Mohon tunggu...
Ruri Prattycia
Ruri Prattycia Mohon Tunggu... Lainnya - baru memulai menulis

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perubahan Gaya Hidup Pemuda-pemudi Akibat Media Sosial: Gengsi atau Kebutuhan?

19 Oktober 2021   23:49 Diperbarui: 19 Oktober 2021   23:59 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berkembangnya teknologi yang mengikuti perkembangan arus zaman tidak dapat kita cegah dan hentikan. Berbagai fitur teknologi telah kita rasakan kebermanfaatannya, karena hal itulah teknologi diciptakan untuk membantu meringankan pekerjaan manusia. Dengan adanya perkembangan teknologi ke arah yang lebih digital akan membuat perubahan tersendiri bagi manusia.

Merambaknya internet dan media sosial akibat pengaruh dari teknologi sudah menyebar kepenjuru dunia baik itu ke negara maju maupun negara berkembang. Internet bukan hanya dijadikan sebagai media komunikasi saja, melainkan juga dijadikan sebagai media berbisnis, pendidikan, industri dan pergaulan masyarakat.

Menurut Van Dijk (2013), media sosial adalah platform media yang memfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktivitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antarpengguna sekaligus sebagai sebuah ikatan sosial..

Sedangkan menurut Shirky, medi sosial adalah alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi, bekerja sama dengan pengguna dan melakukan tindakan secara kolektif yang berada di luar rangkaian instusional atau organisasi. Media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp, Line, Youtube, TikTok, dan sebagainya menjadi kegemaran yang digandrungi oleh kalangan pemuda/i.

Dapat disimpulkan bahwa media sosial adalah sebuah wadah atau platform yang digunakan untuk berekspresi tanpa batasan jaringan dan sebagai penghubung ikatan pertemanan pemuda/i.

Media sosial memiliki berbagai manfaat bagi masyarakat, seperti :

  • Untuk bersosialisasi 

Dengan menggunakan media sosial, masyarakat dapat mampu menjaga sosialisasi dan tali silahturahmi agar tetap berjalan. Media sosial dapat membuat sosialisasi seseorang menjadi lebih mudah karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja (tidak terbatas). Teman lama yang sudah tidak bertegur sapa dapat tetap terjalin komunikasinya melalui media sosial.

  • Pengganti buku diary

Buku diary sebagai tempat curhat para pemuda/i di era tertentu akan tergantikan dengan media sosial. Banyak masyarakat yang membagikan cerita maupun keluh kesahnya melalui media sosial. Sehingga menjadikan media sosial sebagai tempat menggantikan buku diary untuk menuangkan isi pikiran dan perasaan.

  • Sebagai media penghibur

Penghilang penat saat mendapat suatu tekanan dapat menjadikan media sosial sebagai media penghibur untuk penghibur para penggunanya, karena terdapat banyak fitur-fitur menarik yang dapat menghilangkan penat dan jenuh sejenak. Pengguna dapat mendengarkan musik, streaming video atau membaca cerita lucu yang menarik.

  • Sarana memperbanyak teman baru

Media sosial yang tidak ada batasnya dalam penghubung kepenjuru dunia dapat membuat kita dalam mendapatkan teman-teman baru. Relasi dan teman baru sangat penting untuk jaringan kita kedepannya.

  • Penyalur hobi

Menyalurkan hobi kita ke media sosial sangat banyak cara dan wadahnya. Bagi pemuda/i yang merasa dirinya introvert dapat menyalurkan hobinya melalui media sosial karena tinggal rekam diri sendiri dan upload saja. Banyak sekali wadah untuk berbagai hobi dan minat pemuda/i (komunitas). Didalam sana pemuda/i dapat bertukar cerita, pengalaman dan tips and trick seputar hobinya masing-masing.

  • Sebagai media promosi bisnis atau penjualan

Media sosial sangat membantu para pemuda/i yang memiliki bisnis atau penjualan untuk melakukan promosi. Karena media sosial ini tidak terbatas akan jangkauan, maka akan sangat membantu menyebarluaskan atau mempromosikan bisnis dan penjualan pemuda/i agar lebih banyak orang yang tahu dan membelinya. Teknik marketing yang menggunakan media sosial sangat mendukung. Endorse para influencer juga salah satu cara agar menaikkan tingkat penjualan para pemuda/i.

  • Tempat populerisasi 

Pemuda/i bisa menjadi populer karena media sosial. Baik itu populer karena hal positif ataupun negatif. Pemuda/i bisa tiba-tiba terkenal karena dirinya telah membuat sesuatu yang unik dan menarik, sehingga banyak orang-orang yang merespons mereka.

Menurut Karjaluoto 2008: 4 (dalam Rahmandika 2019: 6-7)  terdapat enam jenis media sosial, seperti :

  • Blog : Sebuah website untuk menulis serta menyediakan ruang komentar bagi pembacanya.
  • Forum : Situs untuk menyusun sebuah topik dan mengomentari topk tersebut.
  • Komunitas konten (content communities) : Tempat untuk menyebarluaskan suatu konten.
  • Dunia virtual (virtual worlds)
  • Wikis : Situs penghasil data ataupun dokumen.
  • Jejaring sosial (social networks) : Jaringan sosial yang dipergunakan untuk koneksi dengan berbagai orang dan kelompok.[1]

Perkembangan media sosial berperan dalam perubahan gaya hidup masyarakat. Gaya hidup seseorang akan berubah dan seolah-olah sudah dijadikan panutan bagi seseorang yang mengenalnya. Gaya hidup modern yang diinginkan oleh pemuda/i akan membawa dampak pada perilaku konsumtif bagi dirinya sendiri.

Perilaku konsumtif sebagai gaya hidup yang dilakukan pemuda/i akibat adanya tuntutan pergaulan teman sebaya mereka. Dimana mereka akan mementingkan penampilan dan mengikuti lingkungan sekitarnya. Perubahan gaya hidup pemuda/i ini juga disebabkan adanya rasa gengsi dan tidak mau kalah dengan keadaan dan kemewahan teman yang lain.

Mereka akan cenderung memamerkan barang-barang dan kehidupan yang mewahnya ke media sosial agar para teman-teman yang lain tahu mengenai kehidupannya. Berkepribadian konsumtif agar dapat memenuhi ekspetasi orang lain terhadap dirinya. Pemuda/i yang seperti itu cenderung hanya akan memikirkan keinginan semata saja dibandingkan dengan kebutuhan yang diperlukan.

Seperti halnya berbelanja secara tidak wajar padahal perekonomiannya tidak mendukung, nongkrong di cafe atau coffee shop mewah, makan di restaurant, membelikan kendaraan yang paling bagus serta smartphone keluaran terbaru, dan selalu mengikuti trand masa kini yang glamour.

Kelas sosial bagi pertemanan merupakan faktor yang mempengaruhi gaya hidup pemuda/i. Jika pemuda/i bergaul dengan kelompok kelas sosial atas, maka secara sadar ataupun tidak sadar dan secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi gaya hidup mereka agar terlihat setara.

Ada juga pemuda/i kelas sosial menengah yang sebagai korban dari gengsi yang tinggi terhadap kehidupan teman yang lain, sehingga mengikuti gaya hidup temannya tersebut, tanpa memikirkan keadaan perkonomiannya. Mereka mengedepankan egonya untuk terlihat kekinian. Terkadang gengsi yang selalu mereka junjung dalam pertemanan tersebut. Setelah melakuakn perilaku konsumtif tersebut tidak lupa mereka upload ke media sosial agar teman-teman yang mengikutinya di media sosial mengikuti dan mengetahui apa yang  mereka lakukan. Istilah jaman sekarangnya adalah 'ngasih makan media sosial'.

 

 

Oleh Ruri Prattycia

(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)

 

Referensi 

 

Oktaviani, Dewi. 2019. Pengaruh Media Sosial Terhadap Gaya Hidup Mahasiswa IAIN Metro. Skripsi. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro

 

Syaifudin. Era Teknologi Dalam Kehidupan Pemuda

 

Akbar, Rahmandika Syahrial. 2019. Peran Media Sosial Dalam Perubahan Gaya Hidup Remaja di SMA Muhammadiyah 3 Surabaya. Skripsi. Surabaya: Universitas Airlangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun