Mohon tunggu...
Ruruh Susilowati
Ruruh Susilowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 di Surabaya yang sedang berjuang menempuh pendidikannya sampai lulus

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan di Desa Ngliman Kabupaten Nganjuk

30 Desember 2022   14:44 Diperbarui: 30 Desember 2022   15:04 723
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

7. Pembuatan Media Ajar Kartu Perkalian

Pembuatan media ajar kartu perkalian merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam menghafal materi perkalian. Tujuan dari pembuatan media ajar kartu perkalian ini yaitu untuk melatih kemampuan menghafal perkalian dari perkalian 1 sampai dengan perkalian 10, selain itu media ajar ini merupakan media pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa lebih tertarik untuk belajar materi perkalian. Pembuatan media ajar kartu perkalian ini dilaksanakan pada bulan Desember, yang nantinya media ajar ini digunakan oleh siswa-siswi SDN 1 Ngliman.

Dokpri
Dokpri

8. Eksperimen Sains Sederhana

Minat belajar anak akan lebih tinggi jika menggunakan media pembelajaran yang dirasa lebih menarik dan menyenangkan (Jamaluddin, 2020; Nurhasanah & Sobandi, 2016; Sirait, 2016). Dalam menciptakan suasana tersebut dengan menggunakan metode eksperimen sains sederhana. Metode eksperimen adalah salah satu metode yang memberikan kesempatan pada anak untuk terlibat secara) langsung dalam sebuah proses terjadinya suatu permasalahan yang sederhana. 

Metode eksperimen membuat anak lebih yakin atas hasil yang mereka dapat karena mereka terlibat dan mengalami secara langsung dalam sebuah eksperimen. Eksperimen atau percobaan sederhana dan kreatif untuk membekali siswa dengan pengetahuan disertai suatu keterampilan yang dapat dilihat secara nyata terjadi di lapangan. Percobaan dan eksperimen sederhana dilakukan seperti: Pembuatan magnet sederhana dan proses sains pada pembekuan es puter.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

9. Pembimbingan Keterampilan (Prakarya), Seni dan Budaya

Menurut Koesoema (2007:76), pendidikan karakter adalah keseluruhan dinamika rasional dari beberapa dimensi, baik yang berasal dari dalam dirinya ataupun dari luar dirinya, sehingga individu tersebut semakin mampu mengenal dirinya secara baik dan benar, serta agar ia dapat menjadi pribadi yang bertanggung jawab terkait pertumbuhannya. 

Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran seni budaya dan prakarya (SBdP) bisa disajikan selaku sarana dalam pembentukan karakter luhur bangsa Indonesia diranah pendidikan khususnya melalui pembelajaran di sekolah dasar untuk pengembangan, peningkatan sumber daya manusia dikarenakan pada masa sekolah dasar sebagai salah satu kunci utama dalam pendidikan, karena dalam proses pembelajaran seni dan prakarya sekolah dasar (SD) bisa membantu lembaga pendidik memiliki prioritas atas karakter yang ingin diterapkan dilingkungan lembaga pendidikan untuk menyelamatkan karakter anak bangsa sedari dini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun