leadership mahasiswa dalam mengelola program pembangunan di wilayah perdesaan

KKN Tematik (KKNT) adalah KKN berbasis Problem Solving yang orientasi program kegiatannya terfokus pada bidang tertentu sesuai dengan permasalahan kemasyarakatan dan arah kebijakan pembangunan yang diselenggarakan pemerintah wilayah tertentu (Kabupaten/ Kota). Kegiatan KKN-T dengan tema tertentu akan terfokus untuk mengatasi masalah tertentu dan untuk mencapai target tertentu. Mahasiswa yang mengikuti program KKNT dibimbing secara luring oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan secara daring oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah (DPMK).

Sebagai Lembaga Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) turut serta meningkatkan mutu sumber daya masyarakat dengan menyelenggarakan kegiatan KKN Tematik. 

Kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat ini dimaksudkan agar mahasiswa bekerja di desa dalam jangka waktu tertentu, dapat tinggal dan bekerja membantu masyarakat pedesaan untuk memecahkan persoalan pembangunan atau peningkatan kualitas sebagai bagian dari kurikulum perguruan tinggi. KKN Tematik ini mengusung berbagai topik, antara lain, proyek desa, asistensi mengajar, proyek kemanusiaan, kewirausahaan, dan sebagainya. 

KKN Tematik Asistensi Mengajar merupakan suatu topik dari kegiatan kuliah kerja nyata yang berfokus pada kegiatan peningkatan mutu satuan pendidikan. Program KKNT Asistensi Mengajar ini dapat dilaksanakan di lembaga formal seperti SD/MI, SMP/Mts, dan SMA/SMK/MA sederajat dan lembaga pendidikan non formal lainnya mushola, masjid, surau, pondok pesantren dengan jarak terdekat dengan domisili mahasiswa. 

KKNT Asistensi Mengajar adalah program untuk mendukung guru dan tenaga kependidikan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dan administrasi sekolah. Di mana, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengembangkan diri, khususnya kreativitas, keterampilan, kepemimpinan, dan komunikasi interpersonal. 

Dari berbagai wilayah di Kabupaten Nganjuk, kelompok KKN Asistensi Mengajar 2 di tempatkan di Desa Ngliman. Desa Ngliman merupakan satu dari sembilan desa yang berada di Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk. Desa Ngliman merupakan pedesaan yang terletak di lereng gunung Wilis. Desa yang dapat ditempuh selama 50 menit dari pusat Kota Nganjuk. Kegiatan berpusat di SDN 1 Ngliman. 

Dalam bidang pengajaran, terdapat beberapa sekolah di lingkungan RW 02 Desa Ngliman. Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan pada tanggal 29 Agustus 2022, terdapat satu sekolah yaitu SDN 1 Ngliman yang terletak di dusun paling selatan Kecamatan Sawahan sehingga membuat para tenaga pendidik memerlukan waktu yang lebih untuk menjangkau lokasi SDN 1 Ngliman. Ditambah lagi lokasi sekolah dengan kediaman para tenaga pendidik cukup jauh sehingga para tenaga pendidik seringkali terlambat untuk masuk ke ruangan kelas. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk memfokuskan kegiatan asistensi mengajar yang bertempat di SDN 1 Ngliman.

 Pada sasaran program KKN-T tahun 2022 yang ditetapkan oleh kelompok Nganjuk 2 memiliki target terhadap masyarakat di RW 02, kelurahan Ngliman sebagai berikut:

1. Asistensi Mengajar I dan II

Asistensi mengajar ini merupakan kegiatan membantu guru mengajar di satuan pendidikan yakni SDN 1 Ngliman, SDN 2 Ngliman dan beberapa PAUD dan Taman Kanak-Kanak di Desa Ngliman yang berada di lingkungan Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk. Selain itu kami juga memperkenalkan pembelajaran berbasis lingkungan, dan pembuatan media pembelajaran. 

Selain membantu guru dalam mengajar dan memperkenalkan pembelajaran berbasis lingkungan, dan pembuatan media pembelajaran, ada juga kegiatan lain seperti membantu guru dan peserta didik pada kegiatan ANBK atau Asesmen Nasional Berbasis Komputer yang mana bertugas membantu guru menyediakan laptop sebagai sarana ANBK dan juga mengajari peserta didik untuk mengoperasikan laptop serta menjelaskan alur pengerjaan ANBK.

Dokpri
Dokpri

2. Bimbingan Belajar

Pada kegiatan pendalaman materi ini dengan memberikan tambahan jam pelajaran yang diperuntukkan kepada siswa untuk lebih mendalami materi ajar. Materi ajar dapat berupa materi pembelajaran yang sebelumnya ataupun materi yang terlupakan oleh siswa. Tujuan dari kegiatan ini sendiri untuk menambah waktu pembelajaran efektif untuk peserta didik memahami materi pembelajaran. Dan, mengulang kembali materi pembelajaran yang telah berlalu yang terlupakan oleh siswa. 

Pada kegiatan bimbingan belajar ini mahasiswa kelompok Nganjuk 2 juga menggunakan buku membaca dan menulis untuk meningkatkan kemampuan literasi & numerasi peserta didik sebagai perangkat pembelajaran.

Dokpri
Dokpri

3. Kreasi Mading

Menurut Enny Zubaidah dan Bambang Saptono (2004), majalah dinding adalah salah satu media komunikasi yang ditempel di dinding. Mading merupakan media komunikasi dan informasi yang mudah dan murah. Kemudahan tersebut karena mading dapat dibuat oleh siapa saja yang mempunyai kemampuan dan kemauan untuk itu, terutama bagi siswa dan guru di sekolah. 

Dalam kegiatan KKN kelompok kami, kreasi mading ini bukan sekedar sebagai media komunikasi saja, namun juga sebagai media pembelajaran bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan menulis. Minat dan kegemaran menulis bisa dimulai dan dikembangkan melalui mading. Selain itu, mading dapat memperindah ruangan kelas.

Dokpri
Dokpri

4. Pembelajaran di luar ruangan (Outbond)

Menurut Suparlan (2008), outbound sendiri secara umum dapat diartikan sebagai kegiatan bersama di luar kelas, atau di luar ruangan. Kegiatan Outbond ini membuat pembelajaran yang berdampingan dengan lingkungan sekitar sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan selama pembelajaran berlangsung.

Kegiatan outbond ini memiliki kelebihan dibandingkan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Kegiatan outbound melibatkan kekuatan fisik dan pergerakan semua otot yang dapat membantu tumbuh kembang anak. Kegiatan outbound di alam terbuka dapat meningkatkan keberanian dalam bertindak maupun berpendapat, membentuk pola pikir yang kreatif, serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam berinteraksi.

Dokpri
Dokpri

5. Mengajar di TPQ

Mengaji adalah suatu kegiatan membaca kitab suci Al-Quran oleh penganut agama Islam. Melaksanakan kegiatan mengaji dinilai sebagai amal ibadah yang akan mendapatkan pahala berlipatganda dan kebaikan dari Allah SWT. 

Dengan mengaji akan menjadikan suasana hati dan sekitar menjadi lebih damai, tenang dan penuh dengan keberkahan. Pada kegiatan mengajar mengaji ini, mahasiswa KKN-T Unesa membantu anak-anak untuk belajar mengaji di salah satu Tempat Pendidikan Quran (TPQ) yaitu di TPQ Al-Ikhlas. Kegiatan mengaji ini dilaksanakan pukul 18.00 sampai 20.00 di mushollah Al-Ikhlas.

Dokpri
Dokpri

6. Pembuatan E-book Melatih Literasi dan Numerasi

Pembuatan buku ini berupa E-book yang berisi materi matematika dan contoh soal untuk kelas 6. Tujuan dibuatnya E-book ini adalah untuk melatih kemampuan literasi dan numerasi siswa kelas 6. Berdasarkan pengamatan dilapangan pada pembelajaran matematika kemampuan literasi maupun numerasi dari kelas enam masih kurang. Sehingga diperlukan tambahan bahan ajar berupa E-book ini untuk diberikan kepada peserta didik. Didalam E-book sudah dilengkapi contoh soal sehingga peserta didik dapat lebih memahami materi matematika yang telah disampaikan.

Dokpri
Dokpri

7. Pembuatan Media Ajar Kartu Perkalian

Pembuatan media ajar kartu perkalian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal materi perkalian. Tujuan dari pembuatan media ajar kartu perkalian ini yaitu untuk melatih kemampuan menghafal perkalian dari perkalian 1 sampai dengan perkalian 10, selain itu media ajar ini merupakan media pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar materi perkalian. Pembuatan media ajar kartu perkalian ini dilaksanakan pada bulan Desember, yang nantinya media ajar ini digunakan oleh siswa-siswi SDN 1 Ngliman.

Dokpri
Dokpri

8. Eksperimen Sains Sederhana

Minat belajar anak akan lebih tinggi jika menggunakan media pembelajaran yang dirasa lebih menarik dan menyenangkan (Jamaluddin, 2020; Nurhasanah & Sobandi, 2016; Sirait, 2016). Dalam menciptakan suasana tersebut dengan menggunakan metode eksperimen sains sederhana. Metode eksperimen adalah salah satu metode yang memberikan kesempatan pada anak untuk terlibat secara) langsung dalam sebuah proses terjadinya suatu permasalahan yang sederhana. 

Metode eksperimen membuat anak lebih yakin atas hasil yang mereka dapat karena mereka terlibat dan mengalami secara langsung dalam sebuah eksperimen. Eksperimen atau percobaan sederhana dan kreatif untuk membekali siswa dengan pengetahuan disertai suatu keterampilan yang dapat dilihat secara nyata terjadi di lapangan. Percobaan dan eksperimen sederhana dilakukan seperti: Pembuatan magnet sederhana dan proses sains pada pembekuan es puter.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

9. Pembimbingan Keterampilan (Prakarya), Seni dan Budaya

Menurut Koesoema (2007:76), pendidikan karakter adalah keseluruhan dinamika rasional dari beberapa dimensi, baik yang berasal dari dalam dirinya ataupun dari luar dirinya, sehingga individu tersebut semakin mampu mengenal dirinya secara baik dan benar, serta agar ia dapat menjadi pribadi yang bertanggung jawab terkait pertumbuhannya. 

Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran seni budaya dan prakarya (SBdP) bisa disajikan selaku sarana dalam pembentukan karakter luhur bangsa Indonesia diranah pendidikan khususnya melalui pembelajaran di sekolah dasar untuk pengembangan, peningkatan sumber daya manusia dikarenakan pada masa sekolah dasar sebagai salah satu kunci utama dalam pendidikan, karena dalam proses pembelajaran seni dan prakarya sekolah dasar (SD) bisa membantu lembaga pendidik memiliki prioritas atas karakter yang ingin diterapkan dilingkungan lembaga pendidikan untuk menyelamatkan karakter anak bangsa sedari dini. 

Dengan demikian, pembimbingan keterampilan seni dan budaya yang kami lakukan yaitu: pembimbingan latihan tari Indang, pembuatan eco print, pembuatan batik dan kaligrafi di talenan, dan pembuatan kolase dari biji-bijian, pembuatan kerajinan hiasan pensil dari klobot jagung.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun