Mohon tunggu...
Ruri Prattycia
Ruri Prattycia Mohon Tunggu... Lainnya - baru memulai menulis

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penerapan PPKM Darurat: Sekolah Formal Tetap Daring?

5 Juli 2021   17:30 Diperbarui: 5 Juli 2021   17:50 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perubahan yang terjadi pada suat bagian akan membawa perubahan pada bagian-bagian yang lain. Kebijakan PPKM Darurat ini membuat sekolah tetap dilaksanakan secara daring sehingga membuat beberapa peserta didik mengalami tingkatan stress yang berlebih.

Selain Durkheim ada juga Talcott Parsons yang melihat struktural fungsional, dimana Parsons melalui sistem tindakan dengan skema AGIL (Ritzer, 2004:256). Parsons meyakini bahwa terdapat empat karakteristik terjadinya suatu tindakan yakni :

  • Adaptation : Bahwasanya sistem harus mengatasi kebutuhan siyuasinal luar yang beradpatasi dengan lingkungan baru. Seperti sekarang ini, PPKM Darurat mengharuskan masyarakat agar beradaptasi untuk mengurangi kegiatannya diluar dan membuat sekolah menjadi daring. Dimana peserta didik diawal pandemic menjadi beradaptasi ulang dengan belajarr secara online.
  • Goal Atainment : Harus bias mendefinisikan dan mencapai tujuan yang sudah ditentukan. Tujuan dengan adanya pemberlakuan PPKM Darurat dan sekolah tetap daring yaitu dapat meminimalisir dan mengurangi penyebaran angka Covid-19.
  • Integration : Sistem menjadi satu kesatuan yang menghubungkan bagian-bagian komponennya. Masyarakat, sekolah, dan pemerintah memiliki peran aktif untuk mengikuti kebijakan dan memanfaatkan situasi PPKM Darurat ini dengan baik agar angka penyebaran Covid-19 dapat teratasi.
  • Latency : Semua sistem harus saling melengkapi, memelihara dan mempengaruhi motivasi. Disini tanpa adanya satu kesatuan dari semua pihak dan kalangan tidak akan memunculkan motivasi kuat untuk mengikuti kebijakan PPKM Darurat dan tetap melaksakan kegiatan belajar secara daring. Karena kalau motivasi untuk mengikuti kebijakan itu tidak ada, maka angka penyebaran Covid-19 akan terus semakin meningkat dan membahayakan semua masyarakat. Jika motivasi kuat dijalankan dan diteguhkan maka akan membawa perubahan yang lebih baik untuk kehidupan tatanan Indonesia yang lebih baik lagi ke depan.

Konsep utama dari teori ini yaitu fungsi, disfungsi, fungsi laten, fungsi manifest dan kesimbangan atau equilibrium (Hidayat, 2011:95). 

Disini dapat dilihat bahwa masyarakat itu suatu unsur system yang terdirii dari elemen yang saling berkeitan, bersatu dan menjadi keseimbangan yang selaras.

Dengan menjalankan fungsinya dengan benar agar tidak menjadi disfungsi dan merugikan semua pihak dan kalangan yang ada. 

Mari mematuhi PPKM Darurat ini agar tercipta kembali suasana kehidupan Indonesia yang menjadi normal tanpa adanya Covid-19. 

REFERENSI 

Siahaan, Matdio. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan. Jurnal Kajian Ilmiah. Jakarta: Universitas Bhayangkara

Hidayat, Rakhmat. 2011. Pengantar Sosiologi Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ritzer, George. Sosiologi Ilmu Berparadigma Ganda. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ritzer, George. 2004. Edisi terbaru Teori Sosiologi. Yogyakarta: Kreasi Wacana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun